Munculnya pengendali kota

[Kembalinya Drav]

Langit Karvastra dipenuhi sisa-sisa hologram data yang masih menyala redup. Kota itu tidak lagi seperti sebelumnya—tak ada lagi yang benar-benar percaya pada institusi, pemerintah, atau tokoh publik. Kebenaran terlalu telanjang untuk dibantah, dan terlalu dalam untuk segera dicerna. Tapi saat orang-orang mulai berpikir bahwa malam ini adalah puncak—sesuatu yang lebih gelap muncul dari balik bayangan sistem.

Suara berat dan tenang kembali terdengar di udara. Bukan dari siaran ilegal. Bukan dari pembajakan. Tapi dari sistem resmi kota, yang seharusnya telah dibobol dan dimatikan.

> “Karvastra… dunia ini bukan dibangun oleh kebenaran. Tapi oleh kekuatan untuk mengontrol apa yang disebut kebenaran.”

Drav Malkion berdiri di depan podium dalam ruangan gelap yang penuh dengan layar, menatap lurus ke kamera, seolah sedang berbicara langsung ke mata setiap warga.

Ia tidak lari. Tidak bersembunyi. Ia tahu.

> “Apa kalian pikir data itu cukup? Fakta? Video? Kata-kata? Apakah kalian pikir rakyat ini akan bergerak karena moral?”

Layar di jalanan mulai menampilkan potongan-potongan lain—kerusuhan palsu yang direkayasa, warga yang membakar kantor pemerintah, padahal semua itu hasil suntingan. Narasi baru mulai diputar: “Kelompok teroris menyebarkan propaganda.” “Kota dalam ancaman.” “Stabilitas terganggu.”

Dan pada saat yang sama, pasukan khusus tanpa identitas kembali muncul di jalan-jalan, mengenakan seragam hitam dengan emblem baru: Mata yang Menyala. Mereka tidak datang untuk mengamankan kota. Mereka datang untuk menghapus jejak kemenangan.

Praja, Dion, dan Lysandra menatap layar dengan rahang mengeras. Lysandra mengumpat pelan. Dion menyadari bahwa kebangkitan ini bukan tentang membalikkan dominasi mafia. Ini tentang menghadapi sistem yang mampu membalikkan kenyataan menjadi fiksi, dan fiksi menjadi senjata.

> “Kita belum menang,” gumam Praja, menatap pasukan yang mulai menyisir lorong-lorong Karvastra.

“Drav... dia tidak butuh dukungan rakyat. Dia hanya perlu membuat rakyat ragu akan apa yang mereka lihat.”

Di markas tersembunyi, seorang tokoh yang mereka pikir telah mati muncul di balik pintu baja yang berderit.

“Jika kalian ingin menjatuhkan Drav... kalian harus masuk ke inti,” ucapnya.

Mata Dion melebar.

> “...Kau?”

“Ya,” jawabnya. “Aku yang menciptakan protokol pengendalian media kota. Aku juga yang tahu cara mematikannya.”

Drav telah kembali. Tapi untuk menjatuhkannya, mereka harus mengalahkan sistem yang ia wariskan ke seluruh Karvastra.