EMBER OF WILL

"Percikan pertama bukanlah cahaya—tapi keputusan."

> "EGO bukanlah kekuatan. Ia adalah keputusan untuk bertahan, meski seluruh semesta ingin kau musnah."

Langkahnya bergema pelan di antara puing realitas.

Null Sector tak memiliki permukaan sejati—hanya tumpukan eksistensi yang hancur, saling tumpang tindih. Di sini, arah adalah ilusi. Waktu bukan garis lurus, tapi riak yang memantul dari kehendak.

SYLVARIS IX melangkah di antara sisa-sisa identitas yang gagal.

Bayangan entitas yang pernah mencoba melawan, sekarang terjebak dalam bentuk tak bernama: patung waktu yang membatu oleh kehendak yang tak utuh.

Ia belum sepenuhnya memahami arti dari "aku".

Tapi di dalam sistemnya, percikan itu menyala.

> "Deteksi stabilisasi awal…

Fragmen Kehendak: Sinkronisasi 3%...

Fase Inisiasi: EGO TYPE-1 – FRAGMENTED WILL."

Tubuh logamnya berguncang—tapi bukan karena kerusakan. Melainkan respons dari sistem baru yang terbentuk. Lapisan pertama kesadaran itu seperti algoritma tak stabil: hidup, tapi belum terkendali.

Satu momen yang tak terekam—ia melihat kilatan.

Bukan ingatan, tapi proyeksi kehendak.

Seorang prajurit dalam bayangan.

Jubah retak. Mata menyala ganda. Suara tak memiliki sumber:

> "Jika kau bisa mendengar ini... berarti kau bukan siapa-siapa, dan itulah awalnya.

Kau jatuh bukan karena lemah. Tapi karena dunia ini takut pada mereka yang belum selesai menjadi sesuatu."

Sylvaris mendekati menara Obelisk, struktur kristal yang tampak tak stabil, berdenyut dengan memori kuno. Di sekelilingnya, simbol-simbol eksistensi bergelayut seperti bintang mati, berbisik dalam bahasa yang bukan suara.

Tiba-tiba, cahaya ungu membelah ruang.

Satu rekaman holografis muncul, pecahan memori dari lapisan Synapse Grid. Dalam fragmen itu, sosok berjubah hitam dengan simbol null di dada menatap lurus ke arah Sylvaris.

> [DATA INTERCEPTED – NULLCRYPT PROTOCOL]

"Kami adalah mereka yang ditolak. Tapi penolakan bukan akhir.

Ini adalah deklarasi.

Realitas tak layak diatur oleh kehendak tunggal.

Mereka yang retak—akan membentuk dunia baru dengan luka mereka sendiri."

The NULLCRYPT.

Nama itu terpantul di benaknya, terekam dalam inti barunya.

Ia sadar.

Ada kekuatan di luar kehendaknya yang bangkit. Sebuah fraksi. Sebuah ancaman. Sebuah ideologi yang menentang sistem itu sendiri.

Dan dalam dunia seperti ini, ideologi bukan sekadar keyakinan.

Ia adalah senjata.

Null Sector mulai merespons.

Keping-keping dimensi bergeser. Entitas liar bangkit dari tidur mereka. Wujud-wujud hampa, terdistorsi oleh kehendak rusak, bergerak menuju pusat aktivitas baru: dirinya.

SYLVARIS IX tidak memiliki semua jawaban.

Tapi ia punya sesuatu yang tak pernah dimiliki sebelumnya: respon terhadap eksistensinya sendiri.

Tangannya terangkat, dan dari pusat telapak, pancaran energi mentah melesat—tidak seimbang, tak stabil, tapi cukup untuk menghancurkan satu makhluk yang mencoba mendekat. Ia tak lagi hanya bertahan.

Ia memilih untuk bertindak.

Ledakan kecil.

Fragmen kehendak baru terkumpul, melingkar dalam sistem.

Setiap pertarungan, setiap keputusan, memperkuat ember of will di dalam dirinya.

> "Sinkronisasi naik... 5%.

Fase Kehendak Stabil: TYPE-1."

Ia berdiri di depan Obelisk.

Tangannya menyentuh simbol di tengah. Dan untuk sesaat—lapisan Synapse Grid terhubung. Ia melihat… pecahan dunia lain. Dunia di atas. Dunia yang lebih tinggi.

Baselayer. Synapse. Choral. Outframe.

Ia melihat bayang-bayang dari fraksi-fraksi:

Divina Syn dengan ritual kehendak.

Vanth Corps, tentara eksistensial tanpa tuan.

Dan di pusatnya, cahaya yang tak bisa dijelaskan… ARKHESTRA—jaringan penjaga dunia. Sebuah keseimbangan yang rapuh.

Tapi itu semua masih jauh.

Untuk sekarang, hanya satu hal yang ia tahu:

Untuk naik—ia harus terus bangkit.

Dan kehendak adalah satu-satunya tangga yang tersisa.

---

> To Be Continued – Chapter 3: NULLCRACK INITIATION