Bab 115 – Operasi Pemburuan Al-Quds: Bayangan yang Licin

Bab 115 – Operasi Pemburuan Al-Quds: Bayangan yang Licin

---

Lokasi: Markas Rahasia Keluarga Bosch, bawah gurun Rub' al Khali, UEA.

Setelah pembunuhan Jenderal Farhad al-Najim, Keluarga Bosch memutuskan untuk melancarkan serangan balasan yang lebih besar, dan ini melibatkan operasi perburuan Al-Quds yang jauh lebih berbahaya dan jauh lebih tersembunyi. Keluarga Bosch tahu bahwa kelompok ini adalah pasukan bayangan yang terhubung dengan kekuatan global, dan mereka harus memotong sumber daya finansialnya yang tersembunyi di Asia.

Red Queen dari Keluarga Nava mendapat tugas untuk melakukan pelacakan digital terhadap jalur keuangan global yang mengalirkan dana kepada Al-Quds. Seperti yang ditemukan dalam penyelidikan sebelumnya, banyak jalur dana yang licin dan hampir tidak terdeteksi, mengalir melalui sel jaringan keluarga Bosch dan afiliasi kriminal mereka di Asia Tenggara.

---

1. Pelacakan Dana Global

Melalui akses langsung ke satelit dan algoritma pencarian tingkat tinggi, Red Queen menemukan bahwa sebagian besar dana untuk kelompok Al-Quds berasal dari negara-negara Asia Tenggara, dengan jalur utama yang melalui Thailand dan Singapura. Dana tersebut bergerak melalui perusahaan-perusahaan shell yang tidak terdeteksi oleh sistem keuangan internasional. Tapi yang paling mengejutkan adalah adanya keterlibatan beberapa petinggi negara di Asia yang mendanai aktivitas Al-Quds secara diam-diam.

Nava menambah alokasi dana sebesar $10 miliar untuk operasi ini, memberikan kepercayaan penuh kepada Keluarga Bosch untuk mengeksekusi misi tersebut tanpa jejak. Dana dari Nava ini diprioritaskan untuk pengawasan langsung dan eliminasi orang-orang yang berada di balik jaringan pendanaan tersebut, dengan sasaran khusus di wilayah Asia Tenggara.

---

2. Afiliasi Kriminal Bosch di Asia Tenggara

Dengan akses penuh kepada unit intelijen Bosch yang terlatih di Asia Tenggara, operasi ini mulai melibatkan organisasi kriminal yang berafiliasi dengan Bosch, yang sudah lama beroperasi di wilayah tersebut. Kartel narkoba di Filipina, kelompok pemeras di Vietnam, dan mafia perdagangan senjata di Thailand semua memiliki hubungan yang dalam dengan Keluarga Bosch.

Keluarga Bosch menggunakan organisasi-organisasi ini untuk membangun jaringan penyelundupan dan mencuci uang yang digunakan untuk mendanai Al-Quds. Namun, setelah serangkaian operasi intelijen yang cepat dan efisien, satu per satu anggota utama organisasi kriminal ini mulai terungkap dan dibunuh dengan cara yang sangat profesional, mengirimkan pesan bahwa tidak ada yang lolos dari operasi ini.

---

3. Pembunuhan Pejabat-Pejabat Asia Tenggara

Untuk memastikan Al-Quds benar-benar kekurangan dana, beberapa pejabat tinggi yang selama ini dicurigai mendanai kelompok ini di Singapura, Malaysia, dan Thailand dibunuh dalam serangan yang sangat terencana. Pembunuhan ini dilakukan dengan presisi yang hanya bisa dicapai oleh unit-unit terlatih Bosch dan pasukan bayangan Lumen Dagger yang digerakkan oleh Keluarga Melon.

Di Singapura, seorang pejabat senior yang dikenal memiliki hubungan dengan kelompok Al-Quds ditemukan mati dalam insiden yang tampaknya kecelakaan mobil, namun seluruh penyelidikan menunjukkan adanya manipulasi sistem kendaraan yang diatur dari jarak jauh. Di Thailand, seorang pejabat tinggi dari kementerian luar negeri yang diduga berperan dalam pembiayaan melalui jalur korupsi ditemukan tewas dalam serangan yang sangat terorganisir oleh unit khusus Bosch.

---

4. Reaksi Global dan Keheningan yang Menyebar

Tentu saja, pembunuhan-pembunuhan ini memicu reaksi dari dunia internasional. Namun, karena Keluarga Melon mengontrol narasi media global, mereka berhasil menutupi jejak dengan memanipulasi opini publik. Dunia hanya mengetahui bahwa ada serangkaian pembunuhan yang "tidak dapat dijelaskan" tanpa bisa menghubungkannya dengan satu pihak tertentu. Hal ini memberikan Keluarga Bosch ruang untuk bergerak lebih bebas tanpa pengawasan.

Red Queen, meskipun telah membongkar sebagian besar jaringan keuangan ini, menilai bahwa mereka harus terus memperkuat operasi untuk memusnahkan Al-Quds sampai ke akar-akarnya. Aurelius Melon memberikan komando agar operasi ini terus berlanjut, bahkan jika itu berarti memperluas ke wilayah lain di Asia Timur dan memperbesar skala eliminasi terhadap mereka yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam mendanai kelompok Al-Quds.

---

5. Strategi Ke Depan

Keluarga Bosch, yang selalu bertindak di balik layar, memutuskan untuk memperluas operasi ini lebih jauh, dengan berfokus pada negara-negara besar Asia Timur, terutama yang memiliki hubungan bisnis dengan Al-Quds. Menurut analisis terbaru, jalur keuangan menuju kelompok ini merambah lebih dalam ke China, Korea Selatan, dan Jepang—negara-negara dengan kepentingan besar di pasar Timur Tengah.

Keluarga Nava berencana untuk menambah dana tambahan untuk mengintervensi pasar digital dan sistem keuangan Asia, menyusup lebih jauh ke dalam infrastruktur bisnis yang digunakan oleh kelompok Al-Quds dan para pemodal gelapnya.

---