keesokan paginya setelah pesta tadi malam luxia terbangun dengan kepala yang sakit di dalam kamarnya "apa yang terjadi?" luxia bertanya pada dirinya sendiri sambil setengah sadar "aku tidak ingat kembali ke kamarku semalam?"
Luxia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, tapi pikirannya masih kabur. Dia perlahan-lahan bangun dari tempat tidur dan berjalan ke cermin untuk melihat dirinya sendiri. Wajahnya terlihat lelah dan kepalanya masih sakit.
Tiba-tiba, Luxia teringat tentang pesta semalam dan Fortis yang terjatuh dan tertidur di lantai. Dia juga teringat tentang Vagus dan Mona yang menjaga dirinya agar tidak melakukan sesuatu yang berbahaya.
Luxia tersenyum sedikit ketika mengingat Vagus yang selalu menjaga dirinya. Dia kemudian mencoba mengingat bagaimana dia bisa kembali ke kamarnya semalam, tapi masih tidak bisa mengingatnya.
Luxia memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi semalam dengan bertanya kepada Vagus atau Mona. Dia keluar dari kamarnya dan berjalan ke ruang utama penginapan, berharap bisa menemukan mereka di sana.
Ketika Luxia memasuki ruang utama, disana dia melihat Vagus dan mona yang sedang membersihkan sisa semalam
"oh.... luxia kau sudah bangun" vagus berkata terkejut "bagaimana keadaanmu? apakah kau tidak apa-apa?" vagus kembali bertanya dengan khawatir "aku tidak apa.... hanya kepalaku sedikit sakit dan aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi semalam" luxia menjawab sambil memegang kepalanya "kau ini ya....."
vagus berkata heran ke luxia
"kau tidak sengaja meminum alkohol sisa fortis semalam kami sudah berusaha menghentikanmu tetapi kau tidak mau dengar....... itu akibatnya kalau kau tidak mendengarkan" vagus sedikit memarahi luxia "itu benar luxia" mona mendukung pendapat vagus
"maaf......" luxia berkata sambil masih memegang kepalanya "minumlah ini" vagus menawarkan air putih ke luxia "terima kasih..." luxia berkata sambil meminum airnya
"lain kali lebih jangan gegabah" vagus kembali menasehati luxia
Mona menambahkan, "Ya, dan kali ini aku setuju dengan Vagus. Kau harus lebih berhati-hati dan tidak melakukan sesuatu yang berbahaya."
Luxia mengangguk dan berkata, "Aku akan ingat, Mona. Aku tidak ingin mengalami hal seperti ini lagi."Vagus dan Mona tersenyum
Luxia merasa sedikit lebih baik. Setelah itu, mereka semua melanjutkan membersihkan sisa pesta semalam dan bersiap untuk pergi ke guild nanti.
"Kita harus berangkat ke guild tidak lama lagi," Vagus berkata. "Ketua Guild Magna pasti sudah menunggu kita."
Luxia mengangguk dan berkata, "Ya, aku siap. Aku hanya perlu membasuh mukaku dulu,oh iya mona bisa tolong kau siapkan beberpa makanan?" "baiklah" mona berkata ke luxia luxia lalu membasuh mukanya dan pergi membawa tas yang berisi makanan dari mona
setelah bersiap vagus dan luxia pergi ke guild
saat diluar penginapan "sampai nanti mona kami akan ke guild" vagus berkata ke mona sambil melambaikan tangan "sampai nanti!" luxia juga ikut melambaikan tangannya mona juga melambaikan tanganya
"oh iya.... bagaimana dengan fortis dan rufus setelah itu?" luxia bertanya ke vagus dengan nada penasaran "ah.....setelah fortis terjatuh rufus terpaksa mengantarnya pulang dengan bantuan beberapa warga desa...
setelah itu rufus juga tidak kembali lagi" vagus menjelaskan "hmmmm..... apa mungkin rufus pingsan karna beratnya badan fortis?" luxia sambil tersenyum "mungkin saja ya" vagus membalasnya
Vagus dan Luxia terus berjalan menuju guild sambil berbicara tentang Fortis dan Rufus. "tapi Aku rasa Rufus tidak akan membiarkan dirinya pingsan karena beratnya badan Fortis," Vagus berkata sambil tersenyum.
Luxia tertawa dan berkata, "Ya, mungkin saja Rufus memiliki kekuatan yang lebih besar daripada yang kita tahu."
Vagus tersenyum dan berkata, "Mungkin saja. Tapi kita akan tahu nanti ketika kita bertemu dengan mereka lagi."
