The First Error

Kazuki dan Rin berdiri di hadapan mesin raksasa yang berdengung dengan frekuensi rendah. Aura dari benda ini berbeda dari apa pun yang pernah mereka temui sebelumnya.

Struktur mesin itu berbentuk melingkar, dengan inti bercahaya di tengahnya. Aliran energi seperti serpihan cahaya biru berputar mengelilinginya, seakan membentuk jaring-jaring temporal yang terus bergerak tanpa henti.

Rin menelan ludah.

"Kazuki… ini pasti pusatnya."

Kazuki mengangguk pelan.

"The Core of Omega Shift."

Jantungnya berdebar cepat. Selama ini mereka mengejar kebenaran tentang loop waktu, tapi sekarang mereka akhirnya berdiri di hadapan sumber utama dari semua anomali ini.

Kazuki melangkah maju, mencoba menganalisis struktur mesin. Meski arsitekturnya terlihat asing, ia bisa merasakan sesuatu yang familiar. Seperti deja vu yang mengusik pikirannya.

"Ada sesuatu yang salah di sini."

Rin menatapnya.

"Apa maksudmu?"

Kazuki tidak langsung menjawab. Ia mengarahkan pandangannya ke pilar-pilar yang mengelilingi inti mesin. Ada sesuatu yang terukir di sana—sebuah tulisan samar yang hampir tertelan waktu.

> "Kesalahan pertama… bukanlah kecelakaan."

Kazuki mengerutkan kening.

"Kesalahan pertama?"

Rin mendekat, membaca tulisan itu dengan ekspresi bingung.

"Apa ini ada hubungannya dengan 'The First Error'?"

Kazuki menatap inti mesin dengan tajam.

"Aku rasa… ini lebih dari sekadar error biasa. Sesuatu—atau seseorang—membuat kesalahan pertama ini terjadi. Dan itu bukanlah kecelakaan."

Suara mesin bergemuruh lebih keras, seakan menanggapi pernyataan Kazuki.

Tiba-tiba, sebuah kilatan cahaya menyambar ruangan. Kazuki dan Rin terpaksa mundur selangkah ketika visual di sekitar mereka berubah.

Ruangan itu kini dipenuhi dengan kilasan memori—potongan-potongan kejadian dari berbagai loop yang pernah terjadi.

Mereka melihat dunia yang retak, orang-orang yang menghilang dalam sekejap mata, dan sosok-sosok yang terjebak dalam siklus tanpa akhir.

Dan di tengah semua itu, ada bayangan.

Sebuah sosok tinggi berdiri di hadapan inti Omega Shift. Wujudnya kabur, seolah berada di antara eksistensi dan ketiadaan.

Kazuki bisa merasakan sesuatu yang asing tetapi akrab dalam dirinya.

Sosok itu berbisik dengan suara yang menggetarkan udara:

"Kau akhirnya sampai di sini… Kazuki Amamiya."

Kazuki tersentak.

"Siapa kau?!"

Bayangan itu tidak langsung menjawab. Ia mengulurkan tangannya ke arah inti mesin, dan dalam sekejap, seluruh ruangan bergetar.

Rin berpegangan pada lengan Kazuki.

"Kazuki… aku tidak suka ini."

Bayangan itu akhirnya berbicara lagi, kali ini dengan nada yang lebih dalam.

"Aku adalah The Architect. Yang merancang segala sesuatu… dan yang menciptakan awal dari permainan ini."

Kazuki merasakan darahnya membeku.

"The Architect…? Jadi kaulah yang membuat Omega Shift?"

Sosok itu tidak menjawab secara langsung. Ia hanya menoleh ke arah mereka, meski wajahnya masih tertutup oleh distorsi yang tidak bisa dipahami manusia biasa.

Lalu, dengan suara yang lebih pelan, ia berbisik:

"Tidak, Kazuki. Aku bukan yang menciptakannya… Aku dilahirkan karena kesalahan pertama."

Jika Ini Bukan Kecelakaan…

Kazuki merasakan dunia di sekitarnya menjadi semakin kabur.

Semua yang selama ini ia pikirkan tentang Omega Shift—tentang loop waktu, eksperimen rahasia, dan tujuan mereka untuk menghentikannya—mungkin hanyalah permukaan dari sesuatu yang jauh lebih besar.

"Kesalahan pertama…" gumam Kazuki.

"Jadi bukan Omega Shift yang menyebabkan semua ini. Omega Shift terjadi karena sesuatu yang lain."

The Architect hanya menatap mereka dalam diam.

Kazuki menggertakkan giginya.

"Jika ini bukan kecelakaan… maka siapa yang memulainya?"

Hening.

Mesin di depan mereka terus berdengung, seakan menunggu jawaban.

Kazuki menatap Rin, yang masih berpegangan pada lengan bajunya dengan ekspresi takut.

Apakah mereka benar-benar siap untuk mengetahui jawabannya?

(To be continued.)