Bab 79 – Tangan Tersembunyi dari Bosch

Bab 79 – Tangan Tersembunyi dari Bosch

1. Jalan Keluar yang Gila

Di tengah tekanan intelijen Rusia yang tiada henti, serangan bisnis, dan meningkatnya ketegangan di kawasan Afrika, keluarga Nava dan Melon mulai kehilangan kendali dan arah. Namun, berbeda dari dua keluarga lain yang lebih reaktif, keluarga Bosch diam-diam menyusun rencana ofensif tingkat tinggi.

Dalam ruang rapat bawah tanah di Swiss, para kepala keluarga bertemu. Bosch, yang selama ini dikenal paling sunyi, meletakkan satu berkas tipis di meja kaca.

> "Kami punya kenalan lama... di SVR Rusia," ujar Hermann Bosch dengan tenang. "Kami tahu siapa yang bisa ditekan untuk melakukan apa."

Ruangan hening. Arvid Nava menyipitkan mata, sementara Samuel Melon saling pandang dengan adiknya, Sevra. Mereka belum sepenuhnya paham arah strategi Bosch, tapi ada sesuatu yang mencurigakan dalam ketenangan mereka.

Lalu Hermann menyebut rencana yang membuat napas tertahan: membunuh Perdana Menteri Jepang, dengan dalih bahwa Jepang sedang diam-diam mendanai kelompok separatis Syiah di Timur Tengah—wilayah pengaruh Moskow yang sangat sensitif.

2. Operasi dan Kekacauan

Rencana itu berjalan. Lewat kontak rahasia dalam SVR, sebuah insiden penembakan terjadi di Okinawa saat Perdana Menteri Jepang tengah menghadiri pertemuan ekonomi tertutup. Ia selamat, tetapi tiga pengawalnya tewas. Investigasi intensif mengungkap keterlibatan elemen dari jaringan Rusia.

Media Jepang meledak. Seluruh negeri menuding Moskow. Jepang segera membekukan semua kerja sama teknologi tinggi dengan Rusia, dan dalam 48 jam, perang dagang dimulai.

3. Perang Ekonomi Meletus

Jepang menaikkan tarif impor bahan baku Rusia hingga 120%.

Rusia merespons dengan memblokir pengiriman LNG dan logam langka ke Jepang.

Dalam langkah simbolik, Jepang menarik diplomat seniornya dari Moskow.

Ketegangan meningkat secara cepat di kawasan Asia Timur.

4. Korea Terlibat

Korea Utara, yang selama ini secara rahasia menerima dukungan militer dan ekonomi dari Rusia, mengeluarkan pernyataan resmi membela Moskow. Korea Selatan langsung merespons dengan keras dan menyatakan dukungan penuh untuk Jepang, termasuk aksi embargo ekonomi. Timur Laut Asia pun terbelah dalam dua kubu panas.

5. Keuntungan Bosch

Sementara Jepang dan Rusia berseteru, perhatian dunia perlahan bergeser dari Afrika. Operasi intelijen Rusia di Nigeria melemah drastis.

Samuel Melon menatap layar berita internasional di ruang kontrol bawah tanah mereka.

> "Bosch tak hanya menyelamatkan kita..." gumamnya, takjub. "...mereka mengalihkan seluruh dunia."

Sevra mengangguk setengah kagum, setengah cemas.

> "Cara mereka bekerja… seperti bayangan. Tak pernah kelihatan, tapi efeknya menghantam semua sisi."

Di markas keluarga Nava, Arvid berdiri di depan layar strategi bersama Wiliam.

> "Luar biasa," ucap Wiliam pelan. "Tapi juga berbahaya. Kita masih belum tahu seberapa dalam permainan mereka."

Arvid mengangguk. "Namun satu hal pasti: jaringan militer di Nigeria tetap di tangan kita dan keluarga Melon. Bosch tidak memiliki kekuatan nyata di tanah itu."

> "Benar," jawab Samuel dalam panggilan konferensi mereka. "Mereka mungkin mengalihkan sorotan, tapi pengaruh nyata di lapangan—di hutan, di barak, di jalur senjata—masih milik kita."

Keluarga Bosch mencatat keberhasilan besar mereka dalam menciptakan distraksi global. Tapi di balik semua itu, keluarga Nava dan Melon tetap mengendalikan pusat kekuatan mereka di Afrika, dengan cengkeraman erat atas jaringan militer Nigeria.

Mereka tahu permainan belum selesai. Bosch telah menunjukkan cakar tersembunyinya. Dan dunia mulai terbagi.

---

6. Kekacauan Keuangan Global

Ketegangan internasional semakin memuncak, dan dunia seakan berada di ujung jurang. Sementara keluarga Bosch bergerak diam-diam di balik layar dengan rencana mereka, keluarga Nava, yang dipimpin oleh Arvid dan Wiliam, memutuskan untuk mengambil langkah lebih berani. Mereka tahu, sebagai pencipta asli Bitcoin, mereka memiliki kemampuan untuk mengubah sistem yang menjadi tulang punggung ekonomi global.

Di ruang kerja keluarga Nava yang penuh dengan layar monitor dan data kriptografi, Arvid dan Wiliam sedang merencanakan langkah besar mereka. Mereka sadar bahwa Bitcoin telah menjadi alternatif mata uang utama bagi negara-negara besar seperti China dan Rusia, yang mengandalkan mata uang digital ini untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

> "Kita punya kendali yang hampir penuh atas sistem ini," kata Arvid, dengan ekspresi tenang namun penuh keyakinan. "Kita hanya perlu menyuntikkan sedikit kekacauan ke dalam sistem. Tidak banyak yang akan tahu, dan dunia akan jatuh ke dalam kekacauan."

