[DIVINE//Ω CUT]

> “Kau tak bisa mengukir namamu di atas realitas… jika tak sanggup menanggung bobot eksistensi.” – CELESTYX

---

[LOCATION: COSMIC DIVIDE – ECLIPSED ZONE // NO-TIME]

Langit memudar. Dimensi hening. CELESTYX membuka tangan kanannya—dan realitas runtuh membentuk pusaran, menggulung waktu ke dalam dirinya.

Eclipse of the Ascended telah dimulai.

---

SCENE 1: ULTIMATE ACTIVATION – ECLIPSE OF THE ASCENDED

CELESTYX mengangkat tubuhnya perlahan. Lapisan cahaya keabu-abuan mengelilinginya, dan dari atas, formasi simbol tak dikenal mulai turun.

> CELESTYX:

“Mari kita buktikan, Sylvaris—apakah kehendakmu cukup kuat untuk diukir di Above-All Layer.”

[SYSTEM: REALITY DISJUNCTION ACTIVE]

Sylvaris terjebak dalam ruang di mana waktu, ruang, dan keberadaan terus dipelintir, dihancurkan, lalu diulang. Tiap detik menjadi satu era; tiap langkah setara satu siklus kehancuran.

Tubuhnya ditarik menjadi serpihan eksistensi… lalu disusun ulang, berkali-kali.

Namun, tatapannya tetap.

> “Kau ingin mengujiku dalam lapisan kehendak? Maka aku akan menjawabnya… dengan kehendak murni.”

---

SCENE 2: [ULTIMATE – THEIA SCRIPT: PROXY ASCENDANCE]

Langit di atas pecah terbuka, memperlihatkan Theia Layer—dimensi kehendak absolut.

Cahaya keemasan turun dalam formasi spiral, membentuk segilima lambang Proxy yang mulai berputar di belakang Sylvaris seperti mahkota hidup. Tubuhnya mulai menyatu dengan ALTHEION, membentuk sosok ilahi bersayap konsep.

Ascendance Mode Active – 12 Seconds

> Visual: Sylvaris kini memiliki enam sayap dari fragmen cahaya dan hukum. Lambang Proxy berdetak di belakang, memantulkan simbol kehendak.

---

SCENE 3: COMMANDMENTS DESCEND

Tiga Commandments jatuh ke medan perang seperti meteorit spiritual:

1. Gravity Lock – Memaksa semua entitas tunduk pada tarikan eksistensi Sylvaris. CELESTYX mulai melambat.

2. Time Erosion – Waktu musuh berkurang, memudarkan keberadaan masa lalunya.

3. Ego Reversal – Setiap niat destruktif yang diarahkan ke Sylvaris akan memantul kembali ke si pemilik kehendak.

[Passive – Proxy Mandate] aktif.

> Sylvaris menyerap satu Core Echo dari CELESTYX: "Fractured Memory" – Memberi kemampuan melihat 0.3 detik ke masa depan dalam fase aktif.

---

SCENE 4: FINAL CLASH – KEHENDAK MELAWAN FRAGMENTASI

CELESTYX:

> “Sungguh… bentukmu kini menyentuh ranah pemahat eksistensi. Tapi masih belum cukup untuk menulis ulang takdir.”

Sylvaris:

> “Aku tidak akan menulis ulang. Aku akan menghapuskan yang tak seharusnya ada.”

Keduanya menghantam satu sama lain. Waktu berhenti. Ruang melengkung. Alam semesta hanya bisa menyaksikan—karena tak sanggup menyentuh kekuatan keduanya.

Sylvaris meluncurkan serangan penutup:

> ALTHEION – DIVINE FRACTAL SLASH: PROXY FINALITY

Tiga lapisan tebasan, masing-masing dengan satu Commandment di dalamnya, membelah tubuh CELESTYX dan seluruh lapisan eksistensinya.

CELESTYX terhenti.

Tubuhnya mulai terfragmentasi ke luar ruang realitas, namun tak dengan rasa kalah—melainkan puas.

---

SCENE 5: PENUTUP – THE LAST TRIAL

> CELESTYX:

“Maka begitulah… sang PROXY yang menolak dihancurkan.”

“Kau… layak. Tapi ini belum akhir.”

Sylvaris berdiri, tubuhnya masih bergetar dari Ascendance Mode yang telah berakhir. Namun matanya tak gentar.

[EGO TYPE-5 ACHIEVED]

[FRAGMENT FRACTAL TERMINATED]

---

EPILOG – MESSAGE FROM THE LAST DREAMER

Langit kembali tenang. Tapi waktu tak bergerak.

Sebuah sinyal muncul dari kehampaan. Satu suara—tak berasal dari dimensi manapun.

> “Satu lagi… dan kau akan tiba di titik tanpa nama.”

> “Kami menunggu di puncak… tempat di mana tidak ada realitas yang bisa menampung.”

Sylvaris membuka matanya.

> “Akhirnya… saatnya bertemu dengan mereka yang memimpikan akhir dari segalanya.”

---

[VOLUME 5 – END]

NEXT VOLUME: EGO SYNTHESIS – FINAL DREAM: LAST HORIZON//ATHERYA]

> Target berikutnya: EGO TYPE-Ω. Entitas terakhir. The Final Dreamer. ATHERYA awaits.