"Jefri Chandra kalian disini rupanya" panggil Jhonny lega.
"Kenapa memangnya Jhonny" jawab Jefri.
"Jhonny nyariin kamu sejak tadi, lain kali bilang dulu kalau mau pergi" bukan Jhonny yang menjawab tapi Bayu.
"Ooohh iya untuk itu aku minta maaf, habisnya tadi aku buru-buru" Jefri merasa bersalah.
"Tidak apa Jefri, syukurlah kamu bersama Chandra" jawab Jhonny.
"Aku juga tidak sengaja bertemu dengan Jefri, tadinya hanya ingin memastikan sesuatu saja" jawab Chandra menjelaskan.
"Memastikan apa Chandra" tanya Bayu dengan tatapan intimidasinya.
"Kita bicarakan di dalam saja lebih bagus". ajak Chandra dan di setujui oleh mereka bertiga.
"Hei Airin dari mana saja? ngapain malam-malam masih di luar" tegur Bayu pada kakaknya.
"Bukan urusanmu Bayu, menyingkirlah" Airin mendahului mereka masuk dengan paksa ke dalam villa.
"Makin aneh saja Airin" protes Chandra kesal karena tubuhnya hampir membentur tembok ulahnya Airin.
"Oh iya Bayu kamu habis dari mana juga" kali ini Jefri bertanya ketika mereka semua sudah di ruang tamu.
"Itulah yang ingin aku dan Bayu bicarakan dengan kalian" bukan Bayu yang jawab tapi Jhonny.
"Apa kita bangunkan yang lainnya dulu, baru kita bicara" tanya Chandra.
"Kurasa juga begitu" jawab Jefri.
"Aku panggil Airin, Irene, Kayla dan Dania dulu ke atas, kalian bangunkan Sultan dan Sandy" Bayu bergegas mau pergi ke lantai atas.
"Bayu tunggu, kurasa tidak enak juga mengganggu istirahat mereka, bagaimana kalau besok pagi saja kita bicaranya" cegah Jhonny memberi saran.
"Aku setuju saja, bagaimana dengan kalian" Chandra menjawab dan melihat ke arah Jefri dan Bayu.
"Aku juga oke" sahut Jefri.
"Baiklah kalau begitu, kita lanjut tidur lagi" Bayu juga setuju.
Mereka berempat kembali masuk ke kamar masing-masing, tanpa mereka sadari di kamar tengah Kayla juga Dania tidur nyenyak bersama Sultan dan Sandy.
Jam 08:00 pagi........
Semua sudah berkumpul di ruang makan pagi itu, kecuali Airin yang masih belum turun dari lantai atas.
"Hai Airin, kebetulan sekali kamu sudah bangun, apa tidurmu nyenyak" sapa Jhonny pada Airin yang baru datang.
"Apa perdulimu" jawab Airin acuh.
"Bisa sopan sedikit Airin, lagian Jhonny cuma nanya" Bayu memperingatkan sang kakak.
"Pertanyaan tidak penting juga" balas Airin yang tiba-tiba memeluk Bayu dari belakang.
"Kamu kenapa lagi Airin? ada yang membuatmu bertobat" Bayu mencoba mengejek Airin.
"Terserahlah" jawab Airin tanpa menghiraukan yang lain.
"Perasaan kamu makin aneh saja" tegur Chandra tertawa.
"Sudah sejak lahir dia aneh Chandra" sahut Sultan lagi.
"Palingan lagi ada maunya" ejek Sandy pada Airin.
"Mau lihat kamu mati" jawab Airin kesal.
"Airin ini punyamu" Jefri memberikan jus padanya dan Airin menerimanya begitu saja.
"Setidaknya bilang terima kasih Airin" Kayla menggeleng heran dengan teman satunya itu.
"Kayla ada benarnya Airin" kali ini Dania mendukung.
"Ribet amat kalian, sepagi ini sudah masak daging, jangan-jangan daging manusia lagi" oceh Airin tanpa dosa.
"Ya ampun Airin, ini daging sapi dasar bodoh, aku sendiri yang bantu Tiyan
memasaknya "protes Irene kesal.
"Kalian makanlah ada yang mau aku ambil dulu"pamit Tiyan sedingin salju.
"Bayu bisa buatkan aku nasi goreng saja" Airin menatap Bayu memohon.
"Makan apa yang ada saja Airin, aku lagi malas masak" jawab Bayu memelas.
"Aku tidak mau makan daging sekarang, ayolah Bayu perutku sudah lapar" Airin menatap lekat adiknya.
"Ya Tuhan, kamu merepotkan" Bayu bangun dari tempat duduknya.
"Begitukan lebih baik" ucapan senang Airin.
"Setelah makan jangan pergi kemana-mana, kita semua harus bicara" perintah Bayu pada Airin.
"Jhonny makanlah, tidak perlu perduli dengan kakak adik itu" Chandra membuyarkan pikiran Jhonny yang terdiam.
"Chandra benar, mereka selalu begitu kalau mau makan" Sandy ikut bicara.
"Kamu juga Jefri, ngapain ngelamun kesambet nanti" Sultan menepuk pundak Jefri yang terlihat asyik dengan dunianya sendiri.
Jhonny dan Jefri saling tatap kemudian fokus pada yang lain, hanya tersenyum sebelum keduanya ikut makan bersama, sementara Irene, Kayla dan Dania
semangat menggoda Airin, yang bosan menunggu Bayu membuat nasi goreng untuknya.