Kazuki menelusuri layar monitor dengan mata yang penuh kelelahan. Arsip pusat penelitian tidak seharusnya bisa diakses tanpa izin, tetapi dalam dunia yang terus berulang, aturan menjadi relatif. Ia sudah mencoba berkali-kali, namun setiap kali loop di-reset, semua data yang ia temukan menghilang—kecuali apa yang bisa ia ingat.
Dan kali ini, ia menemukan sesuatu yang berbeda.
"Proyek Chronos."
Tangan Kazuki gemetar saat ia membuka file rahasia itu.
Proyek ini dihentikan lima tahun lalu—tidak ada penjelasan, tidak ada catatan resmi tentang hasil akhirnya. Tapi di antara dokumen-dokumen yang disensor, satu nama terus muncul berulang kali:
Shou Narukami.
Kazuki menyipitkan mata. Nama itu terdengar familiar, seakan pernah ia dengar di suatu tempat. Ia mempercepat pencarian, mencari informasi lebih lanjut tentang mantan insinyur itu.
Namun, sebelum ia bisa membaca lebih jauh, suara di belakangnya mengejutkannya.
"Kazuki? Apa yang kau lakukan?"
Kazuki menoleh cepat. Rin berdiri di ambang pintu, matanya menyipit curiga.
---
Mereka duduk berhadapan di meja laboratorium, dokumen digital masih terbuka di layar. Rin menatap layar itu dalam diam sebelum akhirnya berbicara.
"Proyek Chronos…" Rin menghela napas pelan. "Aku tidak menyangka kau akan menemukannya."
Kazuki menajamkan tatapannya. "Kau tahu sesuatu tentang ini, bukan?"
Rin terdiam. Untuk pertama kalinya, ekspresinya menunjukkan sedikit keraguan.
"Aku pernah mendengar namanya," akhirnya ia mengaku. "Tapi proyek itu dihentikan sebelum aku bergabung di sini. Tidak banyak yang bisa kutemukan."
Kazuki tidak yakin apakah Rin berkata jujur atau hanya memberinya informasi setengah-setengah. Tapi ini bukan saatnya berdebat.
"Kita harus menemukan Shou Narukami."
Rin mengangguk, meskipun ada ketegangan di wajahnya. "Aku bisa mencoba melacaknya, tapi jika dia benar-benar bagian dari proyek ini, mungkin dia tidak ingin ditemukan."
Kazuki memijat pelipisnya. Waktu mereka terbatas—loop akan segera di-reset, dan semua yang mereka lakukan akan terhapus kecuali apa yang bisa mereka ingat.
---
Mereka menghabiskan beberapa jam berikutnya menelusuri catatan lama dan jaringan kontak tersembunyi. Nama Shou Narukami tidak muncul di daftar resmi, tetapi setelah pencarian lebih dalam, mereka menemukan jejaknya di pinggiran kota, di sebuah lokasi yang pernah menjadi laboratorium rahasia.
Kazuki merasa ada sesuatu yang mengganjal. Semakin jauh mereka menggali, semakin besar perasaan bahwa mereka diawasi.
Dan itu terbukti benar.
Ketika mereka akhirnya menemukan alamat yang mungkin menjadi tempat tinggal Shou Narukami, tubuh Kazuki tiba-tiba terasa berat. Pandangannya mulai kabur, suara di sekitarnya meredup, dan jantungnya berdetak kencang dengan cara yang tidak wajar.
Lalu, ia mendengar suara itu.
Dingin. Dekat. Seolah-olah berbisik langsung ke dalam pikirannya.
> "Kau mulai terlalu dekat dengan kebenaran."
Kazuki tersentak, tubuhnya jatuh ke lantai laboratorium. Rin berteriak, tetapi suaranya semakin menjauh, tenggelam dalam kegelapan yang menyeretnya kembali ke titik awal.
---
03:14 AM.
Kazuki terbangun.
Ia terengah-engah, dadanya naik turun cepat. Tangannya mencengkeram kursi dengan kuat, seolah mencoba menahan dirinya agar tidak jatuh.
Loop telah di-reset. Lagi.
Tetapi kali ini, ada sesuatu yang berbeda.
Kazuki menggenggam kepalanya, napasnya masih berat. Suara itu… bukan hanya ilusi. Itu adalah peringatan.
Dan jika ada yang mencoba memperingatkannya… berarti ada sesuatu—atau seseorang—yang tidak ingin dirinya menemukan kebenaran.
Kazuki mengepalkan tangannya.
"Jika aku tidak cepat, loop ini akan membunuhku sebelum aku memecahkan misterinya."
---
To be continued