Kazuki duduk di depan layar komputer dengan ekspresi tegang.
Di depannya, deretan file digital tentang Insiden Omega terpampang di sistem arsip lama yang nyaris terlupakan.
Namun, yang membuatnya terkejut bukan hanya keberadaan dokumen ini, tetapi fakta bahwa sebagian besar isinya telah dihapus.
---
Kazuki menggerakkan mouse, membuka satu per satu file yang tersisa. Setiap halaman yang ia buka berisi kalimat-kalimat yang terpotong, paragraf yang kosong, dan kata-kata yang disensor dengan warna hitam.
Beberapa frasa yang masih bisa dibaca:
> "Eksperimen Omega tidak boleh diulang."
"Subjek utama menunjukkan anomali temporal yang tidak dapat dijelaskan."
"Peringatan: efek samping terhadap memori subjek masih belum diketahui."
Kazuki menahan napas.
"Efek samping terhadap memori subjek…"
Apakah ini menjelaskan kenapa ia merasa ada bagian dari hidupnya yang hilang?
Jari-jarinya bergerak cepat, mencari dokumen lain, tetapi hasilnya sama. Entah bagaimana, seseorang telah menghapus hampir semua bukti tentang Insiden Omega.
Namun, di antara file yang nyaris kosong itu, ia menemukan sesuatu yang berbeda.
Sebuah rekaman CCTV.
---
Kazuki menekan tombol play.
Video itu diambil di dalam sebuah laboratorium tua, pencahayaan redup dan penuh dengan peralatan eksperimen.
Dalam rekaman itu, ia melihat dirinya sendiri berdiri di tengah ruangan, berbicara dengan seseorang.
Namun, sesuatu terasa sangat salah.
Kazuki menyipitkan mata, mencoba mengenali sosok di depannya, tetapi… wajah orang itu terhapus dari rekaman.
Tidak ada gangguan visual lain, tidak ada kerusakan file. Hanya bagian wajah orang itu yang hilang—seolah-olah realitas telah menghapus keberadaannya.
Kazuki merasakan napasnya tercekat.
"Apa yang terjadi di sini…?"
Ia memperhatikan lebih lanjut. Gerakan tubuhnya dalam video tampak familiar, tetapi ada satu hal yang membuatnya terdiam.
Di dalam rekaman, ia mengenakan jaket hitam dengan emblem aneh di bahunya.
Kazuki mengernyit.
Itu bukan jaket yang ia miliki sekarang.
Bahkan, ia tidak pernah memiliki jaket seperti itu.
Namun, dalam video ini, ia mengenakannya dengan begitu alami—seolah-olah itu memang miliknya.
Seolah-olah ada versi lain dari dirinya yang pernah ada di sini.
---
Kazuki menekan tombol pause, menatap layar dengan ekspresi tercengang.
Pikirannya berputar, mencoba mencari jawaban yang masuk akal.
Bagaimana mungkin ada bukti rekaman dirinya dari masa lalu… dengan orang yang telah terhapus dari realitas?
Dan yang lebih penting—kenapa ia tidak mengingatnya sama sekali?
Tangannya mengepal.
Jika aku melupakannya… apakah dia benar-benar pernah ada?
---
To be continued