Pertarungan dimulai dengan kedua belah pihak saling waspada luxia mengaktifkan skill analisisnya dan melihat status milik fenrir
*Nama*: lupus (tamed)
- *Ras*: Primus fenrir
- *Skill Unik*: stella lunaris
- *HP*: 10000/10000
- *MP*: 5000/5000
- *SP*: 100/100
- *STR*: 200
- *SPD*: 130
- *VIT*: 240
- *INT*: 300
- *Luck*: 100
*Extra Skill*:
Pertahanan tingkat tinggi
regenerasi cepat
peningkatan kecepatan
sihir api
sihir es
pengurangan penggunaan MP
Wasiat
*Gelar*:
hewan suci
mahluk kuno
malaikat jatuh
perajurit dewa
Survivor
luxia terkejut sekaligus ketakutan melihat status milik fenrir yang melebihi 100 "semuanya hati-hati! dia berebeda dengan yang kita lawan beberapa hari yang lalu.... dia jauh lebih kuat!" luxia memperingatkan ke semuanya "lupus..... kau sudah benar-benar dibawah kendalinya kah.... sungguh disayangkan" cervus berkata ke fenrir,tetapi fenrir tidak menjawab dan malah menyerang maju ke arah cervus dan tim investigasi
tim investigasi yang merasa dalam bahaya langsung memasang kuda kuda bertahan tetapi sebelum mereka dapat bersiap fenrir telah berada didepan mereka dan telah siap mencincang mereka tetapi sebelum fenrir dapat mententuh anggota tim investigasi cervus memasang pelindung yang melindungi seluruh anggota "pasukan penyihir tembak!" comade yang melihat kesempatan memerintahkan anggota penyihir untuk menyerang fenrir.
Rufus,Luxia,dan bebrapa anggota tim investigasi sebagai anggota penyihir, langsung melancarkan serangan sihir mereka ke arah Fenrir. Sihir api,es,tanah dan petir menghantam Fenrir, tetapi dengan kemampuan regenerasi cepatnya, Fenrir dapat memulihkan diri dengan cepat.
Fenrir membalas serangan dengan kemampuan sihirnya,melapisi tubuhnya dengan api biru lalu menyemburkanya ke arah luxia dan yang lain tetapi masih tidak daapt menembus perisai sihir dati cervus "hentikan semua ini lupus! kau bukanlah mahluk yang ingin diperintah oleh siapapun bukan!" cervus berusaha menyadarkan fenrir tetapi tidak berhasil dan fenrir terus menyerang hingga perisai yang dipasang cervus tidak dapat menahan seranganya dan tim investigasi harus waspada untuk menghindari serangan-serangan tersebut. Pertempuran semakin sengit,tim investigasi harus bekerja sama untuk mengalahkan Fenrir yang sangat kuat.
Fortis,dan comade sebagai anggota tim yang memiliki kekuatan fisik tinggi, siap untuk menyerang Fenrir dengan senjatanya.mereka maju ke depan dan menyerang Fenrir dengan kekuatan penuh. vagus yang dari tadi menyiapkan potion untuk fortis melemparkan salah satu potion yang dia buat ke arah fortis
Pertempuran antara tim investigasi dan Fenrir terus berlanjut, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan bertahan. tim investigasi bahkan dengan bantuan cervus kesusahan untuk melawan fenrir,luxia yang dari tadi membantu dengan menembakan sihir apinya ke arah fenrir juga mulai kehabisan tenaga tetapi ada vagus yang terus mensuplai potion untuk mengisi masa dan tenaga seluruh anggota tim
Fenrir kembali melompat ke arah comade dan Fortis dengan kecepatan yang luar biasa, menyerang mereka dengan cakar tajamnya. comade dan Fortis siap untuk menghadapi serangan tersebut, dengan comade menggunakan perisai untuk melindungi dirinya dan Fortis menggunakan pedangnya untuk menyerang balik.