Ketika mereka tiba di guild, mereka disambut olah lize yang berpakaian rapi "nona luxia,tuan vagus ketua magna telah menunggu anda didalam ruang rapat silahkan lewat sini" lize berkata sambil menunjukan jalan "lize?..... kenapa penampilanmu seperti itu?" vagus berkata heran "Diam! ini bagian dari tugas ku kau tau! sudahlah jangan banyak komentar cepat menuju ruang rapat" lize menjawab vagus dengan sedikit marah "lize kau terlihat keren lo.... seperti orang penting" luxia berkata sambil memuji lize dengan mata berbinar "sudahlah jangan memujiku lebih baik kalian cepat ke ruang rapat semua sudah menunggu" lize berkata sambil memalingkan wajahnya
Vagus, Luxia, dan Lize memasuki ruang rapat, di mana sudah menunggu beberapa orang penting. Ketua Magna, Wakil Ketua Comade, Fortis, Rufus, dan beberapa orang lainnya memandang mereka
"Selamat pagi, Vagus dan Luxia," Ketua Magna berkata dengan senyum. "Terima kasih telah telah datang"
Luxia tersenyum dan berkata, "Selamat pagi, Ketua Magna." "mohon maafkan keterlambatan kami...." vagus berkata sambil menundukan kepalanya
"jangan khawatirkan kalian pasti lelah karna perjalanan" ketua magna memaklumi keterlambatan mereka berdua "baiklah karna semua sudah disini mari kita mulai rapatnya"
Fortis, yang terlihat sedikit lelah, mengangguk dan berkata, "Ya, aku juga siap. Aku ingin tahu apa yang akan kita lakukan selanjutnya"
Rufus, yang berdiri di samping Fortis, tersenyum dan berkata, "Aku juga siap untuk membantu. Apa pun yang dibutuhkan."
Ketua Magna mengangguk dan berkata, "ya Comade, tolong jelaskan situasi terbaru tentang kejadian di kuil dan fenrir."
Comade mengangguk dan mulai menjelaskan semua yang terjadi di kuil dan kondisi fenrir, sementara Vagus, Luxia, Fortis, dan Rufus mendengarkan dengan serius.
"untuk saat ini fenrir masih berada di dalam hutan dan orang yang bernama obscurus masih tidak diketahui posisinya" comade menjelaskan kondisi saat ini ke seluruh orang di dalam ruang rapat
Comade melanjutkan penjelasannya tentang situasi terbaru. "Kami masih terus memantau situasi Namun kami belum menemukan informasi tentang lokasi Obscurus."
"melihat situasinya kami memutuskan untuk menyerahkan fenrir ke kerajaan untuk ditindak lanjuti" ketua magna memberitahukan ke seluruh orang didalam ruangan
"tunggu sebentar ketua magna! apa maksut anda dengan menyerahkan fenrir ke kerajaan?" luxia berkata sambil menghantam meja "seperti artinya ancaman fenrir bukanlah hal yang daapt kita tangani sendiri" magna menjelaskan ke luxia
"seperti yang dikatakan wakil ketua comade tadi fenrir telah lepas dari kendali obscurus dan telah dapat diajak komunikasi" luxia berkata ke magna "meski begitu tidak ada jaminan dia tidak akan menyerang manusia kedepanya" mangna memberi tahu ke luxia
Luxia terlihat tidak setuju dengan keputusan Ketua Magna. "Tapi, Ketua Magna, apa kita yakin bahwa kerajaan dapat menangani Fenrir dengan baik?" "aku juga tidak tahu tetapi di ibu kota kerajaan memiliki lebih banyak anghota yang kuat terlebih disana ada hunter tingkat khusus vir asper dia akan menangani semuanya" ketua magna menjawab luxia
Luxia masih terlihat ragu-ragu dengan keputusan Ketua Magna. "Tapi, Ketua Magna, apa kita yakin bahwa Vir Asper dapat menangani Fenrir dengan baik? Kita telah melihat sendiri bagaimana Fenrir dapat berinteraksi dengan kita, dan kita telah membangun hubungan dengan dia."
Vagus menambahkan, "Ya, Ketua Magna, Luxia memiliki poin yang valid. Kita telah melihat bagaimana Fenrir dapat memahami kita, dan kita telah belajar bagaimana berinteraksi dengan dia."
Ketua Magna mengangguk dan berkata, "Aku mengerti kekhawatiran kalian, tapi kita harus memikirkan keselamatan masyarakat. meski kita dapat berintraksi dengan fenrir itu tidak berarti fenrir tidak akan mengamuk kembali maka kita harus mengambil tindakan untuk melindungi masyarakat."
Fortis menambahkan, "Aku setuju dengan Ketua Magna. Kita tidak dapat mengambil risiko membiarkan Fenrir bebas tanpa pengawasan yang tepat."
Rufus mengangguk dan berkata, "Aku juga setuju. Kita harus memikirkan keselamatan masyarakat dan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi mereka."
