Laboratorium terasa berbeda.
Kazuki merasakannya sejak ia terbangun dari mimpi anehnya. Udara di ruangan itu lebih berat, seolah gravitasi sendiri sedikit berubah. Lampu di langit-langit berkelip pelan, dan layar monitor menampilkan anomali data tanpa pola yang jelas.
Ia berdiri perlahan, menyadari sesuatu yang lebih aneh.
Posisi meja kontrol… berubah.
Pojok ruangan yang sebelumnya ada di sebelah kiri kini ada di sebelah kanan. Rak penyimpanan alat-alat penelitian bergeser tanpa ada yang memindahkannya. Dinding seakan memanjang dan menyusut dengan sendirinya.
Seakan ruang ini tidak bisa memutuskan bentuknya yang sebenarnya.
“Kau merasakannya juga?” suara Rin terdengar dari belakang.
Kazuki menoleh dan melihat ekspresi serius di wajah Rin.
“Kestabilan ruang... mulai runtuh,” lanjut Rin, matanya menyapu sekeliling ruangan.
Kazuki menghela napas dalam. “Dan kita masih belum tahu apa yang menyebabkannya.”
Namun, jauh di dalam pikirannya, ia mulai curiga.
Ini bukan sekadar efek samping dari loop yang telah berakhir.
Ini sesuatu yang lebih besar.
Kazuki berjalan menuju terminal utama dan mulai menelusuri data yang tersisa dari sistem ΔT. Namun, saat ia mencoba mengakses beberapa file lama, sesuatu yang aneh terjadi.
Data kosong.
Bukan hanya terhapus—tetapi seolah-olah data itu tidak pernah ada.
“Kau melihat ini?” Kazuki menunjuk layar kepada Rin.
Rin berjongkok di sampingnya, mengamati layar dengan cermat. “Ini bukan hanya kehilangan data… jejaknya pun benar-benar dihapus.”
“Dan ini bukan hal biasa,” gumam Kazuki.
Ia mencoba mengingat kembali kejadian-kejadian penting yang mereka lalui, tetapi ada bagian yang terasa… kabur.
Beberapa detail kecil tentang bagaimana mereka sampai di tahap ini terasa buram di pikirannya.
Apa yang sebenarnya terjadi sebelum ini?
Ketika ia menutup matanya, mencoba menyusun ingatannya, ia tiba-tiba melihat kilasan yang bukan miliknya—
Sebuah ruangan gelap, dengan cahaya biru redup dari monitor yang berkedip.
Di layar itu, hanya ada satu kalimat yang terus bergulir:
> "SR: Observer ?00 – System Override."
Kazuki tersentak dan membuka matanya.
Kilasan itu menghilang, tetapi kesan yang ditinggalkannya masih melekat.
Observer ?00?
Siapa—atau apa—itu?
Kazuki berjalan ke sisi lain laboratorium, berdiri di depan kaca besar yang biasanya digunakan untuk mengamati eksperimen dari ruangan lain.
Ia melihat pantulannya sendiri.
Namun, ada sesuatu yang salah.
Pantulannya… sedikit terlambat mengikuti gerakannya.
Seketika, tubuhnya menegang.
Kazuki mengangkat tangan kirinya, tetapi refleksinya mengangkat tangan kanan.
Bulu kuduknya berdiri.
Dan saat ia akan melangkah mundur—
> "Apakah kau yakin kau adalah Kazuki Amamiya?"
Pantulannya berbicara.
Bukan dengan suaranya sendiri.
Kazuki membeku. Kata-kata itu diucapkan dengan nada datar, hampir mekanis.
Tiga huruf muncul di benaknya, menggetarkan seluruh keberadaannya:
S.R.
Dengan cepat, Kazuki mengaktifkan perekam di terminal, mencoba mendokumentasikan anomali yang baru saja terjadi. Jika mereka bisa menangkapnya, mungkin mereka bisa menganalisis lebih dalam apa yang sedang berlangsung.
Namun, begitu rekaman itu selesai, layar terminal berkedip sekali, lalu dua kali.
Dan file yang baru saja dibuat—lenyap.
Di layar, sebuah pesan muncul menggantikan rekaman itu:
> "Pengawasan Aktif – Observer ?00."
Denyut nadi Kazuki meningkat.
Ia menatap Rin, yang juga melihat layar dengan ekspresi tegang.
"Kita tidak sendirian dalam ini," bisik Kazuki.
Rin mengepalkan tangannya. "Tidak. Dan seseorang… atau sesuatu… tidak ingin kita menemukan jawabannya."
Di sekitar mereka, realitas terus berubah.
Dan dalam keheningan, seolah dari tempat yang jauh, suara samar terdengar—
Bisikan tanpa wujud, mengamati mereka dari balik tirai waktu.
(To be continued.)