Sementara itu, Rufus dan Luxia terus melancarkan serangan sihir mereka ke arah Fenrir, mencoba untuk melemahkan dan menghabisi nyawanya. Namun, Fenrir terus melawan dengan kemampuan regenerasi cepatnya, membuatnya sulit untuk dikalahkan.
vagus dan Cervus terus memantau situasi, mencari kesempatan untuk memberikan serangan yang menentukan. Comade menggunakan skill Berserk-nya untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatannya, sementara Cervus menggunakan kemampuan perlindungannya untuk melindungi tim dari serangan Fenrir.
Pertempuran semakin sengit, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan bertahan.
Pertempuran antara tim investigasi dan Fenrir mencapai titik kritis. Fenrir terus menyerang dengan kekuatan dan kecepatannya yang luar biasa, sementara tim investigasi berusaha untuk mengimbanginya dengan kerja sama dan strategi.
Comade dan Fortis maju ke depan, menyerang Fenrir dengan pedang dan perisai mereka. Vagus terus mensuplai potion untuk mengisi masa dan tenaga seluruh anggota tim, sementara Rufus dan Luxia terus melancarkan serangan sihir mereka ke arah Fenrir.
Cervus menggunakan kemampuan perlindungannya untuk melindungi tim dari serangan Fenrir, sementara juga mencoba untuk menyadarkan Fenrir dari kendali yang menguasainya. Namun, Fenrir terus melawan dengan kemampuan regenerasi cepatnya, membuatnya sulit untuk dikalahkan.
fenrir yang terus ditahan oleh comade fortis dan para veteran guild marah dan mengaum ke atas menyebarkan sihir es yang sama yang membuat luxia hampir mati saat bertarung dengannya pertama kali"gawat.... inikan...."fortis melihat kakinya yang beku "menghindar" luxia berteriak dari belakang tetapi dia salah yang fenrir incar bukanlah para hunter dibagian depan tetapi para penyihir dan vagus dibagian belakang cervus yang meilhat kondisi yang gawat memasang pelindung ke vagus dan yang lain tetapi fenrir kembali melompat menyerang lurus ke arah cervus "gawat!" cervus berusaha memasang pelindung ke dirinya sendiri tetapi sudah terlambat serangan fenrir mengenai bagian depan cervus membuatnya berteriak dan mengaktifkan sihir penyembuhan yang dia punya "lupus..... sadarlah tuanmu ada di depanmu,orang yang selama ini kau cari... orang yang menjadi alasanmu untuk bertarung ada disini!" cervus mencoba bebicara kepada fenrir tetapi tidak ada gunanya fenrir terus menyerang cervus yang tidak punya pilihan memgeluarkan sihirnya,dia mengeluarkan pepohonan yang menahan fenrir dan membuatnya tidak dapat bergerak "nona luxia tembakan sihir apimu kearah fenrir!" cervus memerintahkan luxia untuk menembak "baiklah!" luxia menjawab sambil memfokuskan sihirnya di tangan dan menembakanya ke fenrir
Sihir api yang dilancarkan Luxia menghantam Fenrir dengan keras, membuat tubuhnya terbakar api biru yang sebelumnya digunakan untuk menyerang tim investigasi. Fenrir mengaum kesakitan dan mencoba untuk menghilangkan api biru tersebut dengan menggunakan kemampuan regenerasi cepatnya.
Namun, api biru yang digunakan Luxia tampaknya memiliki efek yang lebih kuat daripada biasanya, membuat Fenrir kesulitan untuk menghilangkan api tersebut. Comade dan Fortis melihat kesempatan ini dan maju ke depan untuk menyerang Fenrir dengan pedang dan perisai mereka.
"Fortis, ini kesempatan kita!" Comade berteriak kepada Fortis. "Mari kita akhiri ini!"
Fortis mengangguk dan bersama-sama mereka menyerang Fenrir dengan kekuatan penuh. Fenrir mencoba untuk melawan, tetapi api biru yang membakar tubuhnya membuatnya kesulitan untuk bergerak.
Cervus melihat situasi ini dan memerintahkan Luxia untuk terus melancarkan serangan sihirnya ke arah Fenrir. "Nona Luxia, teruskan! Jangan biarkan Fenrir memiliki kesempatan untuk melawan!"
