Paradox Heart

Kazuki…

Rin menggenggam erat jam tangan retak yang ia temukan di laboratorium Omega Shift. Angka samar di permukaannya masih berkilau redup:

"042: Beginning of the End."

Ia tidak tahu apa arti sebenarnya, tetapi instingnya berkata bahwa ini bukan sekadar kebetulan. Sesuatu di dalam dirinya berbisik bahwa ini adalah petunjuk… bahwa Kazuki masih ada di suatu tempat.

Hanya saja… dunia telah menghapusnya.

Tapi jika dunia bisa menghapus seseorang, maka pasti ada cara untuk membawanya kembali.

Dan jawabannya ada di sini.

Di laboratorium yang ditinggalkan ini.

Laboratorium Omega Shift berada dalam kondisi yang mengenaskan.

Dinding-dindingnya berlapis retakan, layar monitor tertutup debu, dan serpihan peralatan penelitian berserakan di lantai. Seolah-olah tempat ini telah ditinggalkan dalam keadaan darurat—seakan-akan seseorang ingin menghapus semua yang ada di sini… sama seperti mereka menghapus Kazuki.

Rin menelusuri rak-rak berdebu, mencari sesuatu—apa saja—yang bisa membantunya.

Lalu, matanya menangkap sesuatu.

Di sudut ruangan, di dalam sebuah kotak kaca yang nyaris tak tersentuh waktu, ada sebuah benda berbentuk bulat seperti inti kristal.

Paradox Heart.

Rin menarik napas.

Ia pernah membaca teori tentang ini.

Sebuah alat eksperimental yang dirancang untuk memulihkan jejak temporal seseorang yang telah dihapus dari realitas. Jika Kazuki benar-benar telah "dihapus" dari dunia, mungkin ini adalah satu-satunya cara untuk membawanya kembali.

Namun, ada satu masalah besar.

Paradox Heart tidak bekerja seperti mesin biasa.

Ia bukan sekadar "mengembalikan" sesuatu yang hilang. Sebaliknya, ia merobek lubang di dalam struktur realitas, menciptakan paradoks di mana jejak keberadaan seseorang bisa muncul kembali.

Jika dilakukan dengan benar, Kazuki bisa kembali.

Tetapi jika dilakukan dengan salah…

Omega Shift—siklus kehancuran temporal yang telah menelan Kazuki—bisa menyeret Rin bersamanya.

Ia bisa terjebak di dalamnya selamanya.

Pilihan ini bukan sekadar tentang menemukan Kazuki… tetapi tentang apakah ia bersedia mempertaruhkan keberadaannya sendiri untuk melakukannya.

Rin mengepalkan tangannya.

Tentu saja aku bersedia.

Jantungnya berdegup cepat saat ia membuka kotak kaca itu.

Begitu tangannya menyentuh Paradox Heart, alat itu bergetar halus—seakan-akan mengenali kehadirannya.

Layar holografik menyala, menampilkan serangkaian data yang berkedip cepat:

> [Warning: Unauthorized Activation Detected]

[Subject ID: 042 – Missing Entity]

[Reconstruction Probability: 37%]

[Instability Level: Critical]

Rin menggigit bibirnya.

Hanya 37% kemungkinan berhasil.

Tetapi jika ia tidak mencobanya… Kazuki akan benar-benar menghilang.

Dan itu bukan pilihan.

Ia mengambil napas dalam-dalam, lalu menekan tombol aktivasi.

Begitu tombol ditekan, dunia di sekelilingnya berubah.

Udara bergetar, seolah-olah waktu itu sendiri berdenyut di antara ruang kosong. Cahaya biru keunguan berputar di sekitar Paradox Heart, membentuk pola seperti retakan kaca yang menyebar ke seluruh ruangan.

Dan kemudian—

Sebuah suara terdengar.

Bukan suara Rin.

Bukan suara siapa pun di dunia ini.

Tetapi suara yang datang dari suatu tempat di antara keberadaan dan kehampaan.

"042 bukanlah akhir… tapi hanya sebuah awal."

Rin tersentak.

Matanya membelalak saat cahaya di sekelilingnya semakin terang, menelan segalanya.

Di tengah cahaya yang menyilaukan, Rin menggenggam jam tangan Kazuki erat-erat, matanya berkaca-kaca.

Dengan suara penuh tekad, ia berbisik:

"Aku akan menemukannya… apa pun yang terjadi."

To be continued.