Misi baru

Situasi semakin kacau setelah Obscurus meninggalkan Fenrir yang masih mengamuk. Luxia, dengan kekuatan baru yang diterimanya dari Cervus, bersiap untuk menghadapi Fenrir yang masih terbakar api biru. Comade, yang masih berusaha memulihkan diri dari serangan sebelumnya, memberikan semangat kepada Luxia.

"Fenrir, hentikan!" Luxia berteriak, mencoba untuk menenangkan Fenrir. Namun, Fenrir tidak menghiraukan Luxia dan terus mengamuk.

Luxia tidak memiliki pilihan lain selain melawan Fenrir dengan kekuatan barunya. Dia menggunakan sihir api dewa yang diterimanya dari Cervus untuk menyerang Fenrir. Api yang dihasilkan oleh Luxia sangat kuat dan dapat menandingi api biru yang membakar tubuh Fenrir.

Pertempuran antara Luxia dan Fenrir sangat sengit, dengan kedua belah pihak saling menyerang dan bertahan. Luxia menggunakan semua kemampuan yang diterimanya dari Cervus untuk menghadapi Fenrir, namun Fenrir masih memiliki kekuatan yang luar biasa.

Comade, yang telah memulihkan diri, bergabung dengan Luxia untuk menghadapi Fenrir. Bersama-sama, mereka berusaha untuk menenangkan Fenrir dan menghentikan serangannya.

Namun, sebelum mereka dapat menenangkan Fenrir, Luxia menyadari bahwa Fenrir bukanlah musuh sebenarnya. "Fenrir, kau tidak salah," Luxia berkata dengan suara yang lembut. "Kau hanya dikendalikan oleh Obscurus."

Luxia dan Comade berusaha untuk menemukan cara untuk melepaskan Fenrir dari kendali Obscurus. ingatan milik cervus lalu masuk ke dalam ingatan milik luxia memberi informasi tentang skill tame yang dimiliki obscurus,"wakil ketua comade!,aku mengetahui cara untuk menghentikan fenrir!"

luxia berteriak ke arah comade yang masih menyembuhkan diri "kumohon! bantu aku!" lanjutnya,comade yang melihat luxia yang masih berusaha menyadarkan fenrir lalu mempercayai luxia "baiklah! apa yang harus kulakukan!" jawab comade

Luxia menjelaskan rencana mereka untuk melepaskan Fenrir dari kendali Obscurus. "Kita harus menggunakan sihir pembatalan untuk menghancurkan efek Tame yang dimiliki Obscurus," Luxia berkata dengan suara yang yakin. "tapi sihir pembatalan butuh proses yang panjang dan ritual yang rumit,apakah kau yakin kau bisa melakukanya?!" comade mempertanyakan keputusan luxia "aku bisa! wakil ketua comade tolong percaya padaku! bantu aku melemahkan fenrir!" luxia menjawab dengan yakin

Comade mempercayai Luxia dan setuju untuk membantu. "Baiklah, aku akan membantu melemahkan Fenrir," Comade berkata. "Tapi kita harus berhati-hati, Fenrir masih sangat kuat."

Luxia mengangguk, berterima kasih kepada Comade. "Terima kasih, Wakil Ketua Comade," Luxia berkata. "Aku akan memulai ritual pembatalan sekarang."

Comade mengangguk dan mulai menyerang Fenrir dengan kekuatan fisiknya mengaktofkan skill uniknya berserk sampai maksimal, mencoba untuk melemahkannya tanpa membunuhnya. Luxia menggunakan sihir yang dia dapat dari cervus berusaha mengikat fenrir dengan pepohonan yang dia kendalikan tetapi karna kecepatanya fenrir dapat menghindari semuanya "cih dasar serigala sialan!" comade mulai terpengaruh skill berserk dan mulai mengamuk menyerang fenrir berusaha membuatnya terjatuh luxia yang merasa serangan jarak jauh yang dia lakukan tidak berefek mengaktifkan skill api dewa miliknya melapisi lenganya dan mulai menyerang dari jarak dekat bersama comade

Luxia dan Comade bekerja sama untuk melemahkan Fenrir. Comade menggunakan skill Berserk-nya untuk meningkatkan kekuatan fisiknya, sementara Luxia menggunakan sihir api dewa untuk menyerang Fenrir dari jarak dekat.

