8. Pertarungan dan Kekuatan II

8. Pertarungan II

_ _ _ _ _ _ _ _

Thanatos Ring.

Itulah Cincin yang dikenakan Haru saat ini, kemampuan Thanatos Ring pada intinya adalah untuk berubah bentuk menjadi bentuk apa saja yang dibayangkan pengguna, sehingga jika saja sebagai contoh Haru ingin menggunakan pedang, maka Thanatos Ring akan berbuah menjadi pedang, ingin Belati, maka akan berubah menjadi Belati.

Dan bahkan cincin ini bisa berubah menjadi bentuk yang berguna untuk sehari - hari, misalkan sendok, garpu, dan sebagainya.

Ini membuat Thanatos Ring sangat fleksibel, karena bisa berubah menjadi bentuk apapun, namun tentu saja akan ada kekurangannya.

Kekurangan Thanatos Ring yang paling kentara yaitu tidak bisa berubah menjadi makhluk hidup, dan! Ukuran perubahannya juga terbatas yang dimana tidak bisa lebih besar dari pengguna itu sendiri.

Dan bagaimana Haru menemukan / mendapatkan Cincin ini?, itu terjadi di salah satu penjelajahan alam liarnya bersama saudaranya, pada suatu hari dia menemukannya di sebuah gua aneh pada malam hari, karena pada saat itu dia ingin mengamankan kemah miliknya dan Iruma agar tak diserang binatang buas, jadinya dia berkeliaran di sekitar sekaligus membuat jebakan suara dan jebakan lainnya untuk berjaga - jaga.

Dan siapa sangka, saat berkeliling dia menemukan sebuah gua, yang dimana di dalamnya ternyata ada sebuah altar kecil, dan di atas altar itulah terdapat cincin berwarna gelap dengan desain urat merah menghiasinya, yang entah bagaimana hal itu dapat memikat Haru untuk mendekat.

Dan setelah di dekati, Cincin secara misterius melayang dan terpasang sendiri di jari kanan bagian jari tengah Haru, setelah terpasang, dia langsung mengetahui fungsinya, dan hal itu juga karena cincin tersebut entah bagaimana mentransfer pengetahuan tata cara penggunaannya.

Haru tentu saja reflek ingin melepasnya, namun seberapa kuatpun dia mencoba, dia tidak bisa melepasnya.

Karena tidak ada yang bisa dilakukan, dia mencoba cincin itu, dan benar saja, apapun yang dibayangkannya, pedang, belati, perisai, bahkan sendok dan garpu, cincin itu dapat mewujudkannya.

Dan hal itu tentu saja membuat Haru bersemangat dan senang setelah tidak menemukan bahaya apapun, setelah mengetahui fungsi cincinnya, dia menyelidiki sekitar Altar, namun sayangnya, tidak ada hal lain, di dalam gua itu hanya berisi satu ruangan yang hanya berisi cincin di atas altar saja.

Saat Haru mengamati Altar lebih dekat, malah Altar ini seperti...entahlah, baru di buat?, karena Haru merasa altar itu terlihat baru dari tekstur dan bentuk batunya.

Namun itu hanya Altarnya saja, untuk bagian dinding gua dan sebagainya, masih terlihat berlumut seperti bertahun-tahun tak tersentuh.

Jadi Haru merasakan sedikit aneh dipikirannya, hal ini seolah - olah ada yang menuntunnya untuk datang ke sini, untuk membantunya mendapatkan cincin yang ia kenakan.

Namun karena tidak dapat menemukan hal aneh lainnya, Haru hanya bisa pergi dengan cincin baru di jarinya dan kembali ke kemah.

Dan setelahnya, Haru kemudian menggunakan cincin ini untuk melawan berbagai musuh yang beragam jenisnya, mulai dari binatang sampai manusia, membuatnya ahli dalam beberapa senjata favoritnya.

Dan saat ini, Thanatos Ring yang telah berubah bentuk menjad BOC(Blade Of Chaos), akan dia gunakan untuk melawan Iblis di depannya, iblis bernama Opera.

Kembali ke halaman rumah Sullivan.

Haru memegang kedua belati dengan pegangan terbalik dan memposisikan keduanyadi depannya, bersiap menyerang maupun bertahan.

Namun saat akan maju untuk memulainya, Opera memotong aksinya:"Belati itu, atau mungkin lebih tepatnya Cincin, seharusnya itu tidak ada di dunia manusia, dari mana kau mendapatkannya Haru-kun?" Opera memiringkan kepalanya seraya bertanya dengan rasa ingin tahu murni.

