Bab 5:Percikan dari Bayangan

Reruntuhan stasiun penelitian tua itu tersembunyi di balik kabut perbatasan. Dulu, tempat ini milik proyek gabungan ketika dunia belum terpecah oleh ideologi. Kini, hanya tinggal debu, puing, dan rahasia yang terkubur.

Bayu menapakkan kakinya di lantai retak, lampu senter di pundaknya menyinari simbol usang di dinding: lambang Gaia Core. Ia menggertakkan gigi. "Tempat ini... dulunya pusat penelitian utama. Jika aku bisa temukan bukti bahwa pemerintah memanipulasi energi Gaia Core... Fraksi Justice bisa dipermalukan."

Ia tidak sendiri. Di belakangnya, dua anggota Fraksi Zero menyusul dalam diam. Bayu memberi isyarat agar mereka menyebar. Ia memilih lorong paling dalam, tertarik pada sinyal energi yang sempat tertangkap oleh pemindai portabelnya.

---

Sementara itu, di sisi lain reruntuhan, Joe Hels menyusuri lorong gelap dengan hati-hati. Tanpa izin dari Komandan Rye, ia menyusup sendiri demi mengejar informasi yang tak dijelaskan siapa pun: "Anomali di Noru."

Ia berjongkok, membuka terminal portabel, dan memindai dinding. Data aliran energi Gaia yang ia temukan sebelumnya—benar. Tempat ini masih hidup, meski perlahan sekarat.

"Apa yang disembunyikan Fraksi Freedom dan Zero di tempat ini...?" gumamnya. Ia melangkah lebih dalam, tapi langkahnya terhenti saat mendengar suara besi bergemerincing dari atas.

Ia menatap langit-langit, kosong.

---

Isal Moira berdiri di depan ruang utama. Nafasnya teratur, matanya meneliti tanda-tanda aktivitas. Ia dikirim oleh Freedom untuk mencari "artefak" teknologi yang mungkin bisa membantu kota Noru melindungi diri.

Bersama dua rekannya, ia menyusuri koridor, namun rasa penasaran membuatnya berpisah diam-diam. Nalurinya membawanya ke sebuah ruang laboratorium yang nyaris utuh. Di tengahnya, ada satu kapsul transparan—dan di dalamnya, pecahan kristal Gaia Core. Retak, berdenyut lemah.

Isal mendekat.

Tangannya terulur... dan menyentuhnya.

---

Saat kulitnya bersentuhan dengan permukaan Gaia Core, dunia seakan berhenti.

Cahaya menyilaukan menyambar keluar dari kapsul. Ledakan energi menyebar seperti gelombang kejut tak terlihat, menyapu seluruh reruntuhan. Getarannya menggetarkan dinding, meruntuhkan sebagian langit-langit. Bayu terpental ke belakang, tubuhnya terlindung sebagian oleh reruntuhan logam.

Joe berpegangan erat pada tiang penyangga, matanya terbuka lebar saat layar terminalnya meluap dengan data aneh.

Isal jatuh tersungkur, darah menetes dari mata kirinya. Pandangannya kabur, namun ia merasakan sesuatu:luapan kekuatan... dan kutukan di tangan kiri.

---

Gelombang itu tidak berhenti di reruntuhan.

Sensor energi dari tiga fraksi—Freedom, Justice, dan Zero—mendeteksi ledakan anomali dengan skala yang belum pernah tercatat sebelumnya.

Di Noru, para ilmuwan Freedom panik, mencoba menstabilkan pemancar. Di Neon, Komandan Rye menerima laporan dan segera menutup akses informasi. Di Mob, para petinggi Zero tersenyum tipis, seolah rencana yang lebih besar telah dimulai.

---

Bayu bangkit perlahan, tubuhnya gemetar. Ia melihat retakan besar di dinding dan sisa energi yang masih membekas di udara. Tapi ada satu hal lain—setetes darah.

Ia memungut pecahan kecil Gaia Core yang lepas dari pusat ledakan. Masih hangat.

"Ini... bukan kekuatan biasa. Seseorang telah membangkitkan sesuatu..."

---

Joe merekam semua yang ia bisa, menyimpan data ke dalam chip terenkripsi. Ia tahu: jika informasi ini jatuh ke tangan yang salah, dunia bisa terbakar. Tapi menyimpannya sendiri? Itu sama bahayanya.

Ia berbalik, tak menyadari dari kejauhan, sepasang mata mengawasinya dari balik puing. Sosok misterius dengan jaket hitam menyentuh earpiece-nya.

> "Joe Hels telah melihat terlalu banyak. Pantau terus."

---

Isal terbangun beberapa menit kemudian. Kepalanya sakit, pandangannya buram di satu sisi. Ia menatap ke cermin pecah dan melihat matanya—mata kirinya berubah warna. Seperti ada kilatan listrik dalam irisnya.

Tubuhnya gemetar.

"Apa... yang telah kulakukan...?"

Langkah cepat mendekat dari lorong. Ia segera bangkit dan kabur, meninggalkan jejak darah di lantai.

---

---

...

Malam itu, tiga fraksi duduk dalam keheningan. Masing-masing menerima laporan yang sama:

> "Anomali Gaia Core aktif. Lokasi: Stasiun Penelitian Tertinggal, Zona Abu-Abu. Terdeteksi: 3 sinyal berbeda, tidak teridentifikasi."

Dunia bersiap menghadapi sesuatu yang tak mereka pahami.

Dan di antara semua pihak yang terkejut, ada satu sosok yang segera bergerak.

Lumi berdiri di atas bukit kecil yang menghadap reruntuhan, angin malam meniupkan helaian rambut hitamnya. Matanya menatap cemas ke arah kepulan asap yang masih membubung dari bekas ledakan.

Ia melangkah perlahan menuruni lereng, melewati puing-puing, menyusuri lorong gelap, hingga akhirnya ia menemukan jejak darah samar.

Tangannya mengepal. “Isal… kau benar-benar ada di sini.”

Langkahnya semakin cepat, sorotan matanya berubah dari penasaran menjadi khawatir. Cahaya biru dari Volt Anima-nya berkedip halus, seolah ikut merasakan guncangan yang sama.

Ia tak lagi tersenyum.

> "Tunggu aku... aku datang untukmu."