Fenrir, yang masih terbakar api biru, tidak mudah dikalahkan. Dia melawan dengan kekuatan luar biasanya, tetapi Luxia dan Comade tidak menyerah. Mereka terus menyerang Fenrir dengan kekuatan gabungan mereka.

Setelah beberapa saat pertempuran sengit, Fenrir mulai melemah. Luxia dan Comade terus menekan Fenrir, tidak memberinya kesempatan untuk menyembuhkan diri atau memulihkan tenaganya akibat telah bertarung lama dengan banyak musuh femrir telah terluka dan kehabisan banyak tenaganya dan mulai melambat luxia yang melihat kesempatan berusaha mengikat fenrir dengan pohonnya tetapi masih gagal comade lalu maju dan terus memojokan fenrir

fenrir yang merasa terpojok berusaha melolong untuk mengaktifkan skill esnya dan memperangkap comade kembali "kau pikir trik yang sama akan bekerja 2 kali!" comade yang menyadari itu menghantamkan pedangnya ke tanah membelahnya menjadi 2 membuat fenrir terjatuh luxia yang melihat kesempatan langsung mengikatnya dengan skillnya membuat fenrir terjebak dan tak dapat bergerak "dapat!" luxia berkata dengan bangga dan mendekat ke fenrir dan comade "akhirnya..." comade berkata sambil kelelahan dan tejatuh ketanah "terima kasih wakil ketua comade! berkat anda kita dapat menangkap fenrir" luxia mengucapkan rasa terima kasihnya ke comade "tidak.... ini karna dirimu nona luxia kalau kau tidak membantuku aku mungkin sudah mati sekarang" comade berkata sambil melihat ke arah luxia "baiklah.... aku akan memulai ritual pembatalanya" luxia mengangkat kedua tanganya ke arah fenrir dan mulai merapalkan mantra

Luxia memulai ritual pembatalan, menggunakan sihir dan kemampuan khusus untuk menghancurkan efek Tame yang dimiliki Obscurus. Fenrir, yang terjebak dan tidak dapat bergerak, menatap Luxia dengan mata yang jernih.

Setelah beberapa saat, ritual pembatalan selesai, dan Fenrir terbebas dari kendali Obscurus. Api biru yang membakar tubuhnya mulai padam, dan Fenrir menatap Luxia dan Comade dengan mata yang jernih.

"Terima kasih," Fenrir berkata dengan suara yang lembut. "Aku tidak ingin menjadi monster lagi."

Luxia dan Comade tersenyum, merasa lega bahwa mereka telah berhasil membantu Fenrir. Comade, yang masih kelelahan, perlahan-lahan bangun dari tanah.

"Kita harus berhati-hati," Comade berkata. "Obscurus mungkin masih memiliki rencana lain."

Luxia mengangguk, setuju dengan Comade. "Kita harus tetap waspada dan siap menghadapi apa pun yang akan terjadi."

Fenrir, yang kini terbebas dari kendali Obscurus, menawarkan bantuan kepada Luxia dan Comade. "Aku akan membantu kalian," dia berkata. "Aku ingin membalas budi kalian yang telah menyelamatkan aku."

Luxia dan Comade tersenyum, merasa bersyukur atas bantuan Fenrir. Mereka kini memiliki sekutu baru dalam perjuangan mereka melawan Obscurus.

luxia lalu menyembuhkan seluruh orang yang pingsan dan luka-luka comade menggunakan skill baru yang dia dapat dari cervus tidak lama kemudian semua orang terbangun dan melihat fenrir yang masih berdiri di depan mereka langsung memasang kuda-kuda waspada

Melihat Fenrir yang berdiri di depan mereka, semua orang memasang kuda-kuda waspada. Namun, Fenrir tidak menunjukkan tanda-tanda agresif. Sebaliknya, dia menatap mereka dengan mata yang jernih dan damai.

"Aku tidak akan menyerang kalian," Fenrir berkata dengan suara yang lembut. "Aku berterima kasih kepada kalian karena telah menyelamatkan aku dari kendali Obscurus."

