"Apa yang kamu lakukan disini" tanya Chandra sedikit ragu pada pria yang baru saja ditemuinya.
"Bekerja" jawab pria aneh itu singkat.
"Apa kamu orang yang sejak tadi mengawasi kami? kedua temanku melihatmu dibalik pohon yang ada disana" tanya Chandra lagi memberanikan diri.
"Bukan aku" jawabannya lagi dingin dan sangat datar.
"Apa yang kamu lakukan disini? atau masih ada orang lain lagi rupanya" Chandra mendekati pria itu dan ikut duduk lesehan diatas semak semak.
"Aku bekerja disini, apa kamu tidak dengar" ucap sinis pria itu.
"Kamu bahkan terlalu tampan dan sempurna, hanya untuk mengumpulkan jamur juga tumbuhan liat" Chandra bicara tidak percaya.
"Itu urusanmu, menjauhlah dari hadapanku" pria itu tiba-tiba mengambil pisau kemudian bangun dari tempat duduknya.
"Maafkan aku, hanya sekedar memastikan saja tadinya" jawab Chandra bergegas menjauh.
Bukannya menjawab pria aneh itu berlalu begitu saja, bahkan tanpa pamit sepatah katapun, Chandra hanya menghela napas lega sekaligus penasaran, setelah itu pergi
dari sana sambil mengawasi sekitarnya.
"Chandra" panggil Airin yang baru datang bersama Bayu.
"Kamu baik baik saja Chandra? apa yang kamu lakukan disini" Bayu bertanya dengan napas tersengal-sengal.
"Kalian rupanya, aku baik-baik saja seperti yang kalian lihat" jawab Chandra yang sempat kaget tadinya.
"Syukurlah, ketemu orangnya? dimana dia" tanya Airin.
"Ketemu sih tadi sama seorang pria disini, tapi sepertinya bukan orang yang Jhonny dan Jefri maksud" jawab Chandra serius.
"Jangan bercanda Chandra, apa dihutan
malam-malam begini masih lebih dari satu orang yang kelayapan" tanya Bayu mengawasi sekitar mereka.
"Entahlah" Chandra mengangkat kedua bahunya.
"Aku semakin muak dan bosan dengan kalian, bisakah kita kembali ke mobil sekarang" Airin mengeluh pada keduanya.
"Tentu saja sayang, ayo kita pergi sekarang" jawab Chandra begitu santai.
"Perutku mual mendengarnya Chandra" Bayu mengeluh sesaat sebelum ketiganya bergegas pergi dari sana.
Sementara Ditempat Lainnya
"Ini gawat kita sudah terjebak disini" ocehan panik Sandy yang baru masuk ke mobil.
"Apa lagi Sandy? kalau ngomong yang jelas bisa kan" Sultan kaget bercampur kesal.
"Aku baru saja melihat seorang pria di sana tadi" jawab Sandy lagi bergegas mengunci semua pintu mobil.
"Baguslah kalau masih ada orang disini" ucapan Jefri yang terlihat senang.
"Bagus apanya, dia persis berdiri di depanku tadi, wajahnya dingin dan matanya menatapku tajam" jawab Sandy bergidik ngeri.
"Berarti pria itu bukan manusia dong" tanya Jhonny penasaran.
"Pria itu juga membawa kapak dan tangannya penuh dengan darah" jawab Sandy serius.
"Maksudnya hantu? kalian bicara apa sih" Irene terkejut.
"Kalau itu hantu tidak masalah, gimana kalau pria itu psikopat" Dania mulai cemas.
"Kalian semakin tidak jelas saja, pikirkan bagaimana kita bisa sampai ke villa secepatnya" Kayla menengahi keributan di dalam mobil mereka.
"Itu dia maksudku, nyawa kita terancam
sekarang, pilihan terbaik satu satunya bisa sampai ke villa" Sandy terlihat gelisah dan tidak hentinya mengawasi kesekitar mereka.
"Sandy kamu jangan bercanda ini tidak lucu, Chandra, Bayu dan Airin masih di luar sana" Sultan kembali mengingatkan.
"Aku tidak bercanda Sultan, itu, itu, itu disana lihat" jawab Sandy seketika panik sambil menunjuk ke arah belakang mobil mereka.
"Tenang semuanya, semakin kita panik dan takut dia akan mendekat" Jefri mencoba menenangkan kericuhan di dalam mobil.
"Tundukkan kepala kalian, lihatlah pria aneh
itu hanya mematung disana, tatapannya tertuju pada mobil ini tapi dia masih diam" di tempat duduknya Jhonny memberi saran.
"Aku takut sekali, pria itu seperti mayat" Irene memeluk Sultan spontan.
"Dari yang kulihat lebih mirip psikopat" Dania seketika pucat.
"Bagaimana dengan Chandra Bayu dan Airin? apa yang harus kita lakukan sekarang" Kayla mulai berkeringat dingin.
"Ya Tuhan lindungilah mereka bertiga" Sandy memejamkan matanya.
"Tenang teman-teman, dia tidak bisa melihat kita di dalam sini" Sultan mencoba menenangkan.
"Lihatlah pria itu berbalik arah dan menjauh" Jefri menunjuk kearah belakang mobil mereka.
"Sekarang kita susul Chandra, Bayu dan Airin" Jhonny tiba tiba bergegas keluar dari mobil.
"Ada apa ini? tiba-tiba suara Airin mengejutkan sekaligus membuat mereka lega.
"Syukurlah Airin kalian sudah kembali" jawab Jhonny.
"Kalian seperti habis melihat hantu" Chandra mengejek.
"Cepatlah kalian masuk dahulu, baru kita bicarakan" ajak Jefri.
"Sebenarnya kalian ini kenapa" Bayu juga penasaran setelah mereka masuk semua.
"Sultan jalankan mobilnya, biar aku yang jelaskan semuanya" pinta Sandy bernapas berat.
"Baiklah kita pergi sekarang" jawab Sultan bergegas menghidupkan mesin mobil mereka.