Jejak yang Tertinggal

Ruang Bawah Tanah yang Terkubur dalam Waktu

Kazuki dan Aoi berdiri di depan pintu besi berkarat yang tersembunyi di bawah kota. Cat di permukaannya telah memudar, meninggalkan hanya sisa-sisa angka samar yang hampir tak terbaca. Bau lembap menyusup ke udara, bercampur dengan aroma debu yang telah bertahan selama puluhan tahun.

Kazuki menyentuh pegangan pintu itu, merasakan dinginnya logam yang sudah lama tak tersentuh manusia.

"Siap?" Aoi bertanya dengan suara pelan.

Kazuki mengangguk, lalu mendorong pintu itu perlahan. Engselnya berderit, menjerit seolah menolak dibuka, tetapi akhirnya menyerah.

Di dalamnya, sebuah ruangan besar menyambut mereka—sebuah arsip tua yang terkubur dalam waktu.

Rak-rak besi berjejer di kedua sisi ruangan, dipenuhi dokumen yang telah menguning dan map yang berdebu. Lampu neon di langit-langit masih menyala, meski hanya beberapa yang masih berfungsi, memberikan cahaya redup yang berkelip-kelip.

Kazuki melangkah masuk, matanya menyapu ruangan dengan hati-hati.

> Jika ada jawaban tentang dunia ini, mungkin itu tersimpan di sini.

---

Mereka mulai menyisir dokumen yang tersusun secara acak. Beberapa di antaranya penuh dengan diagram dan catatan ilmiah yang sulit dimengerti, tetapi akhirnya, Aoi menarik sebuah map besar dari salah satu laci yang terkunci.

Di bagian depan map itu, tertulis dengan huruf besar:

> "OMEGA SHIFT"

Kazuki dan Aoi saling bertukar pandang.

Dengan hati-hati, mereka membukanya.

Di dalamnya terdapat lembaran-lembaran laporan eksperimen, beberapa di antaranya sudah robek atau tercoret dengan tinta merah. Kazuki mulai membaca dengan saksama.

> "Proyek Omega Shift dimulai dengan tujuan menciptakan kembali struktur waktu yang stabil setelah insiden 'ΔT_777' menunjukkan bahwa realitas bisa mengalami ketidakstabilan kronologis…"

Kazuki merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. ΔT_777.

Itu adalah kode yang selalu menghantui setiap petunjuk yang ia temukan selama ini.

Ia melanjutkan membaca.

> "Namun, dalam prosesnya, terjadi pecahnya struktur dimensi yang tidak terduga. Entitas temporal mulai terbentuk, menciptakan 'pecahan realitas' yang tidak dapat dikembalikan ke keadaan semula."

> "Efek samping yang paling berbahaya dari Omega Shift adalah hilangnya identitas individu yang terjebak dalam dimensi ini. Mereka tidak hanya kehilangan jejak diri, tetapi juga dihapus dari ingatan dunia yang mereka tinggalkan…"

Kazuki menggenggam map itu lebih erat.

> Jika ini benar… apakah aku juga bagian dari eksperimen ini?

Aoi tampak termenung di sampingnya. "Kalau proyek ini yang menyebabkan dunia ini pecah… mungkin ada cara untuk memperbaikinya."

Kazuki ingin mempercayai itu. Tetapi ada sesuatu yang masih mengganggu pikirannya.

Dan jawabannya ada di halaman terakhir map itu.

---

Di ujung arsip, terselip sebuah foto lama.

Kazuki mengangkatnya dengan hati-hati. Saat ia melihatnya, napasnya tertahan.

Foto itu menampilkan dirinya.

Ia berdiri di sebuah laboratorium, mengenakan jas putih yang sedikit lusuh, seolah sudah dipakai dalam waktu yang sangat lama. Tetapi yang lebih mengejutkan adalah…

Ada seseorang berdiri di sampingnya.

Atau lebih tepatnya, pernah berdiri di sampingnya.

Bagian wajah orang itu telah disobek, menyisakan hanya latar belakang kosong.

Kazuki merasakan aliran dingin di punggungnya. Ia tidak tahu siapa orang itu, tetapi instingnya mengatakan… bahwa orang itu sangat penting.

Dan ada satu detail lagi yang membuat foto ini semakin mengganggu.

Di tangannya, Kazuki memegang sebuah buku lusuh.

Di sampulnya, tertulis judul yang hampir tak terbaca:

> "The Last Observer."

---

Aoi melihat ekspresi Kazuki yang tegang. "Kau mengenali sesuatu?"

Kazuki menggeleng, meskipun ia tahu itu bukan jawaban yang sepenuhnya benar.

Buku itu… entah bagaimana, namanya terasa familiar. Tetapi ia tidak ingat pernah memilikinya.

Di balik foto, ada satu halaman terakhir dalam arsip Omega Shift.

Tulisannya sudah mulai pudar, tetapi Kazuki bisa membaca satu kalimat yang tersisa:

> "Kau bukan yang pertama, dan kau pasti bukan yang terakhir."

Kazuki merasakan dunia seolah berguncang di sekelilingnya.

> Jika aku bagian dari eksperimen ini… maka siapa yang memulai semuanya?

Matanya beralih ke foto di tangannya, ke sosok yang telah disobek dari sejarah.

Dan untuk pertama kalinya, ia bertanya-tanya…

> "Apakah aku pernah menjadi orang lain sebelum aku menjadi Kazuki Amamiya?"

---

Di ruangan arsip yang sunyi, Kazuki menatap foto itu tanpa berkedip.

Di luar, dunia tetap berjalan seperti biasa—atau setidaknya, ilusi dari dunia ini tetap bertahan. Tetapi di dalam dirinya, sesuatu mulai runtuh.

Ia datang ke tempat ini untuk mencari jawaban.

Tetapi yang ia temukan… hanyalah lebih banyak pertanyaan.

---

To be continued