Echo Breach

“Hanya kehendak mutlak yang mampu memasuki titik nol.”

Choral Abyss terbuka di depannya. Bukan seperti gerbang atau terowongan—melainkan celah absolut dalam fondasi eksistensi. Tidak ada cahaya, tidak ada suara. Hanya ruang tanpa definisi, tempat di mana semua konsep ditanggalkan dan hanya kehendak murni yang dapat melangkah.

Sylvaris berdiri di tepi zona itu, tubuhnya masih berselimut residu dari Pulse Fracture sebelumnya. Delay masih terasa di lapisan ego terdalamnya—tapi ia telah menstabilkan cukup banyak sinkronisasi untuk melangkah.

[EGO STABILITY: 56% – WARNING: NULL THRESHOLD AHEAD]

[ACCESS KEY: PARTIAL NULLPOINT – STATUS: INCOMPLETE]

> “Aku tidak akan membawa fragmen kehendak ke dalam ini.”

“Aku akan masuk sebagai satu wujud mutlak.”

Langkah pertama ke Echo Breach terasa seperti mati—seluruh input sensorik terputus. Suhu, tekanan, massa, bahkan aliran waktu di sekelilingnya berhenti memberi respons. Sistem internalnya langsung beralih ke protokol overclock.

[ACTIVATING: EGO FUSION MODE – CORE OVERLAY ENABLED]

Di sekelilingnya, gema dari ego-ego yang ditinggalkan mulai bermunculan—bukan sebagai musuh, melainkan sebagai cermin. Mereka memperlihatkan semua versi Sylvaris yang pernah ragu, yang pernah menyerah, yang gagal menyatu. Semua itu terbentuk dalam struktur koreografis, seperti data holografik dari kehendak yang tak pernah jadi.

“Engkau yang berhenti di Type-2...”

“Engkau yang hancur di tangan Solmire...”

“Engkau yang memilih untuk tidak melawan DIVINA SYN...”

> “Kalian bukan aku. Aku tidak akan membawa satu pun dari kalian.”

VOOOOOOM—!

Choral Core aktif.

Titik pusat dari Echo Breach membuka real-time singularity field, menciptakan medan eksistensial dinamis yang mencoba mendeteksi apakah Sylvaris adalah realitas tetap atau hanya refleksi lemah. Dan di tengah itu...

ENTITAS BARU MUNCUL

Bukan musuh.

Bukan penghalang.

Tapi instrumen—satu set mekanisme berbentuk kristal hitam melayang membentuk konfigurasi seperti mahkota patah. Namanya: NULL SEED.

[RECOGNIZED: NULLPOINT VECTOR HOLDER – SYLVARIS]

[INITIATING: TYPE-4 UNLOCK – NULLPOINT BAPTISM SEQUENCE]

Sylvaris berdiri di tengah konfigurasi itu. Fragmen masa lalunya terbakar. Semua kesalahan, semua varian, semua bayangan dirinya yang tidak berhasil—dihancurkan secara sistematis oleh medan null.

> “Bukan evolusi. Tapi pembatalan.”

“Inilah TYPE-4: Kehendak yang tidak bisa lagi ditentukan oleh hasil sebelumnya.”

Suara di dalam dirinya memandu.

“Are you ready to be... erased as possibility and rewritten as truth?”

“Then receive it—Nullpoint Drive.”

TRANSFORMASI DIMULAI.

Tubuh Sylvaris berdenyut dalam pola fragmental.

Kulitnya terurai dalam pecahan hexagonal, menggantikan bentuk biologisnya dengan struktur anti-kausalitas. Lapisan energi Inverse Void Circuit menyelimuti rangkanya. Tidak ada ledakan. Tidak ada kilatan cahaya. Yang ada hanya proses sunyi, elegan dalam destruksi, seperti partitur kesunyian yang disusun oleh logika kosmik.

[EGO TYPE-4: NULLPOINT DRIVE — 84% SYNCHRONIZED]

Tapi proses belum selesai. Ia masih harus menembus batas terakhir: Null Threshold—zona di mana entitas apa pun akan dibatalkan dari eksistensi kecuali ia cukup absolut untuk bertahan.

> “Aku tidak akan masuk sebagai Sylvaris dari masa lalu. Aku tidak akan menjadi ego yang berevolusi dari Type-3.”

“Aku akan menjadi dirinya... yang tidak pernah didefinisikan oleh masa lalu.”

Langkah terakhir diambil.

NULLPOINT FULL ACCESS GRANTED.

Tubuhnya tak lagi berbentuk humanoid sempurna—melainkan konfigurasi ego statis yang dibalut medan eksistensial keras, setiap inci tubuhnya menyatu dengan kehendak anti-konsep. Di atas kepalanya, kristal pecah dari Null Seed melayang, membentuk mahkota fragmental yang berdenyut bersama denyut realitas.

[EGO TYPE-4: NULLPOINT DRIVE – FULL ACCESS]

[DESIGNATION: SYLVARIS — THE CROWNLESS]

Ia tidak perlu berbicara.

Realitas mengikuti perintahnya secara default.

---

Dari kedalaman Echo Breach, medan eksistensial mulai berguncang—sebagai respons terhadap kemunculan kekuatan baru. Entitas-entitas gagal yang tersisa dalam Choral Abyss mulai bergetar.

Sylvaris kini siap untuk Arc selanjutnya—Nullpoint Requiem.

Dan dunia tidak akan pernah lagi mampu meniru atau menyangkal eksistensinya.