Bloom Beyond Will

Suara detik waktu terhenti.

Sylvaris berdiri di atas hamparan takhta bunga yang nyaris hancur. Sisa dari medan Multitone Field masih bergema samar di udara, namun SOLMIRE belum jatuh. Tidak sepenuhnya.

Dari retakan tubuhnya, cahaya sang Monarch mulai berubah menjadi bentuk yang tidak stabil — akar kehendak yang membusuk dari dalam.

> “Kau pikir kau sudah menang?”

“Aku adalah kehendak itu sendiri!”

SOLMIRE meraung, dan dari tubuhnya, Solar Requiem terakhir menyala dalam bentuk supernova konsentris. Bukan lagi cahaya murni, tapi pecahan kehendak dimensi — menghantam dalam siklus tak terhitung.

Namun Sylvaris tak lagi hanya bertahan.

Ia melompat maju, Kaladris berputar di udara — setiap gerakannya membelah cahaya dan waktu sekaligus. Dengan sinkronisasi penuh dari Symphonic Identity, semua serangannya mulai mengalir sebagai melodi.

> [Cooldown Reduction: 25%]

[Skill Enhancement: Harmonic State Enabled]

Lightfall Chain SOLMIRE menyambar, mencoba memaku ego Sylvaris ke kehampaan.

Tapi—

Sylvaris menyatu dengan pola gerakan, tubuhnya seperti gema yang menari antara pukulan dan detik. Kaladris menembus satu sisi, lalu menciptakan pantulan realitas yang menyerang dari belakang.

> ZRAK! ZRAK! ZRAAANGH!

Combo Execution:

1. [Skill 1: Spiral Lacerate] – Mode Harmonic

2. [Skill 2: Reverb Vault] – menciptakan dorongan vertikal berlapis distorsi

3. [Skill 3: Multitone Field] – Medan gema aktif dalam format fokus—hanya di sekitar inti SOLMIRE

SOLMIRE menjerit. Reaksinya mulai delay akibat Confusion Pulse, lalu—

—Ultimate Triggered.

> “ORIGIN...”

> “//REWRITE.”

Langit Throne of Bloom terbuka.

Ruang runtuh dalam fragmen spiral. Di sekeliling Sylvaris, portal hitam–biru terbuka — setiap satu mengarah pada versi dirinya dari multiverse yang gagal.

Beberapa tunduk.

Beberapa memberontak.

Tapi semuanya... hancur.

Kaladris membelah mereka satu per satu — dalam ledakan partikel ego. Tidak dengan kebencian. Tapi dengan determinasi.

> “Kalian adalah jalur yang tak bisa kutempuh... dan karena itu, kekuatan kalian harus menjadi milikku.”

[EGO CANTATA: ORIGIN//REWRITE]

Gelombang kosmik meledak ke arah SOLMIRE — bukan hanya serangan fisik, tapi eksekusi terhadap akar kemungkinan. Fragmen realitas runtuh bersamaan. Waktu SOLMIRE mulai rusak. Ia mencoba mengaktifkan skill...

...namun gagal.

> [EGO Suppression: 6s]

[Regeneration Locked]

Sylvaris muncul dari pusat ledakan, Kaladris memutih sepenuhnya oleh pancaran daya mutlak. Dengan kecepatan tak terdeteksi, ia menghantam langsung ke inti SOLMIRE — bukan ke tubuhnya, tapi ke memori keinginan terakhirnya.

KRRRAAAAGHHH—!!!

Satu hentakan terakhir.

SOLMIRE terhempas ke udara, tubuhnya memudar menjadi ribuan serpihan cahaya berkilau.

> “A-Aku... adalah... takhta...!”

> “Dan aku... bukan bagian dari kerajaanmu.”

Sylvaris menusukkan Kaladris ke tanah. Resonansi akhir meledak keluar — mewarnai seluruh takhta bunga dengan spiral ungu keemasan.

---

[CALYX REIGN – SEQUENCE BREAK]

[TYPE-3 ENTITY TERMINATED – SOLMIRE, THE DAWNBORN REND]

[SINKRONISASI PENUH: EGO TYPE-3 – DAWNWEAVE CORE]

---

Seluruh dunia runtuh perlahan. Tapi bukan dalam kehancuran. Justru tenang. Bunga-bunga yang sebelumnya mengambang kini kembali ke tanah. Tidak lagi sebagai mahkota... tapi sebagai tanah tempat kehendak baru tumbuh.

Sylvaris berdiri sendirian.

Tapi tidak lemah.

---

[Transmission — DIVINA SYN]

Di kedalaman dimensi kontrol, sistem Divina SYN menyala merah.

Sosok tinggi berjubah obsidian membisik:

> “SOLMIRE telah tumbang...

...oleh seorang non-throned...

...yang memecahkan spiral dengan kehendaknya sendiri.”

Layar memunculkan satu kode baru. Status ancaman tertinggi. Di bawah nama:

> SYLVARIS

> “Klasifikasi Baru: MONARCHBREAKER”

> “Level Ancaman: SIGMA–OMEGA”

---

[VOLUME 3 – END]