Luxia dan Comade tersenyum, merasa lega bahwa Fenrir tidak bermusuhan dengan mereka. "Kami senang bisa membantu,"

semua orang bingung dan bertanya-tanya fortis yang sudah sadar kemudia bertanya kepada comade dan luxia "apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini?....kenapa fenrir tidak mengamuk lagi?...... apa yang terjadi pada orang berjubah hitan tadi?.. dimana tuan cervus?" berabagai pertanyaan keluar dari mulut fortis,luxia lalu menjelaskan semuanya dengan perlahan

Luxia menjelaskan semuanya kepada Fortis dengan perlahan. "Fenrir sebenarnya dikendalikan oleh Obscurus, seorang yang menggunakan sihir Tame untuk mengontrolnya," Luxia berkata. "Kami berhasil melepaskan Fenrir dari kendali Obscurus dengan menggunakan ritual pembatalan."

Fortis mendengarkan dengan saksama, matanya terbuka lebar karena takjub. "Jadi, Obscurus adalah orang yang berjubah hitam yang kita lihat tadi?" Fortis bertanya.

Luxia mengangguk. "Ya, dia adalah Obscurus. Kami masih belum tahu apa tujuannya, tapi kami akan terus menyelidiki."

Fortis mengangguk, memahami situasi. "Dan Tuan Cervus? Di mana dia sekarang?"

Luxia terdiam matanya terlihat sayu dan tertekan saat fortis bertanya tentang cervus

"soal itu....." luxia menjawab bingung

Comade menjelaskan kepada seluruh anggota tim investigasi, "Tuan Cervus telah memberikan berkatnya kepada Nona Luxia dan berubah menjadi mana. Kami masih belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi kami akan terus berjuang untuk menghentikan Obscurus dan mengetahui tujuannya."

Semua anggota tim investigasi mendengarkan dengan saksama, wajah mereka penuh dengan kekhawatiran dan tekad untuk menyelesaikan misi. Fortis bertanya lagi, "Jadi, apa rencana kita selanjutnya?"

Comade menjawab, "untuk sekarang kita kembali ke guild untuk melaporkan kejadian ini,Kami akan terus menyelidiki Obscurus dan mencari tahu tujuannya. Fenrir telah bergabung dengan kami, dan kami akan bekerja sama untuk menghentikan Obscurus."

Semua anggota tim investigasi mengangguk, siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Mereka tahu bahwa perjuangan mereka belum berakhir, tapi mereka siap untuk berjuang demi kebenaran dan keadilan.

Vagus yang terbangun melihat semua orang yang berwajah serius, "Apa yang terjadi? Kenapa kalian semua terlihat begitu serius?" dia bertanya dengan nada khawatir.

Comade menjawab, "Kami baru saja selesai menghadapi Obscurus dan Fenrir. Kami berhasil melepaskan Fenrir dari kendali Obscurus, tapi kami masih belum tahu apa tujuannya."

Vagus mengangguk, memahami situasi. "Jadi, apa rencana kita selanjutnya?" dia bertanya.

Comade menjawab, "Kami akan kembali ke guild untuk melaporkan kejadian ini dan melanjutkan penyelidikan tentang Obscurus. Fenrir telah bergabung dengan kami, dan kami akan bekerja sama untuk menghentikan Obscurus."

Vagus mengangguk, siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. "Saya siap untuk membantu," dia berkata. "tidak tuan vagus kau tidak boleh ikut dengan pencarian selanjutnya mengingat keadaan sekarang akan berbahaya membawamu yang bukan seorang hunter, untuk sekarang ayo kita kembali ke guild" coamde menolak tawaran vagus "tapi kan...." vagus berusaha membantah "tidak! ini akan menjadi misi berbahaya... tuan vagus tolong mengerti" comade tetap menolak bantuan dari vagus

Vagus mengangguk, meskipun terlihat sedikit kecewa. "Baiklah, aku akan kembali ke guild," dia berkata.