Luxia masih terlihat tidak setuju, tapi dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Ketua Magna mengangguk dan berkata, "Baiklah, keputusan telah dibuat. Kita akan menyerahkan Fenrir ke kerajaan untuk di-"
"tunggu sebentar ketua magna" coamde manahan magna dari mengambil keputusan "bagaimana kalau anda melihat langsung bagaimana keadaan fenrir saat ini," lanjutnya
"fenrir adalah mahluk kuno yang kalau salah sedikit saja penanganannya dapat mengakibatkan dia mengamuk dan menghancurkan kota kita tidak boleh gegabah mengambil keputusan" comade memperingatkan magna "selain itu kalau masalah dia akan mengamuk atau tidak aku bisa pastikan dia tidak akan mengamuk" coamde kembali melanjutkan "kenapa kau begitu yakin wakil ketua comade?" magna bertanya ke comade "karna kita memiliki nona luxia" comade menjawab "nona luxia?" "itu benar..... fenrir dapat lepas dari kendali obscurus adalah berkat nona luxia yang diberi berkat oleh cervus sang penjaga kuil"
Ketua Magna terlihat terkejut dengan penjelasan Comade. "Berkat dari Cervus? Apa maksudmu?"
Comade menjelaskan, "Ya, Cervus adalah penjaga kuil yang memiliki kekuatan besar. Dia memberikan berkat kepada Luxia, yang memungkinkan Luxia untuk membantu Fenrir lepas dari kendali Obscurus."
Luxia menambahkan, "itu benar Aku telah diberikan kekuatan untuk menahan fenrir didalam kuil oleh cervus selain itu aku rasa fenrir tidak akan menyerang tanpa alasan yang kuat"
Ketua Magna mengangguk, mempertimbangkan kembali keputusannya. "Baiklah,aku akan melihat langsung kondisi fenrir"
Ketua Magna berdiri dari kursinya dan berkata, "Baiklah, mari kita lihat langsung kondisi Fenrir. Comade, Luxia, Vagus, Fortis, dan Rufus, kalian semua ikut bersamaku."
Mereka semua berjalan menuju lokasi Fenrir, dengan Ketua Magna memimpin. Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya tiba di lokasi Fenrir.
Fenrir terlihat besar dan kuat, tapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda agresif. Luxia mendekati Fenrir dan berkata, "Fenrir, apa kabar? aku membawa makanan yang kujanjikan kemarin "
Fenrir menoleh ke Luxia dan menganggukkan kepalanya "aku baik-baik saja". Ketua Magna terlihat terkejut dengan interaksi antara Luxia dan Fenrir.
"Wow, Luxia benar-benar memiliki hubungan yang baik dengan Fenrir," kata Ketua Magna.
Comade menambahkan, "Ya, dan seperti yang dia katakan sebelumnya, Fenrir tidak akan menyerang tanpa alasan yang kuat."
Ketua Magna mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku telah melihat kondisi Fenrir. tetapi aku masih tidak yakin dengan keputusan ini"
"apakah kau takut padaku? manusia..." fenrir berkata dengan suara yang dalam dan berat
magna yang merasakan tekanan melihat waspada ke arah fenrir "jangan fenrir kau tidak boleh nenyerangnya!" luxia menahan fenrir tekanan yang magna rasakan lalu hilang
"kau tidak perlu khawatir aku tidak akan menyerang orang tanpa alasan" fenrir berkata ke luxia
"fenrir apakah kau ancaman bagi manusia?!" magna yang masih tidak yakin bertanya langsung ke fenrir "kau masih tidak mempercayaiku?" fenrir bertanya ke magna
"aku bukanlah musuh kalian selama kalian tidak memusuhiku" fenrir menjawab
Ketua Magna mengangguk, mempertimbangkan kata-kata Fenrir. "Baiklah, aku percaya padamu, Fenrir. Tapi, kita masih harus memikirkan keselamatan masyarakat."
Luxia menambahkan, "Aku setuju dengan Fenrir. Selama kita tidak memusuhinya, dia tidak akan menyerang kita."
Vagus dan Fortis mengangguk setuju, sementara Rufus tersenyum dan berkata, "Aku percaya pada Luxia dan Fenrir. Mereka akan menjaga keselamatan masyarakat."
Ketua Magna mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku telah membuat keputusan. Kita tidak akan menyerahkan Fenrir ke kerajaan. Sebagai gantinya, kita akan bekerja sama dengan Fenrir untuk menemukan Obscurus dan menghentikannya."
Mereka semua mengangguk dan bersiap untuk menghadapi Obscurus. Fenrir juga mengangguk dan berkata, "Aku akan membantu kalian. Aku ingin menghentikan Obscurus dan membersihkan namaku."
Dengan keputusan baru ini, mereka semua merasa lebih yakin dan siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. "Baiklah, sekarang kita fokus untuk menemukan Obscurus dan menghentikannya," kata Ketua Magna.
Mereka semua mengangguk dan bersiap untuk menghadapi Obscurus. Tapi, di luar sana, Obscurus sedang memperhatikan mereka dengan mata yang penuh dengan kebencian. "Kalian tidak akan bisa menghentikan aku," kata Obscurus dalam hati. "Aku akan menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya."