Rin terdiam. Matanya menatap kosong ke arah udara di depannya, seakan melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat Kazuki.
Kazuki mengerutkan kening.
"Rin?"
Gadis itu tidak menjawab. Napasnya terengah, dan tangannya sedikit gemetar.
Lalu, tiba-tiba—
Bayangan seorang gadis berambut perak muncul di hadapan mereka.
Wujudnya buram, seperti hologram yang terdistorsi oleh gangguan temporal. Rambut peraknya berkilau di tengah kegelapan ruangan, dan matanya bersinar dengan warna ungu pucat yang asing.
Suaranya terdengar pelan, namun penuh kepastian.
"Akhirnya kau melihatku…"
Kazuki merasakan jantungnya berdegup lebih kencang. Sosok ini… siapa dia?
Rin menelan ludah, suaranya bergetar.
"Siapa… kau?"
Gadis berambut perak itu tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap mereka dengan ekspresi kosong, sebelum akhirnya berbisik:
"Aku bukan satu-satunya… dan aku bukan yang pertama."
Kazuki mundur selangkah, mencoba mencerna kata-kata itu.
"Bukan satu-satunya…?"
Pikirannya berputar dengan cepat. Jika gadis ini bukan satu-satunya, itu berarti ada yang lain sepertinya. Tapi siapa? Atau lebih tepatnya… berapa banyak?
Kazuki menguatkan suaranya.
"Apa maksudmu? Siapa yang pertama?"
Gadis itu tetap diam.
Namun, di sekitar mereka, ruang mulai bergetar. Bayangan Omega Shift Core berpendar semakin kuat, dan serpihan waktu yang rusak mulai melayang di udara, membentuk pola yang tak bisa dijelaskan oleh logika manusia.
Kazuki merasa mual. Seolah realitas di sekitar mereka sedang bergeser, berubah menjadi sesuatu yang lebih abstrak.
Lalu, gadis itu berbicara lagi.
"Aku adalah kesalahan yang tidak pernah seharusnya ada."
Kebenaran yang Mulai Terungkap
Kazuki mengepalkan tangannya.
"Kesalahan…?"
Otaknya menghubungkan titik-titik informasi yang selama ini mereka temukan. The First Error. The Forgotten Gate. The Architect. Semua mengarah pada satu hal—ada sesuatu yang tidak seharusnya ada dalam Omega Shift.
Dan sekarang, gadis ini berdiri di depan mereka.
Rin mulai menggigil.
"Kazuki… aku merasa aneh…"
Kazuki melihat ke arahnya dan terkejut. Tubuh Rin tampak sedikit kabur, seperti mulai kehilangan pijakan dalam realitas.
Kazuki tersentak.
"Sial… ini efek Temporal Erasure!"
Mereka sudah terlalu lama berada di dalam batas waktu yang hancur ini. Jika mereka tidak segera keluar, mereka akan benar-benar terhapus dari semua eksistensi.
Tapi sebelum Kazuki bisa berpikir lebih jauh, gadis berambut perak itu mengulurkan tangannya ke arahnya.
"Jika kau ingin tahu kebenaran…"
Suara lembutnya terdengar menusuk di antara kebisingan realitas yang mulai runtuh.
"Temukan aku—di tempat semuanya dimulai."
Dan dengan itu, sosoknya perlahan memudar, menghilang ke dalam kehampaan.
"Siapa Kau Sebenarnya?"
Kazuki terdiam.
Tangannya mengepal erat, pikirannya berputar tanpa henti.
"Tempat semuanya dimulai…?"
Apakah itu berarti loop pertama? Atau ada sesuatu yang lebih dalam lagi?
Kazuki menatap tangannya yang sedikit gemetar. Ia bisa merasakan bahwa ini adalah titik balik. Bahwa jawaban sebenarnya tentang Omega Shift akhirnya ada di depan mata mereka.
Ia menoleh ke arah Rin, yang masih terlihat lemah, dan berbisik:
"Kita harus menemukan dia."
Kazuki kemudian mengangkat wajahnya, menatap kehampaan tempat gadis itu menghilang, dan berkata dengan suara penuh tekad:
"Siapa kau sebenarnya?"
(To be continued.)