Comade mengangguk, "Terima kasih, Tuan Vagus. Kami akan segera kembali ke guild setelah memastikan semuanya aman di sini."

setelah memastikan tidak ada kejanggalan lain didalam kuil mereka semua berjalan kembali keluar kuil saat sampai diluar kuil hari sudah malam tim investigasi memutuskan untuk berkemah di dapan kuil

Mereka semua memutuskan untuk berkemah di depan kuil, menikmati keheningan malam dan memulihkan diri dari kelelahan. Api unggun dinyalakan, dan mereka semua duduk di sekitarnya, menikmati kehangatan dan ketenangan.

Luxia, Comade, dan Fenrir duduk bersama, membicarakan rencana mereka selanjutnya. "Kita harus berhati-hati," Comade berkata. "Obscurus mungkin masih memiliki rencana lain."

Luxia mengangguk, "Aku setuju. Kita harus tetap waspada dan siap menghadapi apa pun yang akan terjadi."

Fenrir menambahkan, "Aku akan membantu kalian. Aku ingin membalas budi kalian yang telah menyelamatkan aku."

Mereka semua terdiam sejenak, menikmati keheningan malam. Kemudian, Fortis bertanya, "Apa yang akan kita lakukan besok?"

Comade menjawab, "Kita akan kembali ke guild dan melaporkan kejadian ini. Kemudian, kita akan melanjutkan penyelidikan tentang Obscurus."

Mereka semua mengangguk, siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

saat semua orang telah tertidur lelap luxia masih bangun dan melihat kearah langit mengingat saat ia pertama kali datang kedunia ini mengingat kalau dia juga berada di kondisi seperti ini saat dia bangun pertama kali fenrir lalu datang ke luxia "nona luxia..... apakah kau tidak apa-apa?" fenrir menanyakan dengan khawatir "fenrir.... ah aku tidak apa.....hanya aku mengingat apa saja yang terjadi pada ku dan berfikir... apa yang akan terjadi selanjutnya?"luxia menjawab mencoba menenangkan fenrir

Fenrir mengangguk, memahami kekhawatiran Luxia. "Aku juga pernah mengalami hal seperti itu," Fenrir berkata. "Tapi aku telah menemukan tujuan hidupku sekarang, yaitu membantu kalian dan membalas budi kalian yang telah menyelamatkan aku."

Luxia tersenyum, merasa lega bahwa Fenrir telah menemukan tujuan hidupnya. "Aku senang mendengarnya, Fenrir," Luxia berkata. "Kita akan terus berjuang bersama untuk menghentikan Obscurus dan mengetahui tujuannya."

Fenrir mengangguk, bertekad untuk membantu Luxia dan tim investigasi. Mereka berdua terdiam sejenak, menikmati keheningan malam dan memikirkan rencana mereka selanjutnya.

"hey fenrir.... apakah kau membenciku?" luxia menanyakan ke fenrir "kenapa aku harus membencimu?" fenrir bertanya bingung "tidak ....aku meras barusaja membunuh tem-" "cervus memberikan kekuatanya kepadamu karna kemauanya sendiri bukan karna kau membunihnya... selain itu yang harusnya disalahka adalah obscurus bukan dirimu nona luxia" fenrir memotong perkataan luxia dan meyakinkanya kalau dia tidak salah

Luxia terdiam, merasa lega dengan penjelasan Fenrir. "Terima kasih, Fenrir," Luxia berkata dengan suara yang lembut. "Aku merasa sedikit lebih baik sekarang."

Fenrir mengangguk, tersenyum lembut. "Aku senang bisa membantu, Nona Luxia," Fenrir berkata. "Kita harus fokus untuk menghentikan Obscurus dan mengetahui tujuannya."

Luxia mengangguk, bertekad untuk terus berjuang. "Ya, kita harus berhati-hati dan siap menghadapi apa pun yang akan terjadi," Luxia berkata.

Fenrir mengangguk, siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Mereka berdua terus berjalan, siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi selanjutnya.

Setelah beberapa saat, Luxia berdiri dan menatap Fenrir. "Ayo kita tidur, Fenrir," Luxia berkata. "Kita harus siap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi besok."

Fenrir mengangguk dan mengikuti Luxia ke tempat tidur mereka. Mereka berdua tidur dengan nyenyak, siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Keesokan harinya, mereka semua melanjutkan perjalanan kembali ke guild.