No Return Signal

ARC: YULGATH – THE NULL-VEIN KING

Chapter 11 – No Return Signal

> “Aku tidak menginginkan segalanya… hanya kehampaan mutlak.”

---

[ZONE: DEEP ABYSSAL RETENTION – THRONE OF NULLPULSE]

Langkah Sylvaris menjejak pada lantai yang tidak pernah dipijak siapapun.

Bukan karena tak ada yang mampu—tapi karena tak ada yang diizinkan.

Di hadapannya, realitas mulai pecah dalam bentuk nadi retakan.

Seolah denyut jantung dunia telah dipaksa untuk berdetak dalam pola yang mustahil.

[WARNING: NULLPULSE VORTEX DETECTED]

Ruang runtuh.

Dimensi mendidih.

Seketika…

Ia muncul.

YULGATH.

Tidak lahir. Tidak diciptakan.

Ia hanya muncul, sebagai hasil dari penolakan absolut.

Wujudnya seperti jasad raja yang membatu, namun hidup dalam kekosongan.

Urat-urat kehampaan mengalir di kulitnya, menyebarkan denyut seperti sistem saraf Void.

Matanya—tidak menatap, hanya meniadakan.

---

[BOSS NAMECARD]

YULGATH – THE NULL-VEIN KING

“You do not command what has already rejected existence.”

---

> YULGATH: “Ego-mu adalah penyakit. Gerakanmu adalah ilusi. Kau… belum pernah benar-benar ada.”

Voidlance Anazarel bergetar di tangan Sylvaris.

Tapi ia tidak menunjukkan ketakutan—hanya fokus yang membatu.

[COMBAT PHASE 1 – INITIATED]

YULGATH menjentikkan satu jarinya.

Gelombang berlapis menyapu arena seperti efek dari nadi yang terlalu kuat.

Serangan Sylvaris tidak menyentuhnya—bukan karena ia menghindar,

tapi karena realitas di sekitar tubuh Yulgath menolak keberadaan niat serangan itu sendiri.

---

[Combat Gameplay: Anti-Will Zone]

> Seluruh area memiliki efek Void Dissonance: skill delay + disrupt pada setiap casting action.

Sylvaris hanya dapat menyerang dengan metode berbasis harmoni internal, bukan intent agresif.

---

Sylvaris membentuk Singularity Field, namun area tersebut langsung diremukkan oleh denyut kehampaan.

YULGATH tidak bergerak, namun seluruh ruangan berubah struktur berdasarkan ritme nafasnya.

> SYLVARIS: “Kau... tak bertarung. Kau menghapuskan makna bertarung itu sendiri.”

---

[COMBAT CUTSCENE]

Sylvaris melompat, Anazarel berputar dalam lintasan spiral.

Skill [Inversion Dive] diaktifkan, tubuhnya menjadi intangible. Ia muncul di sisi belakang YULGATH.

Namun begitu keluar dari dimensi phase shift—

Ia tertolak secara spontan, seolah realitas menolaknya kembali ke garis eksistensial.

Tubuh Sylvaris terpental dan menghantam pilar ego yang hancur.

---

[NULLCHAIN SEAL – ACTIVATED]

Retakan Nullpulse membuka dan menjulur ke arahnya seperti rantai berduri transparan.

Sylvaris disegel.

Bukan dalam artian fisik—tapi dalam bentuk konsep.

Skill, aksi, bahkan pikirannya dipantulkan kembali padanya sendiri.

> YULGATH: “Kau ingin menantang kehampaan? Rasakanlah bagaimana kehendakmu menjadi musuhmu sendiri.”

---

[WARNING: NULL-LINK CHAINS ENGAGED]

[ALL ACTIVE SKILLS: REFLECTED BACK TO SELF]

[COOLDOWN OVERDRIVE – RESONANCE INVERSION IMMINENT]

---

Tubuh Sylvaris mulai terfragmentasi secara simbolik—

Seolah setiap tindakan yang ingin ia lakukan, telah dilakukan padanya dahulu.

Namun di tengah keterikatan itu…

Sesuatu di dalam dirinya mulai mengalun.

Suara.

Nada.

Gema dari identitas terdalamnya.

---

[PASSIVE REACTION: SYMPHONIC IDENTITY – INITIAL TRIGGER]

Voidlance berdenyut—tapi bukan sebagai senjata.

Melainkan sebagai konduktor antara harmoni dan kehampaan.

---

> SYLVARIS (dalam hati):

“Kau bukan raja.”

“Kau hanya sisa yang menolak melodi.”

“Dan aku... adalah dirigent dari akhir nada itu.”

---

[TO BE CONTINUED]