Mentari Konflik – Volume 2
Bab 2: Percikan Kedua
Langit Kota Mentari tetap kelabu.
Sudah seminggu sejak insiden di gedung tua itu—tapi bagi mereka yang ada di sana, dunia belum benar-benar kembali.
Pelita Raya lumpuh. Dirgantara tiarap. Kedua sekolah itu kini seakan cuma nama; siswa-siswanya tersebar, ada yang disembunyikan, ada yang dibungkam. Tapi satu hal yang tidak bisa ditutup: SubRosa pernah ada. Dan lebih dari itu, masih ada.
**
Di sebuah ruang kosong yang dulunya adalah markas kecil Pelita Fellows, hanya Odo dan Rere yang duduk. Sunyi. Kursi-kursi kosong seakan menyimpan bayang-bayang semua yang pernah terjadi di sana.
"Amara belum sadar?" tanya Rere perlahan.
Odo mengangguk, mata sembab. "Dokter bilang fisiknya stabil. Tapi pikirannya... kayak kejebak di tempat lain."
"Bhima gak dateng?"
Diam. Jawaban Odo hanya sekejap tatapan dingin ke arah dinding.
Rere menunduk. "Odo, kau tahu dia gak mau ini semua terjadi. Tapi..."
"Dia tahu, Re." Nada suara Odo turun satu oktaf. "Dia tahu Amara akan diculik kalau dia buka akses. Tapi dia tetap buka. Karena katanya 'penting buat SubRosa.'"
**
Di sisi lain kota, Bhima berdiri di hadapan layar besar yang berkedip. Data-data berseliweran: sisa-sisa log sistem dari SubRosa, rekaman drone, koordinat yang disensor. Ia menatapnya dengan tatapan penuh amarah.
"Siapa yang override Joker? Siapa yang jalankan SubRosa tanpa kami?"
Armand di belakangnya bersandar ke dinding. "Kau masih nyari kambing hitam, Bhim?"
"Aku nyari kebenaran."
"Kebenaran gak akan balikin Amara."
**
Di tempat berbeda, Elara berdiri sendiri di atap gedung. Angin kencang menerpa rambutnya, tapi ia tidak bergeming.
Seseorang muncul dari balik pintu atap.
"SubRosa belum selesai, kan?"
Elara melirik. Solara.
"Elara… kita harus bersatu. Kali ini, benar-benar bersatu."
Elara menatap langit mendung.
"Kita semua sudah terbakar dalam permainan ini. Sekarang... waktunya kita jadi apinya."
**
Dan di bawah tanah Kota Mentari—tempat yang tidak tersentuh cahaya matahari—sebuah ruang baru aktif.
Monitor menyala.
Satu nama muncul di layar.
Target Baru: Solara.