Wiliam, yang lebih cermat dalam bertindak, mengangguk. "Kita akan buat seolah-olah ada kesalahan pengembangan atau kegagalan institusional. Identitas Satoshi Nakamoto harus tetap aman, dan kita akan memastikan semua ini terlihat seperti kesalahan teknis yang tak disengaja."

Keduanya memulai pekerjaan mereka: mengubah sedikit kode dalam algoritma Bitcoin. Mereka tahu bahwa dengan sedikit gangguan dalam konsensus dan verifikasi transaksi, sistem Bitcoin akan terhenti sementara, menyebabkan ketidakstabilan harga yang besar dan memicu kepanikan besar di seluruh dunia.

7. Ledakan di Pasar Bitcoin

Beberapa menit setelah modifikasi kode mereka diterapkan, dampaknya mulai terlihat. Harga Bitcoin yang sebelumnya stabil mulai mengalami fluktuasi tajam. Transaksi Bitcoin tertunda, beberapa blok bahkan tidak dapat dikonfirmasi dengan benar, dan beberapa transaksi besar digugurkan begitu saja.

Media kripto dunia segera melaporkan bahwa "kesalahan sistemik" telah terjadi, dan "masalah pada algoritma konsensus" menyebabkan gangguan besar di pasar Bitcoin. Panic selling mulai terjadi, dan dalam waktu kurang dari satu jam, harga Bitcoin merosot lebih dari 20%. Kepercayaan pasar terhadap Bitcoin yang selama ini menjadi penyelamat banyak negara langsung hancur seketika.

> "Hanya butuh beberapa jam lagi untuk semua ini hancur," kata Arvid sambil tersenyum. "Sekarang, kita menunggu reaksi dunia."

8. Reaksi Pasar Global

Dengan Bitcoin yang mulai menunjukkan gejala ketidakstabilan, negara-negara besar seperti China dan Rusia—yang sangat bergantung pada Bitcoin sebagai cadangan devisa alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS—langsung merespons.

China yang selama ini mendominasi pasar Bitcoin merasa panik. Mereka segera mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan mengevaluasi kembali kebijakan mereka terhadap mata uang digital, sementara bank sentral Rusia mengungkapkan bahwa mereka sedang "menyelidiki kerusakan sistem dalam blockchain Bitcoin". Harga Bitcoin terus merosot, menciptakan kekacauan di pasar global.

Rusia dan China, yang memiliki cadangan besar Bitcoin, menghadapi kerugian besar dalam waktu singkat. Beberapa negara yang terlibat dalam perdagangan Bitcoin juga mulai menarik investasi mereka, memperburuk penurunan harga lebih lanjut. Pasar saham global turut terpengaruh, dengan indeks-indeks utama anjlok, sementara pasar saham Shanghai dan Moskow dipenuhi dengan kekhawatiran.

Sementara itu, negara-negara yang sudah berinvestasi besar dalam Bitcoin mulai mengeluarkan kebijakan darurat, dengan beberapa negara mengumumkan rencana untuk mengembangkan mata uang digital negara (CBDC) sebagai alternatif lebih aman. Krisis ini membawa dampak jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.

9. Mengalihkan Perhatian Dunia

Namun, bagi Arvid dan Wiliam, hasil dari tindakan ini jauh lebih besar dari sekadar keguncangan pasar. Kekacauan ekonomi yang terjadi berhasil mengalihkan perhatian dunia dari hal-hal yang lebih penting. Perhatian global yang sebelumnya tertuju pada konflik-konflik internasional, terutama yang melibatkan Afrika, kini terfokus pada krisis Bitcoin.

Lebih dari itu, mereka juga berhasil menyembunyikan jejak mereka sebagai Satoshi Nakamoto. Dengan membuat gangguan terlihat seperti kesalahan teknis dari pengembang atau institusi Bitcoin yang mengutak-atik sistem secara tidak sengaja, mereka memastikan bahwa identitas asli mereka tetap terlindungi.

> "Ini adalah langkah yang sempurna," kata Wiliam dengan puas. "Kita tetap di balik layar, dan dunia sedang sibuk memeriksa masalah ini. Sementara itu, kita masih mengendalikan apa yang terjadi di Afrika."

10. Keamanan Identitas Satoshi Nakamoto

Dengan gangguan yang terjadi, Arvid dan Wiliam memastikan bahwa semua kesalahan yang ditimbulkan oleh perubahan kode ini akan terlihat seperti ketidaksengajaan dari pengembang atau institusi besar, menjaga identitas mereka sebagai Satoshi Nakamoto tetap aman.

"Mereka akan mengira ini adalah kesalahan besar dari para pengembang yang tidak sengaja mengotak-atik sistem," kata Arvid, sambil memonitor perkembangan pasar yang sedang kacau. "Dan kita tetap di luar radar. Tidak ada yang akan tahu kita ada di balik semua ini."

> Bab selanjutnya: Dunia yang terpecah akibat kekacauan Bitcoin, dengan dampak keuangan yang semakin meluas. Sementara itu, keluarga Nava dan Melon mempersiapkan langkah selanjutnya dalam persaingan kekuasaan global, dan keluarga Bosch mulai menyadari bahwa mereka telah kehilangan kendali atas sebagian besar permainan besar.

---