Haru mendengar pertanyaannya hanya menyeringai dan membalas:"Kalau kau ingin tahu..." Haru terdiam sejenak sambil menyeringai, lalu melanjutkan:"...maka kalahkan aku dulu!!" Dan dengan itu, percakapan berakhir dan Haru langsung melesat dari tempatnya.

Dia maju langsung ke depan sebelum mengubah arahnya dan berputar - putar di sekitar Opera, Haru mencoba mencari posisi yang bagus untuk menyerang, dan saat dia berada di sisi kanan Opera, Haru menemukan kesempatan dan mengubah arah lintasannya dan menukik tajam ke arah Opera dengan lompatan kuat, mengarahkan belatinya langsung ke kepala Opera.

Opera melihat pergerakannya dan dengan presisi yng hebat, menangkap belatinya menggunakan tangan kosong tepat sebelum mengenai kepalanya.

"Apa-apaan!!" Haru ingin mengumpat sedikit terkejut karena melihat Opera dengan santainya menahan belati miliknya dengan tangan kosong.

"Apakah hanya ini saja Haru-kun?" Opera sedikit menyeringai mengejek sambil bertanya main - main ke Haru yang sedikit terkejut dan langsung memukul Haru menggunakan lengan kirinya yang bebas.

*Bhom!!*

Secara mengejutkan, bukannya suara benturan dengan tubuh, malah terdengar suara dentuman benda tumpul yang menggelegar.

Dan ternyata, tepat sebelum pukulan Opera mengenainya, Haru mengubah kedia belati miliknya menjadi perisai besar sebesar tubuhnya.

Dan dampak dari pukulan itu membuat Haru beserta perisainya terdorong mundur jauh, dan terlihat sedikit penyok pada bagian tengah perisainya.

Haru lalu melihat kondisi perisainya yang penyok dan sedikit tercengang:'apa - apaan kekuatan ini!!?, bahkan sampai membuat penyok pada perisaiku!!' Pikirnya tidak percaya.

Dan Haru menoleh pada Opera lagi, dan yang membuat kesal, Opera memasang wajah senyum mengejek dan meremehkan karena melihat begitu mudah dan gampangnya perisai milik Haru penyok.

'Apa - apaan dengan senyum itu!!' Dengan urat - urat menonjol di wajahnya, Haru memutuskan untuk menggunkan kekuatan penh Cincin.

"Aku pasti akan menghilangkan senyum sialan itu darimu, bajingan!!" Haru tidak bisa menahan dirinya untuk tidak mengumpat.

Lalu dengan kehendaknya, perisainya kembali bersinar gelap, dan mengambil bentuk lain, kali ini sebuah Katana panjang...namun yang berbeda dari katana biasa, Katana milik Haru memiliki sesuatu seperti urat berwarna merah darah yang mengalir di bilahnya.

Sedangkan di pangkal kedua sisi bilahnya, terdapat sebuah angka yang masing - masing berbeda dengan adanya bintang yang juga berbeda.

Di satu sisi, terdapat bintang putih dengan angka 483, dan disisi lain, terdapat Bintang hitam bercampur merah menunjukkan angka 17.

|☆483

|★17

Pada saat ini, Haru mengaktifkan salah satu kemampuan Thanatos Ring, yang dimana menerapkan sebuah kemampuan yang dinamakannya Death Count pada senjata miliknya.

Death Count, adalah sebuah penghitung kematian yang dimiliki oleh Thanatos Ring, terdapat dua jenis penghitung kematian, yang pertama penghitung kematian makhluk hidup yang di tandai dengan Bintang Putih, dan yang kedua yaitu penghtitung kematian... seorang... Manusia, yang ditandai dengan Bintang yang berwarna Hitam.

Angka di samping bintang tersebut adalah jumlah Haru dalam melakukan pembunuhan di masing - masing kategori.

Jadi sudah terlihat jelas, bahwa Haru bukanlah orang yang naif, dan akan membunuh apabila itu memang di perlukan, seperti dalam suatu kasus dimana dia harus melindungi dirinya sendiri maupun melindungi saudaranya yaitu Iruma.

Dan tidak berhenti di situ, Haru yang memegang Katana dengan tangan kanannya, mulai memancarkan aura gelap dan merah darah di sekitarnya, dan juga memancarkan tekanan untuk mengintimidasi lawannya.

