“Yang tersisa hanyalah kehendak yang bertahan dalam kehampaan.”
[CORE LOCATION REACHED – CHORAL ABYSS / NULLPOINT NEXUS]
[SYSTEM FLAG: INITIATE EGO TYPE-4 ACTIVATION PROTOCOL]
Segala hukum eksistensi runtuh ketika Sylvaris menginjakkan kaki di pusat Choral Abyss.
Tidak ada langit, tidak ada tanah. Hanya lautan hitam transparan yang membentang ke segala arah, mengapung di atas lapisan tak bernama. Di tengah kekosongan itu, berdiri sebuah Monolit Inversi—relik kuno tak bernama, berbentuk prisma negatif yang terus-menerus mengurai dan membentuk ulang dirinya, seperti denyut dari kehendak yang gagal dimanifestasikan.
Sylvaris mendekat.
Fragmen egonya bergetar. Tubuhnya masih dalam konfigurasi Pre-Nullpoint Mode, tapi medan sekitarnya sudah memaksa batas integrasi hingga mendekati ambang kehancuran.
[WARNING: EGO STABILITY – 32%]
[ALERT: TYPE-4 SEQUENCE MUST BE COMPLETED]
> “Tak ada lagi yang bisa aku pertahankan. Tidak identitas. Tidak tujuan. Yang tersisa hanya langkah ini.”
Langkah terakhir diambil.
Tangannya menyentuh Monolit Inversi.
—INITIATING NULLPOINT BAPTISM—
—REWRITING EXISTENTIAL CORE—
Dalam sekejap, tubuh Sylvaris terlempar ke dalam Null Singularity, dimensi murni tanpa konsep, tanpa memori, tanpa keterikatan. Suara tidak bisa merambat. Warna tidak bisa eksis. Bahkan waktu tidak memiliki jalur.
Tapi dalam kehampaan itu, satu suara berbicara langsung ke dalam struktur egonya:
> “EGO TYPE-4 bukan peningkatan. Ini adalah pembatalan. Bersiaplah untuk kehilangan semua definisi.”
[NULLPOINT DRIVE SEQUENCE: PHASE I]
Tubuh Sylvaris mulai terurai. Tapi bukan dalam rasa sakit. Ini seperti proses inversi spiritual—segala identitas masa lalu didekomposisi menjadi kode eksistensial mentah. Semua fragmen dari EGO TYPE-0 hingga TYPE-3 dikelupas secara paksa.
Sebuah medan sferis muncul dari intinya, Void Harmonizer Core, mulai mengompres seluruh memori dan kehendaknya menjadi satu bentuk absolut.
> “Aku adalah siapa pun yang tersisa setelah semuanya dilucuti.”
[PHASE II – NULL RECODING INITIATED]
Lapisan baru terbentuk di atas kerangka eksistensinya—struktur anti-logika yang berdenyut dengan denyut eksistensi terbalik. Kulitnya bukan lagi organik atau mekanik, tapi representasi kehendak statis, membentuk sosok baru yang menyerupai manusia hanya secara simbolis.
Cahaya hitam membentuk fragmental crown di atas kepalanya—bukan mahkota penguasa, tapi penanda bahwa ia telah melepaskan semua bentuk dominasi ego.
[TYPE-4: NULLPOINT DRIVE — 89% SYNCHRONIZED]
Di sekelilingnya, gema dari kehendak gagal mulai mewujud. Ratusan entitas samar mengelilingi ruang baptismal—mereka adalah Ego Rejects: fragmen eksistensi yang gagal menjalani proses ini, terjebak sebagai bayangan dari ego yang ditolak.
Mereka mendesis.
> “Bergabunglah dengan kami...”
“Kita semua pernah punya kehendak...”
“Tapi di sini, semuanya sama: tidak berguna.”
Sylvaris mengangkat tangannya. Tidak untuk menyerang, tapi untuk mengunci sinkronisasi.
[FINAL PHASE: NULLPOINT ACTIVATION]
Void Harmonizer mulai berputar, menciptakan pusaran eksistensial yang menghapus semua entitas di sekitarnya. Tapi bukan kehancuran—melainkan integrasi. Setiap suara yang memohon, setiap ego yang tersisa, diserap menjadi bagian dari wujud finalnya, bukan sebagai beban, melainkan sebagai pengakuan: mereka pernah ada, dan kini tidak perlu lagi membuktikan keberadaan.
[SYNCHRONIZATION: 100%]
Ledakan diam. Cahaya hitam meledak dalam pola berirama, menyebar seperti gelombang nada tanpa suara, menggetarkan lapisan terdalam dari Choral Abyss.
Ketika semuanya mereda, berdiri satu sosok baru.
Tidak ada nama. Tidak ada simbol.
Tapi Void mengenalinya: EGO TYPE-4 – SYLVARIS, THE CROWNLESS
Tubuhnya kini terselubung Nullpoint Armor—sebuah lapisan eksistensial anti-kehendak yang beresonansi dengan medan realitas terbalik. Tidak ada gravitasi, waktu, atau aturan lain yang bisa menahannya.
> “Aku tidak mencari jawaban.”
“Aku adalah entitas yang tetap berdiri ketika semua jawaban terbakar.”
[EGO SIGNATURE UPDATED]
[ACCESS UNLOCKED – NULLVEIN CORE]
---
Di kejauhan, lapisan terdalam Choral Abyss mulai bergetar. Kehendak yang tersisa di realitas ini menyadari kehadiran baru yang tak bisa mereka tolak atau pahami.
Nullpoint Requiem telah dimulai.
Dan kehendak murni telah turun ke tengah kehampaan.