Bab Terakhir Season 1 — Bab 25: The Final Game
Hujan belum berhenti. Tapi suara guntur bukan lagi dari langit—melainkan dari dalam.
Gedung tua itu berubah menjadi medan perang. Drone hitam yang muncul entah dari mana mulai menyerang semua yang bergerak. Tak membedakan Pelita atau Dirgantara. Tak peduli siapa teman, siapa lawan.
Semua adalah target.
**
Bhima dan Odo bertarung membelakangi satu sama lain. Dulu mereka satu tim. Kini mereka hanya dua orang yang berusaha melindungi sesuatu dengan cara berbeda.
"Apa ini SubRosa?" teriak Rere dari balik reruntuhan.
Elara melangkah maju. Tangannya menyalakan hologram dari gelangnya—kode rahasia yang hanya bisa dibuka oleh Joker.
"Bukan," jawab Elara dingin. "Ini… pembuka."
Layar hologram menampilkan data: wajah-wajah. Mereka—Pelita Fellows. SubRosa.
Di pojok bawah layar:
"Aktifasi Darurat: SubRosa V.2 – Override: Joker"
Solara menatap layar itu. "Jadi kita cuma… pion juga?"
Elara menatap mereka semua. "Kita dimanfaatkan. Tapi itu bukan alasan buat mundur."
**
Di tengah medan perang, Jevan dan Azura berusaha kabur. Tapi Altair menghadang.
"Gue gak mau jadi bagian ini lagi," kata Altair pelan. "Gue ikut kalian karena percaya. Tapi kalian bohong."
Azura mendesis. "Jangan sok bersih, Altair."
Jevan maju, tapi mendadak... drone-drone berhenti.
Layar besar turun dari langit-langit bangunan. Gambar seseorang dengan masker putih muncul.
"SubRosa telah aktif. Eksperimen selesai. Para 'kandidat' telah terpilih."
"SIAPA LO!?" teriak Bhima.
Sosok bertopeng menjawab dengan tenang:
"Aku hanya pengawas. Tapi kalian—kalian semua, adalah bagian dari babak selanjutnya. Yang layak... akan bertahan."
Gambarnya menghilang. Dan tiba-tiba, seluruh bangunan mulai runtuh.
**
Bhima, Odo, dan yang lain berlari sambil membawa Amara. Dinding jatuh, langit-langit ambruk. Suara jeritan dan ledakan bercampur jadi satu. Mereka berhasil keluar beberapa detik sebelum bangunan meledak dalam satu dentuman besar.
Api menjilat langit malam.
**
Di luar, hujan masih turun.
Semua diam. Terlalu banyak yang tak mereka pahami. Terlalu banyak luka. Tapi satu hal pasti:
Permainan sudah berubah.
Odo berdiri menatap sisa reruntuhan, masih memeluk Amara yang tak sadarkan diri.
Rere bertanya, "Sekarang kita ngapain?"
Bhima, untuk pertama kalinya, tak punya jawaban.
Dan Elara hanya berkata satu kalimat:
"Kita bukan siswa lagi."
Semua terdiam. Hanya suara hujan dan napas berat yang terdengar.
Odo duduk di tanah, Amara di pelukannya. Tubuhnya lelah, tapi matanya masih menatap reruntuhan seakan mencari jawaban yang tidak pernah datang.
Bhima berdiri agak jauh. Tangannya berdarah, tapi ia tidak peduli. Wajahnya keras… tapi matanya—retak. Ia menatap Odo, mencoba bicara, tapi tak ada suara yang keluar.
Lalu tiba-tiba… gelang di pergelangan Elara berkedip.
Satu pesan masuk.
"Override berhasil. Protokol Joker dinonaktifkan."
Elara mengernyit.
Tapi sebelum dia bisa berkata apa-apa, suara lain muncul dari speaker kecil di gelang:
"Joker telah tumbang. Queen akan segera diputus."
Semua menoleh padanya.
"Queen?" tanya Solara pelan. "Maksudnya… aku?"
Seketika gelang Solara menyala merah.
"Protokol Ratu: Aktif. Countdown dimulai."
10…
9…
8…
Solara menatap mereka semua. Panik. "Matikan ini! MATIKAN!!"
Tapi tak ada yang tahu caranya.
Dan layar di reruntuhan menampilkan satu kalimat terakhir, dengan huruf besar dan terang:
"SUBROSA V.2: INITIATED."
Lalu layar mati.
Gelap.
Sunyi.
Dan suara hujan terus mengguyur dunia yang baru saja berubah.
END OF SEASON 1: MENTARI KONFLIK
Season 2 Segera Dimulai...