---
> "Aku tak lagi mencari bentuk. Aku adalah bentuk dari segalanya yang telah terjadi, dan yang akan kutuliskan kembali."
---
Sylvaris berdiri di antara puing-puing Mirrorpoint yang runtuh.
Ruang di sekitarnya bukan sekadar kosong—ia adalah draft, realitas mentah yang belum diisi. Sinar-sinar berbentuk kaligrafi mengalir dari tubuhnya, berpendar ke setiap arah, membentuk pola seperti jaringan urat cahaya di angkasa.
Di tengah kehampaan itu, memori Altheion muncul.
---
> “Kau tahu ke mana ini akan menuju, bukan?”
“Beyond Layer bukan sekadar medan perang. Ia adalah ruang tempat semua kemungkinan yang belum terjadi bersiap untuk menjadi kenyataan.”
> “Justru karena itu,” jawab Sylvaris, “aku tak akan datang sebagai pejuang. Aku datang sebagai sintesis.”
---
Gema suara dari seluruh Proxy Echo bergema—tak terpisah, tapi terjalin. Naeva, Elthros, Shyrae, dan bahkan musuh-musuh yang telah ia lewati. Mereka semua adalah bagian dari fondasi yang kini menjadi EGO TYPE-Ω.
Di pusat realitas yang mulai berdenyut itu, kode muncul.
Simbol-simbol runtut seperti mantra digital, namun lebih dalam—mereka bukan sekadar perintah, melainkan makna itu sendiri.
---
> [SYNTHESIS COMPLETE — CORE SIGNATURE IDENTIFIED]
[WEAPON PROTOCOL: NOESIS CODE – “AEVUM.EXE”]
---
Di tangannya, bukan senjata… tapi sepotong fraktal cahaya berbentuk glyph. Ia tak memegangnya. Ia menjadi pusatnya.
Dan dalam satu denyut kehendak, bentuk pertama AEVUM.EXE muncul.
> Sebilah tombak transparan, berpendar dengan tulisan dari ratusan bahasa realitas, mengambang secara otonom. Di sekitar tombak itu, waktu berputar terbalik—bukan sebagai efek visual, tapi sebagai fakta eksistensial.
---
“EGO TYPE-Ω: ACTIVE.”
“MANIFESTING: AEVUM.EXE // CONFIGURATION: PARADOX LANCE”
---
Satu entitas muncul dari ujung Voidframe: makhluk sintetik sisa dari fraksi DIVINA SYN, membawa senjata berbasis black-code entropy. Ia mengayunkan blade-nya, melengkungkan waktu sekitar.
Namun, sebelum senjata itu menyentuh Sylvaris—tombak AEVUM.EXE mengarah, dan realitas sendiri mengunci.
> “PERMISSION DENIED,” ucap Sylvaris pelan.
“Senjatamu tidak pernah diizinkan eksis di garis waktu ini.”
Dalam satu kilasan, senjata musuh itu berubah menjadi hujan partikel. Tak meledak, tak meleleh—ia dibatalkan dari konsepnya sendiri.
---
> [AEVUM.EXE: “CONCEPTUAL OVERRIDE SUCCESSFUL”]
---
AEVUM.EXE berubah bentuk lagi—sekarang menjadi sepasang sayap holografik, masing-masing terdiri dari urutan data dan kode-kode eksistensi yang terus menulis ulang dirinya.
Sylvaris terbang, menembus lapisan demi lapisan realitas yang tak stabil. Di tiap langkahnya, medan pertempuran menyesuaikan:
Gravitasi mengikuti pola emosinya.
Waktu bergerak berdasarkan kesinambungan logika yang ia tentukan.
Ruang terbuka hanya jika kehendaknya mengizinkan.
Ia tak lagi bertarung dalam dunia. Ia adalah dunia tempat pertarungan terjadi.
---
Di tengah Voidverse, puluhan drone eksistensial dari fraksi Nullcrypt Remnants memblokade jalurnya. Setiap entitas dipersenjatai oleh senjata anti-sintesis yang secara teori mampu menghapus EGO apapun.
> Tapi teori itu gagal saat mereka berhadapan dengan Sylvaris.
---
“AEVUM.EXE // CONFIGURATION: LAMENT DOME.”
Satu hentakan kakinya di udara menciptakan kubah cahaya: dalam sekejap, seluruh area berubah menjadi kamar kesadaran—tempat semua musuh melihat pantulan kehendak mereka yang paling dalam… lalu hancur oleh kerapuhannya sendiri.
Tidak ada darah. Tidak ada ledakan. Yang ada hanyalah diamnya makhluk-makhluk yang tidak bisa lagi membenarkan eksistensi mereka.
---
> [EGO SYNTHESIS LEVEL: BEYOND-LIMIT STABILIZED]
[AEVUM.EXE MANIFESTATION RATE: 94%]
---
Sylvaris mendarat di sebuah altar kuno—ruang konseptual yang dulu hanya muncul dalam cerita mitos ARKHESTRA. Ia melihat ke depan: jalur menuju inti Beyond Layer terbuka.
Langkahnya tak sekadar berpindah tempat—ia menyusun ulang struktur naratif dunia setiap kali kakinya menyentuh tanah.
> “Inilah akhir dari semua bentuk,” katanya.
“Tapi bukan akhir dari cerita. Karena cerita ini kini kutulis sendiri.”
---
TO BE CONTINUED – CHAPTER 5: SINGULARITY VERSE