"Dang!... Dang!... Dang!..." suara hantaman beliung terus beradu.
"master Sage apakah Rocky tidak kelelahan?" ucap seorang anak yang sedari tadi menatap golem batu.
Master Sage yang ada di senelahnya pun melirik nak di sampingnya, jari-jari tangannya terdapat lingkaran cahaya kuning keemasan dan ada sebuah tali yang memanjang dan berujung pada sebuah susunan rumit yang mengelilingi kaki laba-laba Adamantipun di depannya.
Master Sage mendongak dan memandang Golem yang ia kenal dengan nama Rocky yang sedari tadi menambang dan kini melanjutkan pekerjaan di depannya, "mereka sejatinya adalah benda tanpa jiwa yang bisa bergerak Lylah... mereka juga tidak bisa merasakan perasaan apapun... dan jika di tanya lelah atau tidak, aku bisa yakin kalau jawabannya tidak kecuali kalau dia memiliki jiwa... namun bukan tubuhnya yang lelah namun jiwanya yang akan lelah, butuh mentalitas yang kuat jika tubuhmu adalah sebuah Golem"
penjelasan dari Master Sage tidak membuat Lylah menjadi lebih baik, entah kenapa ia masih saja menatap Rocky yang terus bekerja, apalagi ketika ia melihat Rocky yang tiba-tiba terduduk seperti seseorang yang merenung akan kehilangan seluruh hidupnya.
setelah beberapa saat Master Sage telah selesai dengan pekerjaanya, ia pun berdiri dan menghampiri Rocky dengan kerajinan tangannya, "cukup Rocky... batu yang terkumpul sudah sangat banyak"
mendengar ucapan Master Sage, Rocky langsung berhenti ia berbalik dan di saat yang hampir bersamaan Master Sage melempar sesuatu kearah Rocky.
Rocky dengan cekatan menangkap benda itu dan ia bisa merasakan dan menggambarkan kalau itu adalah sebuah sabit besar yang panjangnya bahkan melebihi dirinya, sabit besar yang terbuat dari kaki laba-laba adamantium mulai dari bagian sabitnya hingga bagian ujungnya yang lancip seperti sebuah tombak.
"itu bayaranmu... aku tidak terlalu pandai membuat senjata namun kaki depan monster laba-laba itu sepertinya memiliki sedikit logam Mytril jadi yah coba saja" jelas Master Sage.
Rocky langsung memeriksa ia mengayunkan beberapa kali sabit tersebut dan sedikit memutarnya, ia merasakan di sampingnya ada pilar batu mana dan mencobanya.
"Sling....Sling..." dua tebasan menyamping di lakukan oleh Rocky, dan seketika pilar batu itu terpotong dan meninggalkan potongan halus dan sebuah bongkahan batu mana besar.
Rocky pun merasa puas dan berbalik namun, "DAK!" sebuah pukulan dari Staf sihir Master Sage dilayangkan pada kepalanya.
Rocky yang terkejut hanya bisa mengelus kepalanya yang kini telah memiliki pecahan dan retakan yang perlahan mulai beregenerasi, setelahnya Master Sage menyodorkan tongkatnya padanya. "kau!? kau tidak tau kalau memotong batu mana/ kristal mana menggunakan logam Mytril membuat kwalitasnya terus menurun hingga kosong ha!? cepat hancurkan bagian potongan pilar itu sebelum mana yang ada di dalamnya hilang!"
Rocky langsung mengangguk dan dengan cepat menghancurkan bagian halus pada pilar itu dan mengerahkan bongkahan tersebut pada Master Sage, dan benar saja Rocky bisa merasakan kalau ada mana yang merembes keluar pada bagian batu mana yang ia potong.
"haah.... sejatinya batu mana atau kristal mana adalah kumpulan mana yang mengkristal, jadi apapun yang berhubungan dengan mana kau lakukan di dekatnya maka akan membuat mana di dalamya keluar dan terkikis" jelas Master Sage sambil menyerap mana di dalam Kristal yang di Potong Rocky.
di sisi lain Lylah juga mendekat dan ikut mengisi mananya seperti yang di lakukan oleh Masternya, "hihihi... tau rasa kau Rocky! kali ini kau kena karma karena menampar pantatku!"
di sisilain Rocky kini juga ikut duduk dan mengambil pecahan kecil dari tumpukan batu mana yang ia belah tadi, "sialan kau bocah! awas kau akan aku balas!"
