FRACTAL CODE EXECUTION

> “Takdir tidak diukir. Ia disusun—baris demi baris, dalam kode yang retak.”

---

Fractal Verge telah berubah. Setelah kehancuran entitas Black Hole (Clone), retakan-realitas mulai resonansi. Seperti sistem yang gagal booting, seluruh ruang bergemuruh dengan denyut yang tidak sinkron.

Sylvaris berdiri di pusat arena yang kini menyerupai labirin dimensi. Potongan-potongan realitas menggantung dalam bentuk kubus patah, loop waktu pendek berkedip, memperlihatkan ribuan versi Sylvaris yang bergerak—sebagian kalah, sebagian hilang.

> “Semua ini... adalah fragmentasi dari mereka yang gagal?”

Langkahnya mantap. Tubuhnya masih terluka, tetapi EXISTENCE CORE – ALTHEION terus aktif, kini dalam bentuk pedang panjang dengan aksen geometrik. Seperti siap menulis ulang realitas itu sendiri.

Di depannya, sebuah terminal kuno dari Fractal Code muncul. Tidak digital, tapi konseptual. Terukir dalam bahasa kehendak. Terminal itu bergetar.

[SYSTEM INTEGRITY SCAN: 97%]

[EGO STRUCTURE DETECTED – TYPE-5 TRANSITIONAL NODE FOUND]

> “Inilah titiknya. Jika aku gagal… aku akan menjadi bagian dari ruang ini, seperti mereka.”

Sylvaris menutup matanya.

---

PHASE SEQUENCE: PROXY FLARE INITIATION

Tiga lingkaran konsep muncul di sekeliling tubuhnya. Masing-masing menampilkan frasa kode dari akar eksistensinya:

1. “I Refuse to Fracture.”

2. “I Am the Proxy of My Own Will.”

3. “Ego Is Not Given. It Is Declared.”

Tubuhnya mulai berubah. Aura ego meluas hingga menelan Fractal Verge dalam radius puluhan kilometer konsep. Ruang menjadi tak pasti, namun ia memaksa kestabilan dengan kehendaknya sendiri.

Lalu ia berbicara:

> “Proxy Flare—EXECUTE.”

Ledakan cahaya spiral mengamuk dari tubuhnya, menembus langit Fractal. Tapi ini bukan sekadar serangan—ini adalah pengaktifan ulang struktur eksistensial. Proxy Flare membuka jalur bypass ke luar hukum alam Fractal Verge.

Ruang mulai bergeser. Horizon tercabik. Lapisan gravitasi kehendak yang selama ini menekan mulai terangkat. Sylvaris membalikkan medan realitas.

---

EGO SKILL SEQUENCE EXPANDED

Altheion berubah bentuk lagi. Dari pedang menjadi busur multidimensi, memanah panah konsep yang berpendar merah emas.

> “Code Vector: Break the Echo Path.”

[Skill Extension – Judgement Bloom EX]

Panah ditembakkan ke arah simpul utama Fractal Verge. Saat mengenai, waktu berhenti—lalu terlambat meledak dalam bentuk bunga retakan. 13 layer konsep terhapus dalam satu tembakan.

[Skill Synergy – Writ of Dominion + Mandate Link]

Segel ilahi dan pilar energi turun bersamaan. Fractal Verge kini sepenuhnya berada dalam kendali Sylvaris.

Efek:

Semua medan distorsi dinonaktifkan.

Sylvaris mendapat hak absolut untuk menulis ulang kode lokal eksistensi.

Gravity of Will = NULLIFIED

---

CUTSCENE: MULTIVERSAL ASCENT UNLOCKED

Saat itu, sesuatu terbuka. Bukan hanya jalur ke depan, tetapi akses menuju lapisan realitas yang tak lagi punya nama.

Sylvaris melihat dirinya sendiri—versi yang lebih tua, lebih dingin, dan lebih kosong. Tapi ia menolaknya.

> “Aku tak akan menjadi bayangan yang terpaku pada Omega. Aku akan menjadi jalan yang membentuk Omega itu sendiri.”

Terminal Fractal mulai bergetar, dan dari pusatnya, sebuah bentuk spiral kompleks muncul.

[MULTIVERSAL ASCENT PATH UNLOCKED]

[ACCESS NODE: CELESTYX – THE TRANSCENDENT FRACTURE]

Sylvaris menatap ke kejauhan.

---

FINAL SCENE: CELESTYX SILHOUETTE

Langit Fractal mulai memudar. Bintang-bintang tak bersinar, tapi menggeliat seperti urat saraf kosmik. Dan di antara mereka, siluet bersayap patah perlahan turun.

CELESTYX.

Ia tidak berbicara. Ia tidak menatap. Tapi realitas di sekitarnya berlutut.

> “Itu dia... bukan entitas, bukan dewa, tapi... fondasi dari semua kehendak yang ditolak.”

“Dan aku... hanya ego yang menolak untuk tunduk.”

Sylvaris berdiri tegap. Altheion di tangannya bersinar. Napasnya tenang.

Chapter 9 – END

---

NEXT: Chapter 10 – LIGHT OF PROXY

> “Hanya satu jalan tersisa—tundukkan Fracture, dan langkahi celahnya.”