Suatu hari, sebuah utusan datang kepadanya.
Seorang pria berpakaian megah, menunggangi kuda hitam, membungkuk di hadapannya.
"Tuan Arvin," kata utusan itu, "Raja memanggil Anda ke istana. Ia ingin menawarkan... kesempatan."
Arvin menyipitkan mata.
Ia tahu panggilan seperti itu tidak pernah sesederhana kedengarannya.
"Kesempatan apa?" tanyanya datar.
"Kesempatan untuk membalas dendam," jawab sang utusan dengan suara rendah. "Dan kesempatan untuk... menghancurkan siapa pun yang berdiri di jalan Anda."
Di balik kata-kata itu, Arvin menangkap sesuatu.
Sebuah jalan baru... mungkin jalan tercepat menuju Lira dan Vayne.