Namun Opera tidak gentar, dan masih menatap Haru dengan pandangan yang kali ini menjadi lebih terkesan.

Dan di sisi Haru, dia berbisik:"Crimson Surge (Gelombang merah darah)...Aktifkan".

*Swooshh!!!*

Aura gelap dan merah darah yang berada di sekitar Haru semakin kuat, dan di tangan kanannya yang memegang Katana, Katana itu juga mulai bersinar menakutkan dengan aura merah gelap, sedangkan bintang di kedua sisinya bersinar terang.

Dan lengan kanan Haru sendiri juga telah memunculkan urat - urat merah darah yang terlihat mengalir dan semakin panjang sampai mencapai leher bagian kanannya dan pipi kanan bawahnya.

Crimson Surge, pada dasarnya adalah kemampuan peningkatan eksplosif sementara yang dimiliki Thanatos Ring, yang dimana Cincin menggunakan darah dan pecahan kecil jiwa korban sebagai bahan bakar kemampuan ini.

Jadi siapapun korbannya, apabila di bunuh menggunakan Thanatos Ring yang berubah menjadi senjata, maka sebagian kecil darah target dan sedikit pecahan jiwa kecil akan disimpan di dalam ruang khusus milik Thanatos Ring, yang bisa berfungsi untuk peningkatan Cincin, dan bisa juga sebagai peningkatan kekuatan eksplosif sementara sang pengguna seperti sekarang.

Kembali ke Haru, dia menurunkan tubuhnya sambil memegang erat Katana di samping tubuhnya menggunakan kedua tangannya, lalu melesat ke depan dengan kecepatan yang lebih cepat beberapa kali lipat dari sebelumnya, menyebabkan tanah di sekitar pijakannya retak lumayan lebar.

*Swhuush!!*

*Thiing!!*

Opera yang melihat kecepatan Haru yang semakin cepat memutuskan untuk lebih serius, dan mengeluarkan pedang pendeknya yang ia simpan di balik seragamnya dan menangkis Katana milik Haru.

Percikan api beterbangan di antara mereka berdua, Haru menyipitkan matanya dan mundur satu langkah, lalu dengan putaran cepat, dia mengincar perut samping Opera dengan Katana miliknya.

Melihat hal itu, Opera melompat mundur dengan cepat.

Haru yang meleset dari targetnya segera mengejarnya lagi, dan setelah itu, dia berada di belakang Opera dan mengincar lehernya, yang Opera tangkis dengan pedang pendek di tangan kirinya dan menendang ke belakang, mengenai Haru, dan membuatnya terlempar.

Beberapa meter jauhnya, Haru berlutut dengan terengah - engah sambil masih memegang Katana miliknya dengan erat, pikirnya:

'Ini gawat, ada sesuatu yang salah, aku tidak bisa menggunakan Crimson Surge terlalu lama, aku harus mengakhiri ini...atau mengubah strategiku-' Haru terputus dari renungannya saat merasakan angin di belakangnya.

Opera telah menggunakan kempatan Haru yang linglung dan muncul di belakang untuk menyerangnya menggunakan pedang pendeknya, yang Haru hindari dengan berguling ke depan.

Lalu Haru berbalik, berdiri di tempatnya dengan waspada, Opera lalu menatap Haru dengan alis terangkat merasa terkesan:"mengesankan, padahal aku sedikit menyembunyikan kehadiranku saat aku baru saja bergerak tadi, ternyata kau bisa merasakanku ya, hebat Haru-kun" Opera mengangguk terkesan menghargai.

Haru tidak menjawab, sebaliknya, dia berdiri lebih tenang, dan langsung menyerang ke depan lagi dengan sekuat tenaga.

Haru dan Opera lagi - lagi saling beradu senjata, kilatan dan percikan api dari adu pedang terlihat melayang di udara berkali-kali.

Kecepatan mereka sendiri sudah terlihat kabur bagi Iruma yang menonton, sedangkan chibi Sullivan yang di sampingnya memfoto adegan pertarungan penuh semangat dan gembira.

Kembali ke pertarungan, Haru yang memblokir salah satu serangan Opera terdorong mundur, dan membuatnya berpikir.

'Yang benar saja!, bahkan dengan penggunaan Thanatos Ring, aku masih tidak bisa mengalahkannya!! Ini menyebalkann!!!' Haru berpikir dengan frustasi mengenai hasilnya sejauh ini.