"sudahlah! ini aku beri kau sesuatu yang bagus!" ucap Lylah yang menyodorkan sebuah helm, Helm yang terbuat dari cangkang laba-laba Adamantium.
sekilas wujud helm itu terlihat seperti Helm Korintus namun pada bagian atas terdapat ribuan atau bahkan ratusan helai rambut putih, bagian mata yang di tutupi oleh mata laba-laba Adamantium, jadi terlihat bercahaya ketika terkena pantulan cahaya sekecil apapun apalagi di buat sedemikian rupa hingga terlihat mata itu terlihat seperti seorang kesatria yang terus memperhatian musuhnya.
selain itu ada modifikasi pada mulutnya yang berbentuk seperti mulut yang penuh dengan barisan gigi yang memanjang hingga ke pipi memnuatnya lebih mirip seperti topeng mosnter daripada topeng kesatra.
Lylah memberikan helm/topeng tersebut kepada Rocky yang langsung ia terima, Rocky merasakan sebentar sebelum ia mengenakannya.
"hmm! Rocky perlu kau tau! Helm itu sudah aku beri penglihatan super pada bagian mata yang berfungsi seperti teropong, dan pendukung penciuman ektra supaya membuatmu bisa mencium bau dan membedakan bau seperti seekor anjing!" ucap Lylah bangga.
"Plak!" namun sebuah pukulan langsung ia dapatkan dari Masternya, "apa yang kau lakukan! Rocky itu batu kenapa kau menambahkan hal-hal tersebut kepada helm aneh itu!?"
Lylah mengusap kepalanya yang sakit dan seketika ia tersadar dan menatap Master Sage, "hehehe... benar juga... Rocky!"
"Kyaak!" namun bukannya benturan batu namun malah sebuah pekikan nyaring dari seekor monster Laba-laba yang keluar dari mulut Rocky.
-------------------- kembali menuju rumah.
"nah sekarang kau coba ini Rocky!" ucap Lylah yang menyodorkan sebuah ember berisi dengan berbagai benda aneh, bahkan ada sesuatu yang mirip seperti tentakel yang bergerak di dalamnya.
di sisi lain Rocky bergetar dengan apa yang di berikan oleh Lylah, ia selalu menjadi bahan eksperimen aneh yang ia gunakan.
sebelumya ia hanya perlu meminum atau makan aneh dari Lylah yang ia sebut sebagai "Alkemis" untuk membuatnya bicara, namun ketika ia mengetahui keunikannya ketika memakai helm buatan Lylah yang bisa merubah suaranya yang awalnya hanya berupa gesekan dan benturan batu menjadi teriakan monster Laba-laba meningkatkan rasa penasaran dan keinginan Lylah untuk membuat Rocky bicara.
entah kenapa Lylah begitu yakin kalau hasil Alkemis tak karuannya lah yang membuatnya seperti itu padahal Master Sage sendiri sudah bilang kalau Alkemis Lylah adalah sebuah bencana, padalah Master Sage dan Rocky yakin kalau itu di karenakan helm yang di buat Lylah secara asal.
"kalian berdua masih belum selesai?" ucap Master Sage di dekat pintu masuk Labolatorium.
Lylah menoleh pada Master Sage dan mendapati kalau Masternya telah menggendong sebuah kantung di punggungnya. "master? master mau kemana?"
Master Sage mengusap kepala Lylah, "master pergi sebentar... jaga rumah bersama Rocky"
Lylah langusung berdiri tegap dan langsung hormat. "siap Master!"
"hm! baiklah... dan sebaiknya kau berhenti memasuki labolatorium Alkemis ini." pesan Master sage.
"hm? kenapa master?" tanya Lylah bingung, namun ia tidak mendapatkan jawaban kerena Master Sage yang menghiraukannya pergi.
namun pertanyaanya langsung terjawab ketika ia melihat Rocky yang akan meminum(atau makan) Alkemis hasil Lylah, wadah ember yang di gunakan hancur meleleh dan mengenai Rocky.
dan tentu saja tubuh Rocky yang terkena juga langsung ikut terkikis perlahan, "ro-Rocky!"