Lorong itu berakhir di depan sebuah ruangan berukuran besar, jauh di bawah laboratorium utama.
Kazuki menekan tombol di sisi pintu baja raksasa. Suara dentuman mekanis terdengar, diikuti desisan udara bertekanan tinggi. Pintu perlahan terbuka, mengungkapkan sesuatu yang membuat ketiga orang itu menahan napas.
Di tengah ruangan, dikelilingi oleh kabel-kabel raksasa yang tertanam dalam dinding logam, berdiri sebuah mesin aneh—berbentuk seperti inti sferis yang melayang di udara, dikelilingi oleh cincin-cincin logam yang terus berputar. Energi biru keunguan berdenyut di dalamnya, memancarkan cahaya yang tampak seperti retakan dalam realitas itu sendiri.
Kazuki merasakan sesuatu yang asing—seolah udara di sekitarnya lebih berat, lebih padat. Jantungnya berdebar.
"Ini… bukan hanya mesin biasa."
Rin mengaktifkan perangkat di pergelangan tangannya, memindai struktur di hadapan mereka. Data yang muncul di layar holografiknya tampak tidak stabil, terus berubah-ubah seolah-olah realitas di sekitar mesin itu tidak bisa didefinisikan secara pasti.
Shou melangkah maju, menatap inti mesin dengan ekspresi serius. "Ini dia… sumber dari Loop Nol."
Kazuki mengerutkan kening. "Aku pikir ini hanya mesin manipulasi waktu."
Shou menggeleng. "Tidak. Ini lebih dari itu."
Ia menunjuk ke layar monitor raksasa di sisi ruangan, di mana grafik kompleks dan persamaan temporal terus bergeser. Ada satu pola yang terus muncul berulang kali.
"ΔT_777."
Kazuki menatap angka itu, lalu kembali melihat ke inti mesin yang berputar.
"Ini bukan hanya mengulang waktu…" katanya perlahan, "…ini menciptakan realitas baru setiap kali loop terjadi."
Rin mengangkat wajahnya, terkejut. "Maksudmu, setiap kali loop di-reset, dunia ini sebenarnya bukan dunia yang sama?"
Kazuki menelan ludah. Jika itu benar… maka setiap versi dirinya dalam setiap loop bukanlah dirinya yang sama.
Shou menggeram. "Jika loop mencapai titik tertentu… realitas yang kita kenal mungkin tidak akan ada lagi."
Keheningan menyelimuti mereka.
---
Kazuki melangkah mendekati mesin, merasakan tarikan aneh dari energi yang dipancarkannya.
"Kita harus mematikan ini," katanya. "Sebelum semuanya terlambat."
Namun, saat ia mengulurkan tangannya ke arah terminal kontrol, tiba-tiba ruangan bergetar. Layar monitor di dinding berkedip, menampilkan serangkaian simbol yang tidak mereka kenali.
Lalu, suara itu muncul.
Bukan melalui speaker.
Bukan dari salah satu dari mereka.
Tapi langsung di dalam pikiran Kazuki.
> "Kau sudah terlalu jauh… tapi ini baru permulaan."
Kazuki membeku.
Suara itu… dalam, bergema, tetapi tidak memiliki emosi. Seolah-olah sesuatu yang bukan manusia sedang berbicara kepadanya.
Matanya melebar saat merasakan sesuatu—seperti sentuhan dingin di belakang tengkuknya, seolah-olah ada sesuatu yang mengamatinya dari balik realitas.
"Apakah kalian mendengar itu?" bisiknya.
Shou dan Rin saling bertukar pandang.
"Mendengar apa?" tanya Rin.
Kazuki tersentak. Mereka tidak mendengarnya.
Suara itu hanya berbicara kepadanya.
---
Kazuki menguatkan dirinya. Ia tidak bisa membiarkan ini mengganggunya sekarang.
Ia mengakses terminal utama, mencari cara untuk menghentikan mesin ini. Namun, setiap kali ia mencoba memasukkan perintah, sistem menolak aksesnya.
"Seseorang atau sesuatu tidak ingin ini dimatikan."
"Lima tahun lalu, mereka menghentikan eksperimen ini karena ketidakstabilan waktu," kata Kazuki. "Tapi kalau begitu… kenapa ada sistem perlindungan yang masih aktif?"
Shou mengetik cepat di terminal lain. "Ini berarti ada seseorang yang masih menjaga sistem ini berjalan. Atau lebih buruk… sesuatu yang menjaga loop ini tetap ada."
Rin menggeleng. "Kalau kita tidak bisa menghentikannya secara langsung, mungkin kita bisa menemukan cara untuk memperlambat loop."
Tiba-tiba, lampu di ruangan mulai berkedip.
Grafik di monitor berubah. Simbol ΔT_777 kini muncul berulang kali, memenuhi layar.
Kazuki merasakan gelombang vertigo menghantamnya—ia merasakan sesuatu bergerak di dalam realitas, seolah-olah ada sesuatu yang mencoba mendekat dari balik batas waktu.
Lalu, suara itu muncul lagi.
> "Loop Nol bukanlah akhir… ini hanya awal dari sesuatu yang jauh lebih besar."
Seketika, Kazuki merasakan dunia di sekitarnya berguncang.
Loop berikutnya… akan segera dimulai.
---
To be continued