Protokol M

Bab 23: Protokol M

Ruangan utama SubRosa kini dijaga ketat. Pak Mattius, bersama Rere dan Elara, memimpin investigasi terhadap serangan malam itu. Tubuh replika dan helm putih sudah diamankan. Tapi pertanyaannya justru bertambah banyak.

"Protokol M…" gumam Pak Mattius, menatap layar holografik yang menampilkan fragmen data dari chip si helm putih.

"Apa itu?" tanya Rere, berdiri di sampingnya.

"Protokol rahasia yang sudah dimatikan sejak 10 tahun lalu. Proyek pembersihan mutlak… sistem yang akan mengidentifikasi dan melenyapkan siapa pun yang dianggap 'cacat' oleh sistem pelindung SubRosa," jelas Pak Mattius.

"Lho? Kok kayak gitu… Siapa yang buat?" potong Ryan, duduk di pojok ruangan sambil ngemil roti.

"Elit awal Pelita Raya," jawab Elara dingin. "Orang-orang sebelum kita. Mereka mencoba menciptakan tatanan sempurna. Tapi proyek itu dihentikan karena terlalu ekstrem."

Bhima menatap layar dalam diam. "Berarti mereka… kembali mengaktifkannya?"

"Bisa jadi," kata Pak Mattius sambil mengetik cepat. "Tapi seseorang harus menjadi katalisnya. Dan berdasarkan data… Odo adalah salah satu target kunci."

Mata semua orang langsung berpaling ke Odo yang sedang duduk dengan perban di bahu kirinya. Ia menatap lurus tanpa banyak bicara.

"Mereka bilang aku 'kunci'. Tapi aku bahkan nggak tahu kenapa," gumam Odo.

Amara berdiri di dekatnya, wajah cemas. "Lo yakin nggak nyimpen sesuatu dari masa lalu, Odo?"

"Kayaknya enggak… Tapi…" Odo memejamkan mata. "Dulu waktu kecil, aku pernah diisolasi. Katanya karena ada 'anomali' dalam sistem tubuhku. Tapi waktu itu aku pikir cuma karena penyakit."

Bhima menoleh cepat. "Anomali?"

Pak Mattius memperbesar salah satu hasil pemindaian. "Sistem lama SubRosa menyimpan data genetik dari siswa tertentu. Termasuk Odo. Tapi ada satu hal yang aneh…"

Layar menampilkan siluet siswa lain yang datanya penuh sensor merah.

"Data ini… mirip dengan milikmu, Odo. Tapi lebih awal. Ini… generasi percobaan."

Elara menyipitkan mata. "Berarti sebelum Odo, udah ada yang lain?"

"Dan kemungkinan mereka sekarang jadi musuh kita," kata Bhima pelan.

Suasana hening.

"Kalau mereka aktifin Protokol M sepenuhnya, bukan cuma Pelita Fellows yang jadi target," ucap Solara.

"Seluruh Pelita Raya bisa dibersihkan," tambah Armand sambil mengatupkan tangan.

Pak Mattius mengangguk. "Kita harus hentikan ini sebelum sistemnya masuk ke fase finalisasi."

"Tunggu. Gimana caranya?" tanya Rere.

Mata Bhima menajam. "Kita cari pusat sistemnya… dan kita ledakkan."