Saat Crimson memasuki Ruangan dia melihat Raven membeku.
Tubuh Raven terasa seperti dia ingin berteriak tapi tidak bisa karna sekujur tubuhnya menjadi kaku.
“Raven.” Crimson memanggil.
Crimson mendekat ke Arah Raven, dia sudah menduga kalau Raven akan melakukan ini hal semacam ini, tapi tidak menduga jika dia akan membuka kursi yang terlihat tidak mencolok di matanya.
Raven memutar kepalanya kepada Crimson dengan gemetar.
Raven tiba-tiba berteriak. Seolah-olah seseorang telah menusukqn pisau ke kepalanya.
“REDEMPTION! itu..itu apaa?”
Raven menunjuk ke arah Tubuh Wanita lemas yang tergeletak di kursi.
Di sisi lain Crimson hanya tersenyum dan berkata dengan nada datar “Aku melihat apa yang kau lihat, tentu saja kau pasti tahu apa jawabannya.”
Seorang Wanita pucat yang di ikat di kursi.
“Dia butuh bantuan!” Raven berteriak dengan panik.
Wanita itu terlihat begitu menderita, bajunya yang sudah robek dan compang camping, wajah pucat dan juga bibir yang kering.
Raven melihat Crimson yang tidak bingung atau panik sama sekali, dia tetap tersenyum, mengapa begitu? Itu bukanlah reaksi normal yang di miliki seseorang ketika melihat ini!
Crimson mendekati wanita itu dan menyentuh Tangan nya untuk melihat Denyut nadinya.
Setelah mendapatkan hasilnya dia tersenyum “Dia masih hidup, tenang saja,mungkin hanya tidur sebentar, pekerjaan kita akan dimulai setelah dia bangun, jadi buat dirimu nyaman sebelum dia terbangun.”
Crimson berjalan ke arah meja besar dan membuka kain putih yang menutupinya membuat dirinya sibuk dengan hal lain.
Membuat diri nyaman? Mana mungkin aku bisa!
Setelah membiarkan pikirannya mengembara, Raven mulai memikirkkan pertanyaan yang lebih realistis, yaitu mengapa Crimson melakukakan ini? Sebenarnya pekerjaan macam apa yang akan dia lakukan bersama pria aneh ini.
Pertanyaan itu muncul secara bersamaan.
Waktu berlalu, Menit demi menit, dan Wanita Yang selama ini terus tertidur tiba tiba terbangun.
Dia terlihat sedang menarik lengan nya,terlihat seperti reflek saat terbangun.
Mungkin dia sudah sering melakukannya. Tidak mengherankan banyak goresan di lengan dan pakaiannya. Sebenarnya apa yang terjadi.
Tapi wanita itu sama sekali tidak bergeming.
Crimson tersenyum dan mendekati wanita itu dengan langkah kecil “Dia sudah bangun, ayo mulai pekerjaan kita.”
“Disinilah Ability mu di butuhkan, aku akan mengarahkanmu, Aku akan memberikan Wanita ini pertanyaan, beritahu aku apakah dia berbohong atau tidak, Jika perlu Beritahu aku apa yang di pikirkannya.”
“Kau mengerti maksud nya,kan?” Crimson menambahkan
“Aku mengerti..tapi apa tidak masalah? Bukankah ini sebuah kejahatan?” Raven membalas dengan nada skeptis.
Dan Crimson yang mendengarnya hanya terdiam dan tersenyum seperti biasa seolah dia sama sekali tidak mengkhawatirkan apapun.
Crimson berjalan mendekat kepada wanita itu , senyumnya sedikit berubah.
“ jawab setiap pertanyaan, Tolong jawab dengan jujur, aku takut kau akan melewatkan kesempatan emas yang kuberikan padamu,nona.”
Crimson langsung melontarkan Pertanyaan.
“Apa tujuanmu Mencuri dokumen Rahasia Negara?”
“Mengapa Kau meninggalkan bukti? Apa ada alasan di baliknya?
“Siapa yang memerintahkanmu untuk melakukannya?”
“Jawablah, jika kau masih tidak mau menjawab, aku tidak punya pilihan lain, kau tahu, pemerintah sudah benar- benar berisik sekarang, saking malas nya aku mendengar ocehan mereka, membuatku berpikir untuk menjahit mulut mereka.”
