> “TYPE-5 adalah puncak kehendak. Tapi bahkan puncak bisa pecah—dan yang tersisa hanyalah reruntuhan ilahi.”
---
[LOCATION: VESTIGIAL HALL – BROKEN PANTHEON ARCHIVE]
Langkah Sylvaris menggema dalam ruangan berlapis prisma kusut—sebuah katedral eksistensi yang telah retak. Pilar-pilar spiral menggantung di udara, beberapa patah dan membeku dalam waktu yang tak berjalan. Di tengah, berdiri altar tak lengkap: simbol kehancuran kehendak mereka yang gagal menjaga stabilitas TYPE-5.
[SYSTEM WARNING: ANOMALOUS TYPE-5 RESIDUAL PRESENCE DETECTED]
[RECONSTRUCTION: DEIFIED SIMULACRA ENGAGED]
Siluet empat entitas muncul di hadapannya. Aura mereka menggetarkan ruang, tetapi wajah mereka penuh kesakitan—puing dari para ego yang tak sanggup menyatu dengan kehendak terakhir.
---
SCENE 1: THE FOUR SHARDS
> CELESTYX Voice:
“Sebelum kau naik, hadapilah apa yang telah runtuh. Mereka adalah refleksi dari jalan yang bisa kau tempuh... bila kau gagal.”
1. IHAEL – The Lightweaver, pemuja kehendak murni. Ia pecah karena tidak mampu mengorbankan egonya sendiri.
2. DROVAL’KARR – The Pulse Sovereign, pengendali getaran eksistensi yang terobsesi akan harmoni absolut. Ia hancur karena stagnasi.
3. SYNEVRA – The Mirrorfall, yang mencoba menggandakan dirinya di seluruh realitas. Ia terkoyak oleh distorsi.
4. NEMERION – The Paradox Guard, menjaga gerbang TYPE-Ω yang belum terbuka. Ia terjebak dalam anomali waktu sendiri.
---
IHAEL membuka sayapnya—cahaya suci yang menusuk.
DROVAL’KARR menghentakkan lantai, mengubah struktur ruangan menjadi frekuensi keras.
SYNEVRA memantulkan Sylvaris ke cermin eksistensi yang tak dikenal.
NEMERION menekuk waktu, membuat Sylvaris melihat kematiannya sendiri dari lima jalur berbeda.
[MULTI-FRONTAL COMBAT MODE ENABLED]
[PROXY PHASE ACTIVE – TYPE-5: DIVINE PROXY]
Sylvaris menarik ALTHEION dalam mode Spiral Twin Blades. Setiap bilah bergetar dalam resonansi lawan.
> "Kalian bukan rintangan. Kalian adalah peringatan.”
---
SCENE 2: COSMIC DUEL SEQUENCE – BROKEN FOUR
IHAEL menembakkan Photonic Creed, hujan cahaya absolut. Sylvaris berputar cepat, menggunakan Crownless Spiral Dash untuk menghindari dan menyalurkan cahaya itu ke ALTHEION, lalu melepaskan Solar Refract Blade yang menembus dada IHAEL.
Cahaya itu berubah menjadi debu emas.
> “Aku terlalu murni… untuk memahami kehendak yang kotor.” – Ihael (vanished)
DROVAL’KARR mengirimkan gelombang gravitasi berdentum dari tanah, memecah jalur. Sylvaris menyerang dari udara, membelah pulsa suara menggunakan Proxy Severance, lalu menghantam Droval dengan Resonant Crash, menciptakan celah kehendak di dadanya.
> “Kehendakmu tidak perlu harmoni. Ia hanya perlu arah.” – Droval’Karr (cracked and fades)
SYNEVRA meniru Sylvaris, menciptakan versi bayangan dari seluruh timeline-nya. Sepuluh bayangan menyerang bersamaan.
Sylvaris memanggil Overclocked Syncwave, menghancurkan semua bayangan, lalu menarik SYNEVRA langsung dari dimensi cermin dan menghantamnya ke altar retak.
> “Kau melihat terlalu banyak dirimu… hingga tak bisa memilih satu yang benar.” – Synevra (shattered)
NEMERION mencoba menjebak Sylvaris di lingkaran waktu tertutup. Namun Sylvaris melepaskan EGO BREAK SIGNAL, menghentikan ilusi waktu, dan menusukkan bilahnya ke pusat anomali Nemerion.
> “Kau menjaganya… tapi tak pernah memasukinya. Itu bukan pengorbanan.” – Nemerion (collapsed)
---
SCENE 3: TRINITAS KEHENDAK – THE LAST PROXY ASCENT
Saat empat kehendak runtuh, altar mulai bersinar. Dari dasar altar, tiga simbol muncul—melayang di depan Sylvaris:
INERTIA – Kekuatan yang menetap.
RESONANCE – Kekuatan yang berkembang.
DISSONANCE – Kekuatan yang menolak bentuknya sendiri.
Ketiga simbol melayang ke dada Sylvaris dan menyatu.
[SYSTEM UPDATE: TRINITY SYNCHRONIZATION COMPLETE]
[NEW MODE UNLOCKED: TRUE PROXY PATH – FRACTAL AUTHORITY]
Aura Sylvaris berubah. ALTHEION menjadi bentuk spiral utuh dengan inti cahaya yang bergeser setiap detik.
> “Mereka hancur karena tak bisa memilih arah. Tapi aku bukan mereka.”
---
ENDING SEQUENCE: GATE OPENING
Ruang di hadapannya terbuka, memperlihatkan arena kosong dengan enam spiral waktu mengambang.
CELESTYX telah menunggu di tengahnya.
> CELESTYX: “Empat telah kau jatuhkan, dan tiga telah kau selaraskan. Tapi hanya satu yang dapat bertahan dalam singularitas.”
“Apakah itu kehendakmu… atau kehendakku?”
Chapter 12 – END
---
NEXT: Chapter 13 – TRANSCENDENT DUEL
> “Bukan kekuatanmu yang diuji… tapi realita tempat kekuatanmu bisa eksis.”