Voidpulse Rapture

“Jika ego adalah gema dari kehendak, maka kehampaan adalah nadanya.”

[EGO TYPE-4 – NULLPOINT DRIVE: ACTIVE]

[ZONE: NULLPOINT NEXUS / CORE ABYSSAL GRID]

Ruang hampa bergelombang seperti denyut dari jantung kosmis yang terputus dari waktu. Tidak ada orientasi atas-bawah, hanya arus eksistensi liar yang menyerbu Sylvaris dari segala penjuru. Namun ia berdiri tegak—diam, tenang, mutlak.

Tubuhnya telah berevolusi menjadi Crownless Form—tidak lagi dikendalikan oleh memori, kehendak, atau nilai. Ia adalah kehampaan yang mengerti dirinya. Tidak kehilangan arah, tidak butuh konfirmasi.

Dan itu membuatnya jadi ancaman terbesar bagi entitas-entitas yang masih terikat pada ilusi kehendak.

[WARNING: MASSIVE REALITY FEEDBACK INCOMING]

[SIGNATURES DETECTED: EGO-REJECT COLLECTIVE – CLASS: VORTEX]

Arus eksistensial mengamuk.

Dari pusaran-pusaran kehampaan, puluhan entitas melompat keluar. Mereka tak memiliki bentuk tetap—hanya bayangan ideologi, kehendak yang ingin membentuk ulang dirinya dengan memaksa Sylvaris tunduk.

> “Kau harus memilih bentuk, atau menjadi salah satu dari kami…”

“Berikan nama, atau lenyap!”

Sylvaris hanya membuka telapak tangan. Di tengahnya, Voidpulse Emitter menyala, membentuk pola konsentrik yang memutar spasial sekitarnya seperti pusaran suara yang terkompresi dalam kehampaan.

[VOIDPULSE: INITIATE TEST STRIKE]

Dalam satu gerakan cepat, Sylvaris mengayunkan tangannya ke samping—dan seketika, ledakan gelombang tak bersuara meluncur ke depan.

Bukan serangan biasa. Gelombang itu adalah anti-nada: voidpulse, sinyal penolak eksistensi. Apa pun yang bersentuhan dengannya bukan dihancurkan, tapi dipaksa untuk tidak pernah eksis.

Lima Ego Reject langsung terurai menjadi piksel memori. Enam lainnya terdorong mundur, menciptakan pusaran dimensi yang beresonansi dengan tangisan eksistensial mereka.

[ADAPTIVE RE-ALIGNMENT DETECTED]

[EGO-REJECTS INITIATE PHASE SHIFT]

Tapi mereka belajar. Gelombang kehendak mulai membentuk ulang tubuh mereka, menciptakan senjata, tentakel, dan simbol entitas yang belum sepenuhnya mati. Beberapa berubah menjadi monolit mental, yang lain menjadi binatang realitas.

> “Jika kau tidak memilih bentuk, maka bentuk akan dipilihkan untukmu.”

“Bahkan kehampaan akan diklaim oleh yang bersuara.”

Sylvaris menutup matanya.

Voidpulse melingkar di sekujur tubuhnya, membentuk lapisan-pelindung berwarna hitam dengan kilau pantulan seperti kaca retak.

[ENGAGING NULLPOINT FORM: ASCENSION NODE MODE]

Tubuhnya mulai terfragmentasi, membelah secara multidimensional, menciptakan afterimage dalam spektrum temporal. Ia menyerang bukan hanya secara fisik, tapi juga dalam rentang kemungkinan. Setiap pukulan menyasar bukan ke tubuh target, melainkan ke titik eksistensinya di berbagai cabang realitas.

Voidpulse-nya tak terelakkan.

Tiga belas Ego Rejects musnah hanya dalam dua detik.

Sisanya mulai kehilangan stabilitas bentuk, memohon, meracau:

> “Kenapa kau tak menginginkan bentuk…?”

“Kenapa kau tak membangun kehendak…?”

“Apa kau… masih manusia?”

Sylvaris menatap mereka tanpa emosi. Ia mengangkat kedua tangannya, dan membentuk segel dalam pola lingkaran terbalik.

[ULTIMATE VOIDPULSE – NULL HARMONICS]

Dari pusat Choral Abyss, medan tak terlihat menyebar. Semua getaran kehendak di area itu mulai disenyapkan. Tidak ada lagi perlawanan. Tidak ada lagi bentuk.

Satu per satu, Ego Rejects mulai hancur bukan karena serangan, tapi karena mereka tidak bisa lagi mendefinisikan keberadaan mereka. Nama mereka lenyap. Makna mereka runtuh.

Dan akhirnya, hening.

[COMBAT LOG COMPLETE – THREAT LEVEL: NEUTRALIZED]

[EGO SIGNATURE STABLE – NULLPOINT SYNC: 100%]

Sylvaris berdiri di atas hamparan kosong. Tidak ada puing. Tidak ada tubuh.

Hanya dirinya, dan ruang yang menolak semua makna.

> “Voidpulse bukanlah kekuatan.”

“Ia adalah penolakan terhadap keharusan memiliki bentuk.”

Ia berjalan maju, memasuki zona terdalam Choral Abyss.

Masih ada sesuatu yang menunggu di bawah.

Sesuatu yang dulu pernah menyentuh puncak eksistensi, tapi kini menjadi suara retak yang terjebak di antara kehendak dan kehampaan.