“Yah,meskipun aku nggak akan terkejut jika isi dokumen yang kau curi Adalah kasus korupsi pemerintah terhadap negara, atau mungkin lebih buruk, nggak ada niatan peduli juga.”
“Sebenarnya aku mau membiarkannya berlalu,tapi terasa seperti pemerintah mengonggong seperti anjing di samping telinga divisi ku.”
Wanita itu mendongak dengan lemas dan menatap Crimson, mencoba Menggunakan mulutnya Untuk berbicara.
Bibir nya yang kering pun terasa begitu rapuh.
“Tujuan.. Untuk Uang, s-saya tidak punya pilihan lain..”
“Untuk bukti..saya tidak mengetahuinya.”
“Jadi hanya karna ceroboh? Kupikir kau sedikit pintar.” Crimson menyela dengan seringkai kecil.
“Atasan..”
Tiba-tiba wanita itu memberontak di saat pertanyaan terakhir, semburan ketakutkan dan teror muncul di wajahnya.
Dia terlihat bisa meledak kapan saja!
Seolah Seseorang yang akan dia sebut nama nya dalam pertanyaan ketiga lebih menakutkan dari Kematian itu sendiri.
“Saya tidak bisa menyebutkan namanya!”
“Saya tidak! tidak!” Wanita dengan setengah mati terus mencoba mengelak.
Raven yang melihatnya bahkan merasakan bulu kuduknya berdiri, dia belum pernah merasa seperti ini sebelumnya.”
Crimson tersenyum pada Raven “ Bagaimana dengan itu?”
“Semuanya benar, dia membutuhkan Uang untuk membantu keuangan Keluarganya, dan sama sekali tidak punya pilihan.”
“Untuk yang lain, aku nggak bisa menelusuri siapa yang di hadapinya, karna mental pikiran nya sudah rusak.”
“Jadi,biarkan dia hidup dan bebaskan. Dia tidak memiliki salah. Dia hanya terpaksa tidak lebih.”
Crimson menggelengkan kepala dengan helaan napas “Kau terlalu baik dan naif seperti biasa.” Crimson kembali tersenyum “tapi akan kupertimbangkan karna mungkin saja dia masih berguna.”
“Keluarlah dulu,Raven.”
Raven dengan enggan menatap Wanita itu dan keluar.
“Nah, dia sudah keluar, benar-benar seseorang dengan hati Selembut sutra,kan? Aku nggak paham bagaimana dia bisa sebaik itu padamu.”
Crimson tersenyum dengan nada main-main.
“Jawablah pertanyaan terakhir ku, ini menentukan garis hidupmu.”
Wanita itu setidaknya memiliki peluang hidup.
“Apa hubunganmu dengan Atasan yang tadi kau sebut? Apakah kau pernah melakukan komunikasi Lain selain pekerjaan?”
Wanita itu menncoba mengeluarkan suara seraknya “ S-saya tidak tahu apapun, juga tidak pernah berkomunikasi, jadi bebaskan saya..saya perlu menemui kedua adik saya..”
“…….”
“Jadi hanya pion sekali pakai,ya?”
Dia tidak akan berguna.
Crimson mengambil kertas yang disiapkan di meja sebelah Wanita itu dan membaca nya, kertas itu berisi informasi pribadi mengenai wanita ini.
“Selena Rosy, Aku hampir lupa kau punya 2 adik laki-laki dan perempuan, meskipun begitu mereka sudah dewasa, sudah mencapai kelas menengah, kau merawat mereka berdua sendiri?..Benar- benar cerita Yang bisa membuat hati siapapun tersentuh.”
“Meskipun begitu tidak ada Jaminan kau akan menutup mata dan mulutmu mengenai semua ini.”
“Nah, jangan takut,aku akan membiarkanmu kembali ke keluargamu dengan aman, jadi sebutkan nama orang yang berada di atasmu.”
Selena menelan ludah dan mengangguk dengan lemah.
Dia sebenarnya sangat ketakutkan tapi tidak ada pilihan lain..dia ingin kembali bersama dengan keluarganya.
“Namanya adalah-“
—
Di luar ruangan.
Raven menunggu dengan sedikit cemas dia mengetuk kaki nya secara berulang-ulang.
Dia tidak tahu apa yang dia sedang tunggu, tapi Hati dan pikiran nya sama sekali tidak bisa tenang.
Tiba-tiba Pintu di belakang Raven terbuka.