Throne of Bloom berubah warna.
Kelopak cahaya yang sebelumnya menyelimuti arena perlahan terbakar dari dalam. Warna keemasan SOLMIRE mulai retak, digantikan spiral-spiral violet–biru dari kehendak Sylvaris yang meledak keluar dari batas tubuhnya sendiri.
> “TYPE-3... Dawnweave Core.”
Napas Sylvaris lambat, tapi berat. Cahaya dari tubuhnya tidak lagi hanya memancar—ia berdenyut dalam pola sinkron. Kaladris, kini bukan lagi hanya senjata—tapi bagian dari ritme hidupnya.
Sementara di hadapan, SOLMIRE mengangkat tangannya.
> “Apa kau pikir bentuk barumu akan membuat perbedaan?”
Solar Requiem. Serangan mutlak cahaya eksistensial, ditembakkan dalam gelombang spasial.
Sylvaris tidak menghindar.
Dengan satu gerakan tangan, Multitone Field diaktifkan kembali. Kali ini, seluruh permukaan Throne of Bloom berubah menjadi ruang resonansi absolut.
Serangan SOLMIRE memasuki medan, tapi—
Echo hit. Confusion Pulse. Loop tertunda.
SOLMIRE merasakan delay 0.2 detik pada gerakannya.
Itu cukup.
Sylvaris muncul di belakangnya, menggunakan Echoshift: Pulse Return, dan menghantam dengan Kaladris versi Dawnbreak—tombak spiral yang melesak dalam bentuk waktu yang saling bertabrakan.
> ZRRRRNNNMMM—KHHHOOOOMMM!!
Gelombang ego yang terpancar bukan hanya menghancurkan tubuh SOLMIRE—tapi memutus pola pikirnya. Fragmentasi cahaya dari sang Monarch mulai pecah seperti kelopak mekar yang gugur.
SOLMIRE mundur, mengaktifkan Lightfall Chain, mencoba mengikat Sylvaris kembali dalam hukum absolut.
Tapi medan Multitone masih aktif.
> “Aku sudah menulis ulang ritme ini. Kau hanya mencoba membacanya dengan bahasa yang telah punah.”
Kaladris membelah udara. Gelombang spiral memukul balik rantai cahaya, menciptakan singularitas di tengahnya.
Sylvaris melompat.
Tubuhnya diselimuti pola-pola ego berlapis seperti benang kosmik yang menjalin armor temporal.
> [DAWNWEAVE CORE – OVERCLOCKING]
Ia menukik turun seperti panah yang memecah spiral waktu. Setiap partikel di sekitarnya memantul kembali dalam resonansi delay, menciptakan gema multitonik yang menyerang SOLMIRE dari berbagai arah — seolah-olah masa depan itu sendiri menghukumnya lebih dulu.
KRAAAAKKH—!!
Pukulan terakhir Kaladris menghantam jantung cahaya di dada SOLMIRE.
Pecah.
SOLMIRE terpental, tubuhnya berkeping, tapi masih mencoba bangkit. Matanya, yang dulunya bersinar seperti fajar, kini berubah menjadi retakan malam.
> “Kenapa...?”
> “Karena kehendakku tak berasal dari takhta... tapi dari bawah puingnya.”
Sylvaris menancapkan Kaladris ke tanah.
Gelombang ego menyebar... mematikan sistem spiral itu sendiri.
---
[CROWNFAILURE DETECTED]
[CALYX REIGN DISCONNECTED]
[TYPE-3 ENTITY TERMINATION: CONFIRMED]
---
Seluruh Throne of Bloom runtuh dalam kelopak cahaya tenang. Tanpa suara. Hanya gema dari kehendak yang tak bisa dibungkam.
Tubuh SOLMIRE berubah menjadi serbuk cahaya, lalu menghilang... dengan satu kata terakhir yang bergema:
> “Kau... akan mengguncang segalanya... Sylvaris...”
---
Beberapa saat kemudian, di luar dimensi konflik itu—
Sinyal dimensi tersentak di ruang DIVINA SYN.
Sosok tinggi dengan armor putih–cermin mengamati layar berbentuk prisma. Di dalamnya, gambar Sylvaris yang memancarkan spiral EGO TYPE-3, berdiri di reruntuhan.
> “EGO TYPE-3 terwujud tanpa pembaptisan. Spiral yang ditumbangkan... bukan dengan kehendak kolektif, tapi... oleh kehendak individual.”
Ia menutup layar.
Nada suaranya berat, seolah memutuskan sesuatu yang menggemparkan.
> “Mulai saat ini, entitas Sylvaris dinyatakan sebagai MONARCHBREAKER.”
> “Level ancaman: Sigma Omega.”
---
To Be Concluded – Chapter 15: Bloom Beyond Will
Pertarungan terakhir yang menentukan. Bukan sekadar akhir bagi SOLMIRE… tapi awal dari pecahnya supremasi para TYPE.