Setelah Sarah melihat bayangan perempuan berbaju putih, dia kembali duduk dengan gelisah. Ustadz Rahman menatapnya dengan mata penuh kewaspadaan, seolah sudah menduga hal ini akan terjadi.
"Lalu… siapa Dara sebenarnya, Ustadz?" tanya Sarah dengan suara bergetar.
Ustadz Rahman menghela napas panjang. "Dara bukan sembarang arwah, Sarah. Dia adalah penyihir dari masa lampau. Dia dieksekusi karena praktik ilmu hitam, dan tubuhnya dikubur di dalam peti besi agar tak bisa bangkit lagi."
Sarah merasakan tubuhnya merinding.
"Tapi saat rumah rusun itu dibangun, pekerja yang menggali fondasi menemukan peti itu… dan mereka membukanya tanpa tahu apa yang ada di dalamnya. Sejak saat itu, arwahnya bangkit, membawa serta kutukan yang mengikat tiga puluh empat arwah lainnya di sana."
Sarah teringat bagaimana Dara berdiri di hadapannya, dengan senyum menyeramkan dan mata yang bersinar merah.
"Jadi… dia bukan manusia biasa," bisik Sarah.
Ustadz Rahman mengangguk. "Dan selama dia belum benar-benar dikembalikan ke tempatnya, dia akan terus mencari cara untuk kembali."
Saat itu juga, lampu di ruangan berkelip. Angin dingin bertiup masuk melalui jendela.
Lalu terdengar suara.
"Aku akan kembali…"
Sarah menahan napas. Itu suara yang sama—suara Dara.
Dara belum selesai dengan mereka.
---BERSAMBUNG---