Bab 131 – Konflik Regional dan Manuver Global
---
Lokasi: Abuja, Moskow, Addis Ababa, Washington D.C.
Waktu: Sebulan setelah serangan siber terhadap Bitwhale
---
1. Perang Nigeria dengan Negara Tetangga dan Dukungan Rusia
Ketegangan di Afrika Barat mencapai puncaknya ketika Nigeria terlibat dalam konflik bersenjata dengan beberapa negara tetangganya:
Benin (Barat): Pasukan Benin melancarkan serangan ke wilayah barat Nigeria, mengklaim pembalasan atas insiden perbatasan yang meningkat.
Niger (Utara): Militer Niger, didukung oleh aliansi regional, memasuki wilayah utara Nigeria, menargetkan pos-pos militer strategis.
Chad (Timur Laut): Dengan akses melalui Danau Chad, pasukan Chad melakukan operasi militer terhadap basis-basis militan di wilayah timur laut Nigeria.
Kamerun (Timur dan Tenggara): Militer Kamerun memperkuat perbatasannya dan terlibat dalam bentrokan sporadis dengan pasukan Nigeria.
Rusia, yang sebelumnya telah menjalin kerja sama militer dengan Nigeria, menawarkan dukungan logistik dan intelijen kepada pemerintah Nigeria. Namun, keterlibatan Rusia ini memicu kekhawatiran internasional tentang eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut.
---
2. Upaya Perdamaian oleh Negara Afrika, Asia, dan Eropa
Menyadari potensi destabilisasi regional, komunitas internasional mengambil langkah-langkah diplomatik:
Uni Afrika (UA): Mengadakan pertemuan darurat di Addis Ababa, UA menyerukan gencatan senjata dan menawarkan mediasi antara pihak-pihak yang bertikai.
Asia: Negara-negara seperti China dan India, dengan kepentingan ekonomi di Afrika Barat, mendesak penyelesaian damai dan menawarkan bantuan kemanusiaan.
Eropa: Uni Eropa, melalui perwakilannya, mengusulkan misi penjaga perdamaian dan sanksi terhadap pihak-pihak yang memperpanjang konflik.
---
3. Peran IMF dan Manuver Keluarga Konglomerat
Dana Moneter Internasional (IMF) mengamati situasi dengan cermat:
Intervensi IMF: IMF menawarkan paket bantuan keuangan kepada Nigeria untuk menstabilkan ekonominya yang terpukul akibat konflik. Namun, bantuan ini disertai dengan persyaratan reformasi ekonomi yang ketat.
Sementara itu, beberapa keluarga konglomerat dan negara lain memanfaatkan situasi ini:
Keluarga Rothschild: Melalui pengaruh mereka di sektor perbankan, mereka menawarkan pinjaman dengan syarat yang menguntungkan bagi mereka, memperkuat cengkeraman finansial mereka di kawasan tersebut.
Negara Lain: Beberapa negara melihat peluang untuk memperluas pengaruh mereka di Afrika Barat melalui bantuan militer atau ekonomi, seringkali dengan agenda tersembunyi.
---
4. Langkah Keluarga Nava, Melon, Bosch, Welington, dan Pentagon
Aliansi CAA (Nava, Melon, Bosch, Welington) bersama dengan Pentagon merespons dinamika ini:
Dukungan Militer: Aliansi CAA, melalui koneksi mereka, memfasilitasi penjualan senjata canggih ke Nigeria untuk memperkuat pertahanannya.
Diplomasi Tertutup: Pentagon mengadakan pertemuan rahasia dengan pemimpin aliansi CAA untuk menyusun strategi menyeimbangkan kekuatan di kawasan tanpa memicu konfrontasi langsung dengan Rusia.
Operasi Intelijen: Melalui jaringan intelijen mereka, aliansi CAA mengidentifikasi dan menetralkan upaya infiltrasi bisnis mereka oleh agen-agen asing yang mencoba memanfaatkan kekacauan tersebut.
---