Luxia mengangguk dan terus melancarkan serangan sihirnya ke arah Fenrir, membuat Fenrir semakin kesulitan untuk melawan. namun saat fortis dan comade ingin menyerangnya fenrir kembali mengaum ke udara dan setelah auman itu terdengan kuil mulai bergeguncang lalu muncul sebuah portal didepan fenrir comade dan fortis tidak gentar dan terus maju menghindari portal itu dan berusaha menyerang fenrir hingga sesuatu yang buruk muncul seseorang dengan penampilan seperti penyihir dengan jubah hitam dan mata merah menyala muncul dari portal itu dan membuat fortis,comade dan anggota tim investigasi terlempar karna sihirnya dan membuat sebagian dari mereka tidak sadarkan diri kecuali luxia,dan comade yang memang memiliki ketahanan tinggi ,cervus yang melihat sosok itu gemetar dan menunduk "selamat datang kembali tuan obscurus" cervus menyambut sosok itu dengan penuh hormat "dia obscurus?" luxia berkata dengan nada tanya penuh mencoba melihat status dari obscurus tetapi tidak bisa kebingungan kemudian dia merasakan sakit kepala ingatan masuk ke kepalanya,ingatan masa lalu yang dia lupakan
Luxia teringat akan masa lalunya, saat dia masih kecil dan tinggal di desa yang jauh dari kota. Dia teringat akan ibunya yang merupakan seorang penyihir hebat bernama stella astrea, dan ayahnya yang merupakan seorang ksatria yang gagah berani bernama felix astrea. mereka hidup damai di sebuah kerajaan Artemis dibagian barat benua hingga suatu masa sesuatu yang tidak luxia ketahui menyerang kerajaan itu menyerang dari segala arah membakar semua yang dia lalui ibu luxia yang merupakan seorang penyihir menggunakan sihir teleportasi untuk mengirim luxia ke suatu tempat yang tidak diketahui sebelum mengirim luxia ibunya berpesan
"Jangan pernah lupa siapa dirimu, anakku. Kau adalah putri dari keluarga Astrea, dan kau memiliki kekuatan yang besar di dalam dirimu. Jangan pernah menyerah, dan jangan pernah melupakan impianmu."
Luxia teringat akan kata-kata ibunya yang penuh dengan kasih sayang dan harapan. Dia merasa bahwa ibunya telah meninggalkannya untuk melindunginya dari sesuatu yang berbahaya. luxia menangis dan merasa terpuruk
"Apa yang terjadi pada kerajaan Artemis?" Luxia bertanya kepada dirinya sendiri, mencoba untuk memahami apa yang telah terjadi.
Obscurus, yang masih berdiri di depan mereka, memandang Luxia dengan tatapan yang tajam. "Kau tidak tahu apa yang terjadi pada kerajaan Artemis?" dia bertanya dengan suara yang dalam.
Luxia menggelengkan kepalanya, merasa bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang masa lalunya. "Tidak, aku tidak tahu," dia menjawab dengan suara yang lembut.
Obscurus tersenyum, dengan mata merah menyala yang semakin terang. "Aku akan memberitahu kau, Luxia," dia berkata. "Kerajaan Artemis dihancurkan oleh kekuatan yang sangat besar, dan hanya sedikit yang selamat."
luxia merasa semakin terpuruk mendengar apa yang dikatakan obscurus "akulah yang menyelamatkanmu saat itu.... akulah yang menghentikan kekuat-" "jangan dengarkan dia nona luxia!" comade memotong pembicaraan keduanya dengan badan sempoyongan comade berusaha berdiri "nona luxia.... jangan dengarkan dia.... memang benar kerajaan artemis telah lama hancur...... tetapi aku mengetahui siapa pelakunya...." comade berjalan ke arah luxia "sebagai wakil ketua guild.... aku mengetahui beberapa hal yang tidak diketahui khalayak ramai..... dan menurut catatan dari kerajaan.... yang menghancurkan kerajaan artemis adalah sosok manusia berjubah hitam... persis seperti orang itu" lanjutnya
"hehehehe...hahaha...whahahahahahaha" obscurus tertawa puas "wakil ketua comade..... kau benar akulah yang menghancurkan negara itu"
Luxia merasa seperti disambar petir, dia tidak percaya apa yang dikatakan Obscurus. "Apa... apa yang kau katakan?" dia bertanya dengan suara yang gemetar. cervus terkejut dan ikut bertanya "apa maksutnya ini..... tuan bukankah kau menyelamatkan anak itu.... menyelamatkan luxia dari kejaha--" "diam!" obscurus berteriak dengan suara yang dalam dan mengintimidasi dan menyerang cervus menggunakan sihirnya membuat cervus sekarat dan tidak dapat berdiri "tuan..... kenapa?" cervus bertanya sambil berusaha mempertahankan kesadaranya tetapi obscurus tidak menjawab
Obscurus tersenyum, dengan mata merah menyala yang semakin terang. "Ya, aku yang menghancurkan kerajaan Artemis," dia berkata dengan suara yang dalam. "Dan aku tidak akan pernah menyesali apa yang telah kulakukan."