Opera yang melihat hal itu menyarankan:"Mari kita sudahi saja, sudah jelas kau tidak bisa mengalahkanku, jadi terima kekalahanmu dan setujuilah untuk menjadi cucu Sullivan-sama, kau pasti bisa menjadi cucu yang baik baginya" Opera menyarankan dengan nada tenang.

Namun Haru tentu tak bisa menerima kekalahan ini, jadi dengan keras kepala:"Tidak, ini masih belum berakhir!!, aku akan menang!" Ucapnya dengan keras kepala ke Opera dan bersikap menantang.

"Huff...buang - buang waktu saja" Opera menyatakannya dengan wajah dayar dan nada tak peduli.

Haru ingin membalas, namun saat dia membuka mulutnya dan ingin berbicara, desiran angin yang melewatinya dan Insting bahayanya yang berkobar membuatnya terdiam dan bulu kuduknya merinding.

Opera telah muncul di belakangnya dengan kecepatan yang bukan main:"Jika kau tidak mau menyerah, maka aku hanya perlu membuatmu menyerah" Suara Opera dari belakangnya membuat haru membelakkan matanya dengan terkejut.

Saat Haru akan berbalik, sudah terlambat, Opera menyerangnya duluan dengan tendangan yang lebih kuat daripada sebelumnya.

*Buk!!"

*Bhamm!!*

Haru terlempar ke sebuh pohon yang tidak jauh di pusat taman dan mengahantamnya dengan keras, sampai membuat pohon tumbang dan menyebabkan banyak awan debu.

Opera, melihat hasil tendangannya, berpikir itu sudah lebih dari cukup:'Dengan tendangan sekuat itu, harusnya dia pingsan' pikirnya dengan pertimbangan, karena kekuatan yang dia keluarkan telah di kontrol agar cukup untuk seharusnya membuat Haru pingsan.

Opera lalu berbalik ke Sullivan dan berkata:"Sullivan-sama, pertarungan telah selesai" ucapnya pada Sullivan sambil sedikit membungkuk sopan.

Sullivan yang menonton dari pinggir lapangan menyilangkan kakinya dan berkata:"Selesai?, tidak~tidak~tidak~, coba perhatikan dirinya, dia baik - baik saja~" ucapnya dengan main - main sambil menunjuk ke arah tempt Haru sebelumnya terlempar.

Opera yang mendengarnya bingung dan melihat ke arah yang ditunjuk.

Di sana, dibalik debu, Haru perlahan berdiri, giginya yang sebelumnya seperti manusia, sekarang berubah dengan memiliki taring tajam di atas dan bawah giginya.

Matanya yang berwarna hitam dan memiliki lingkaran merah telah berubah menjadi mata yang sekarang memiliki pupil vertikal berwarna merah di matanya.

Haru berdiri dengan tatapan frustasi dan kesakitan di wajahnya, dengan masih terengah - engah, tatapannya seperti tidak bisa fokus dan melirik ke segala arah.

Haru saat ini juga telah membatalkan perubahan senjatanya, mengembalikannya dalam bentuk cincin.

"Apa yang terjadi dengannya?" Opera yang meihat ada yang salah dengan Haru bertanya pada Sullivan dan Iruma yang menonton.

Namun saat dia mengalihkan pandangannya sebentar saja, Haru langsung bergerak dengan kecepatan yang bahkan lebih cepat lagi, dan menyerang Opera dengan tangannya yang sekarang memiliki cakar tajam.

Opera yang sedikit tidak siap masih berhasil menghindar tipis dan melompat kedepan guna mendekat dan menyerang ke Sullivan.

Iruma yang melihat perkembangan aneh ini dari awal menatap saudaranya dengan rasa khawatir dan kebingungan tidak tau harus berbuat apa.

Sullivan yang juga melihat ini menatapnya dengan tenang, dan berkata pada kedua orang di sampingnya.

"Untuk saat ini, ayo kita buat dia pingsan dulu, baru setelah itu kita cari tahu apa yang terjadi" Sullivan memberikan instruksi singkat.

Opera mengangguk tanda menerima perintahnya, dan Iruma yang ingin membantu juga sudah siap untuk apapun.

....

Di depan mereka bertiga, terdapat Haru yang sekarang memiliki aura seperti hewan buas, seorang predator, dengan memiliki cakar, taring, dan pupil mata merah vertikal.

*Bersambung*

(A/N: Aku telah selesai mengeditnya agar lebih enak saat dibaca, yang semoga tidak ada typo dan sebagainya, itu saja, terima kasih telah membaca, Ciao~)

Total kata: 2.130 kata2