Bab 120 – Percikan Api dari Timur (Revisi)
---
Lokasi: Riyadh, Yaman, Moskow, Washington DC, Singapura, dan Hanoi
Waktu: Satu Minggu Setelah Serangan Red Queen
Serangan Red Queen memicu gelombang balasan. Dalam 48 jam, sistem logistik digital Yaman tiba-tiba lumpuh—pasokan militer kelompok Houthi terganggu, jalur senjata dari Iran terputus. Media menyalahkan Arab Saudi, tetapi data forensik siber mengarah ke alamat IP yang terkait dengan perusahaan swasta... di Texas dan Seoul.
Moskow, merasa terprovokasi, meluncurkan operasi siber melalui GRU. Targetnya: server intelijen Arab Saudi dan jaringan diplomatik digital di Eropa Tengah.
Washington, diam-diam, memberi dukungan teknis ke Riyadh. Dunia kembali berada di ambang konfrontasi global yang tak berbentuk.
---
Sementara Itu, di Asia Tenggara...
Dalam waktu bersamaan, dua pejabat tinggi—kepala pertahanan digital Singapura dan menteri luar negeri Vietnam—tewas dalam serangan terencana. Yang satu diracun di ruang kerja, yang lain tewas karena sabotase kendaraan otonom.
Kabar ini tidak dirilis ke publik. Namun, data dari perangkat korban menunjukkan koneksi rahasia ke jaringan keuangan milik Zhang Consortium—konglomerat Tiongkok dengan jaringan bayangan di Asia Pasifik. Nama mereka muncul pula dalam investigasi pembunuhan Samuel Melon.
> Laporan Intelijen Aliansi: "Jejak uang mengarah ke Zhang. Tapi gaya operasinya... terlalu bersih. Terlalu Korea."
Kecurigaan pun mengarah ke keluarga Park—konglomerat Korea Selatan dengan riwayat kerjasama gelap bersama Zhang dalam akuisisi bisnis-bisnis energi milik keluarga Melon di masa lalu.
---
Ruang Rapat Rahasia – Markas Welington, London
> Elizabeth Welington: "Zhang dan Park. Mereka tak mungkin hanya pengamat. Kita akan jadi target berikutnya."
> Arvid Lane Nava: "Sudah ada pergerakan. Serangan balasan dimulai."
---
Serangan Siber Balasan
Dalam waktu 12 jam, markas korporat Zhang di Guangzhou diserang siber—data finansial bocor, identitas klien hitam diungkap. Secara bersamaan, keluarga Park mengalami gangguan sistem logistik ekspor mereka: kapal ditahan di pelabuhan Busan, database mereka diretas, dokumen ekspor diubah menjadi... bukti.
Tapi justru di sinilah terungkap hal yang lebih besar.
> Arvid Lane Nava: "Mereka bukan balas dendam. Mereka sedang membersihkan jejak..."
> Aurelius Melon: "Karena mereka tahu. Kita sudah sangat dekat."
---