Sisa-Sisa Omega

Kazuki berdiri di tengah laboratorium yang seharusnya sudah ditinggalkan. Udara di dalam ruangan itu terasa berat, seakan-akan waktu sendiri masih enggan mengalir dengan normal. Lampu fluoresen di langit-langit berkedip pelan, menciptakan bayangan yang tampak bergerak di dinding.

Ia mengangkat tangannya, merasakan denyut pelan di pergelangan—bekas luka dari Omega Shift masih ada. Itu bukan hanya mimpi. Mereka benar-benar berhasil kembali.

Di sebelahnya, Rin terdiam. Matanya menyapu sekeliling ruangan, ekspresinya sulit dibaca.

"Kita kembali," gumam Kazuki, setengah memastikan.

"Tapi apakah ini benar-benar dunia kita?" Rin menoleh padanya, suaranya nyaris seperti bisikan.

Kazuki mengernyit. Pertanyaan itu mengusik sesuatu di dalam benaknya, sesuatu yang belum ia sadari. Ia berbalik dan melihat papan kalender di sudut ruangan.

Tanggalnya... salah.

"Rin, lihat ini."

Ia menunjuk ke kalender itu. Seharusnya hari ini adalah 14 Maret, tapi yang tertulis di sana adalah 12 Maret. Dua hari yang hilang—atau mungkinkah dua hari yang terulang?

"Ini... mungkin efek samping dari Omega Shift?" Rin mencoba menganalisis.

Sebelum Kazuki sempat menjawab, ponselnya bergetar di sakunya. Dengan cepat ia merogohnya dan melihat layar. Sebuah notifikasi pesan.

> Nomor Tidak Dikenal:

"Jangan percaya pada ingatanmu. Dunia ini bukan yang kau pikirkan."

Jantung Kazuki berdegup lebih cepat.

"Ada apa?" Rin menatapnya curiga.

Kazuki menunjukkan layarnya pada Rin. Ekspresi gadis itu berubah tegang.

Sebelum mereka sempat mencerna pesan itu lebih jauh, sesuatu jatuh dari saku Kazuki—sepotong kertas yang tampak tua dan robek.

"Apa ini...?"

Kazuki membungkuk, mengambilnya. Itu adalah sepotong peta, sama seperti yang pernah mereka temukan sebelumnya, tetapi kali ini ada sesuatu yang berbeda.

Di sudutnya, ada tulisan samar:

"Gerbang kedua belum tertutup."

Kazuki dan Rin bertukar pandang.

"Dunia ini mungkin tampak seperti dunia kita," Rin berbisik. "Tapi kita belum benar-benar keluar dari paradoks ini."

Di dadanya, Kazuki merasakan sesuatu yang dingin menjalar. Omega Shift seharusnya sudah berakhir. Tapi jika gerbang kedua belum tertutup...

Maka permainan ini masih jauh dari selesai.

---

To be continued