Eksekusi – Api dari Perut Kota
Waktu: 03.46 dini hari
Tempat: Distrik R44, pintu bawah tanah menuju Menara Caelus
Suhu: Dingin. Udara terasa seperti amarah yang menahan nafas.
---
Langkah 1: Masuk Melalui Jalur Limbah
Praja, Ayla, dan Dion turun ke lorong tua, dinding-dindingnya lembab dan bau seperti kematian yang tak selesai dikubur. Kenzo memandu dari bunker, matanya terpaku pada layar pemantau, mulutnya membaca denyut listrik seperti pembaca mantra.
> “Lima detik lagi ke titik nol. Reset sistem aktif sekarang.”
Cahaya listrik padam sejenak—hanya bayangan yang tersisa. Mereka berlari.
---
Langkah 2: Distraksi Rakyat
Di permukaan, Lysandra memulai siaran gelap. Lewat jaringan ilegal, wajah Yalvan muncul di layar-layar iklan kota: membunuh, menyuap, memperkosa sistem dengan senyuman kapitalisme.
> “Rakyat Neoterra... kalian pikir kalian hidup? Kalian dikurung... dan ini sipirnya!”
Kerusuhan pecah. Polisi tak bisa membedakan musuh dan korban. Massa membakar mobil pemerintah. Menara Caelus dikepung. Teriakan lebih keras dari tembakan.
---
Langkah 3: Penyusupan Lantai 44
Lift darurat digunakan. Dion mengatur frekuensi naik tanpa suara. Praja berdiri diam, jari-jarinya menekan pistol seolah sedang menekan keadilan yang tertunda.
Di lantai 44, ruang kerja Argan Yalvan sepi… terlalu sepi. Ayla membuka pintu pelan.
> “Selamat datang,” terdengar suara. “Akhirnya datang juga bajingan idealis ini.”
Yalvan sudah menunggu. Di belakangnya: 10 tentara bionik, setengah manusia setengah mesin.
---
Langkah 4: Neraka Dimulai
Praja menembak lebih cepat dari napas. Peluru menembus tengkorak tentara pertama. Ayla berputar, melemparkan pisau ke leher yang memuntahkan darah seperti seni modern. Dion menurunkan alat di tengah ruangan—projector memori publik.
Kenzo dari bunker menyambung akses ke semua layar kota. Kenyataan tentang Yalvan muncul: penjualan organ anak-anak, sabotase pangan murah, pembantaian pengungsi.
---
Tapi Yalvan tertawa.
> “Kalian pikir kebenaran bisa membunuhku? Dunia ini tak peduli siapa benar—cuma siapa yang berkuasa.”
Dia menekan tombol di mejanya. Bom waktu aktif. 90 detik.
Praja menatap Dion. Dion balas menatap. Tak ada kata. Hanya keputusan.
Ayla berlari ke arah bom.
“Lanjutkan. Aku urus ini.”
Dion mencoba menariknya, tapi Ayla mendorongnya keluar.
> “Dunia ini butuh ledakan. Aku akan jadi ledakannya.”
Pintu lift tertutup. 30 detik tersisa.
---
Langkah 5: Ledakan Kebenaran
Dari jauh, Neoterra melihat lantai 44 Meledak. Argan Yalvan tewas. Ayla hilang.
Dan dari reruntuhan itu… suara rakyat tidak lagi bisu. Mereka menyerbu istana, menurunkan simbol-simbol kekuasaan.
---
Kenzo mematikan alat. Dion duduk lemas. Lysandra menangis dalam diam.
Praja berdiri, tubuhnya luka-luka, tapi matanya masih menatap api jauh di langit.
> “Satu sudah tumbang. Tapi ini baru awal.”