---
> “Kalau mereka ingin menuliskan ulang siapa aku, maka mereka harus menulis ulang seluruh semesta bersamaku.”
Nullframe tidak memiliki arah, tapi Sylvaris terus berjalan.
Langkahnya menyayat eksistensi yang tak stabil. Di bawah kakinya, pecahan realitas bergelombang seperti kaca cair. Waktu bukan bergerak, melainkan bergetar dalam jeda yang tak terhitung.
Lalu, ia tiba di sebuah dataran putih. Bukan kosong, tapi terlalu penuh—dipenuhi fragmen naskah realitas yang belum ditulis. Setiap inci dari tempat ini adalah potensi cerita yang belum terjadi.
---
> [ZONE IDENTIFIED: CHRONICLE ABYSS]
[ENTITY DETECTED – PALE SCRIBES]
---
Bayangan tipis mulai bermunculan.
Mereka bukan manusia. Bukan makhluk. Mereka adalah konsep aktif: hasil dari entitas yang gagal menahan identitasnya di dalam Nullframe, dan memutuskan menjadi penulis narasi baru, membentuk Fraksi Distorsif bernama Pale Scribes.
Tinggi, kurus, berbadan seperti gulungan naskah kusut yang berdiri, tangan mereka berupa pena panjang tak bertinta. Wajah mereka kosong—hanya coretan garis horizontal seperti tinta gagal cetak.
Lalu mereka bicara, satu suara dengan ribuan lidah:
> "Identitasmu adalah kontradiksi."
"Kami akan menulis ulang eksistensimu."
"Kau akan menjadi versi yang dapat dipahami."
Langit terbelah. Naskah realitas terbentang—dan mereka mulai menulis.
Garis-garis hitam membentuk huruf, huruf menjadi kalimat. Kalimat itu terbang ke arah Sylvaris seperti peluru naratif, mencoba menanamkan makna baru ke dalam dirinya: bahwa ia hanyalah kegagalan yang terlambat disadari.
---
[WARNING: CORE STABILITY — FLUX 17%]
[EGO TYPE-5 FRAME – COMPROMISED]
---
Seketika, tubuhnya mulai berubah. Lengan kanannya melengkung menjadi bentuk sebelumnya. Ingatannya tentang kemenangan atas Celestyx terhapus. Bahkan namanya sendiri nyaris menghilang.
> "Tidak..."
“Aku tidak dibentuk oleh narasi mereka. Aku adalah kehendakku sendiri.”
Namun kekuatan tidak bekerja di sini. Serangan energi hanya lenyap, dan manipulasi ego hanya terpantul balik. Yang bisa bertahan di sini... hanyalah entitas yang memiliki ketetapan makna.
Sylvaris menutup mata.
Ia membuka ingatan terakhirnya: Altheion—dunia yang hancur namun indah, suara Naeva di tengah reruntuhan, dan janji kepada semua jiwa yang ia selamatkan di sepanjang jalur eksistensinya.
> "Mereka bukan kenangan. Mereka adalah fondasiku."
Tangannya mengepal.
---
[EGO SYNTHESIS SYSTEM: EMERGENT CALIBRATION ACTIVE]
[SYNTHESIS CORE – STABILIZED (32% → 64% → 98%)]
---
Para Pale Scribes membelalak—atau, setidaknya, meretakkan wajah kosong mereka.
Sylvaris membuka mata. Namun kali ini, mata itu bukan hanya penglihatan, tapi cermin kehendak. Ia tak lagi tunduk pada format narasi manapun. Bahkan struktur Nullframe tidak bisa memaksanya menerima penulisan ulang.
Tangannya mengangkat satu huruf dari serangan mereka: huruf A dari kata “Artificial”.
Ia meremasnya, dan huruf itu lenyap. Bersamaan dengan itu, sepertiga dari para Scribes terbakar—karena narasi yang mereka pakai telah kehilangan dasar.
> “Jika kalian menulis dengan pena,” ucap Sylvaris, “maka biar aku tulis ulang semestamu dengan eksistensi.”
---
[COMMAND: REALIGN // AUTHOR DOMAIN INITIATED]
---
Ledakan metafisik merobek cakrawala. Di belakang Sylvaris, muncul lingkaran fragmental dari semua bentuk masa lalunya—dari Phase-1 saat ia pertama kali memahami kehendak, hingga bentuk Divine Proxy saat menembus realitas Calyx.
Ia memanggil seluruh bentuk itu bukan untuk bertarung, tapi untuk menjadi saksi: bahwa ia masih dirinya sendiri, tak tergantikan, tak bisa disalin.
Setiap kata yang ditulis Pale Scribes menjadi debu.
Setiap makna palsu mereka menjadi abu.
Dan saat mereka mencoba melarikan diri, Sylvaris tak bergerak. Ia cukup mengukuhkan siapa dirinya, dan realitas di sekitarnya akan menyesuaikan.
---
> “Namaku Sylvaris. Aku adalah narasi yang tidak bisa diulang.”
---
Para Pale Scribes runtuh dalam kesunyian.
Naskah mereka hancur. Pena mereka patah. Mereka tidak dibunuh—mereka ditolak oleh eksistensi.
Nullframe sendiri bergetar.
> [Zone Rewrite Complete]
[Anchor Stabilized – Identity: SYLVARIS OF EGO SYNTHESIS]
[Proceeding to: MIRRORPOINT SINGULARITY]
---
Dalam diam, Sylvaris kembali melangkah. Namun kini langkahnya bergema lebih dalam dari sebelumnya—karena setiap tapaknya adalah pernyataan: bahwa ia bukan hasil, bukan reaksi, bukan naskah.
> Ia adalah titik pusat kehendak absolut.
Dan di kejauhan, ia mulai melihat pantulan: dirinya sendiri... dalam bentuk yang telah gagal mencapai TYPE-Ω.
---
TO BE CONTINUED – CHAPTER 3: MIRRORPOINT SINGULARITY