Comade memandang Obscurus dengan tatapan yang penuh kebencian. "Kau... kau monster," dia berkata dengan suara yang keras.
Tiba-tiba, Fenrir yang masih terbakar api biru, mengaum keras dan mencoba untuk melepaskan diri dari jeratan pepohonan yang menahannya. "Lupus, jangan!" Cervus berteriak, mencoba untuk menenangkan Fenrir.
Namun, Fenrir tidak menghiraukan Cervus dan terus berusaha untuk melepaskan diri.
Situasi semakin kacau, dengan Fenrir yang masih terbakar api biru dan berusaha untuk melepaskan diri, sementara Comade dan Luxia berusaha untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Obscurus tampaknya memiliki rencana yang lebih besar, dan dia tidak akan berhenti sampai dia mencapai tujuannya.
Luxia memandang Obscurus dengan tatapan yang penuh kebencian. "Kau memang monster," dia berkata dengan suara yang keras. "Kau menghancurkan kerajaan Artemis dan sekarang kau mencoba untuk mengendalikan Fenrir."
Obscurus tersenyum, dengan mata merah menyala yang semakin terang. "Aku hanya melakukan apa yang perlu dilakukan," dia berkata dengan suara yang dalam. "Dan aku tidak akan pernah berhenti sampai aku mencapai tujuanku." cervus yang tau dia tidak memiliki banyak waktu dan melihat tuan yang dia layani kini adalah orang yang berbeda dia
memutuskan untuk mengubah dirinya sendiri sepenuhnya ke bentuk mana dan memberikannya ke luxia "nona luxia..... tolong hentikan tuanku" cervus memberikan seluruh kekuatanya ke luxia dan menghilang menjadi debu.
luxia mendapatkan informasi kalau statusnya naik
selamat anda status anda miningkat
selamat anda mendapat gelar baru
selamat skill anda meningkat
Nama:luxia astrea*
*ras:unknow*
*SKILL UNIK:avaritia*
*hp:6000/6000
*mp:4000/4000
*sp:100/100*
*str:100
*spd:90
*vit:100
int:200
luck:83
extra skill
-penilaian
-api dewa
-resistant suhu
-intimidasi
-resistant rasa sakit
-penyembuhan tingkat tinggi
-lompat jauh
-sihir perlindungan
-sihir gelap
-sihir penyembuhan
-sihir alam
-last stand
gelar
-penghalang kehancuran
* -penantang dewa
*-survivor
*-raja hutan
*-pemburu mahluk buas
-petualang tingkat bawah
-guardian
-orang yang diberkati roh
Luxia menerima kekuatan dari Cervus dan kini memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menghadapi Obscurus. "Aku akan menghentikanmu," dia berkata dengan suara yang tegas. "Aku tidak akan membiarkanmu menghancurkan lebih banyak kehidupan."
Obscurus tersenyum, dengan mata merah menyala yang semakin terang. "Kau tidak akan bisa menghentikan aku," dia berkata. "Aku telah menunggu terlalu lama untuk mencapai tujuan saya"
"aku bisa saja membunuhmu disini tetapi aku masih membutuhkan kekuatanmu"
obscurus lalu masuk kembali ke portal meninggalkan fenrir yang mengamuk dan luxia serta comade yang siap bertarung