Bukan wujud asli

Saat Praja berjalan menjauh, chip kristal telah hancur. Hujan mengguyur tubuhnya, seolah langit ikut menyapu luka dalam batinnya. Tapi beberapa langkah kemudian…

> “Praja…”

Suara itu… lirih, berbeda. Bukan suara marah. Bukan suara penuh tekad. Tapi suara yang terdengar… asing.

Praja menoleh.

Naresha yang tergeletak kini… berubah. Tatapan kosongnya mulai hidup. Matanya berkedip-kedip, seolah kesadarannya baru kembali.

> “Di mana aku?”

“Apa yang terjadi…?”

“Praja… kau berdarah…”

Praja mendekat cepat, penuh syok.

> “Naresha? Kau… kau bicara seolah—”

> “Aku… terakhir ingat, kau menyelamatkanku dari reruntuhan… lalu… gelap.”

Mata Naresha kembali bersinar, bukan merah, bukan dingin, tapi penuh bingung dan ketakutan. Tubuhnya gemetar.

Praja memandangi wajahnya lekat-lekat. Gerakan tubuhnya. Napasnya. Luka-lukanya. Dan ia sadar...

> Wanita yang baru saja ia kalahkan dan hampiri… BUKAN Naresha.

Seketika, dari balik reruntuhan... seseorang muncul.

Perempuan lain. Sama wajahnya. Sama mata dan bentuk tubuhnya. Tapi dengan tatapan yang jauh lebih kuat, berdiri dengan setelan tempur lengkap.

> “Kau menghancurkan chip palsu itu dengan semangat, Praja,” ucapnya dingin.

> “Siapa kau…?” desah Praja.

> “Aku? Aku adalah Naresha.”

Ia menunjuk perempuan yang tergeletak.

“Itu hanya shell—proyeksi biologis yang kutanam sebagai umpan. Dan kau… ternyata memilih percaya pada emosimu.”

Praja terdiam. Dunia berputar. Segalanya runtuh di dalam pikirannya.

> “Kau bukan… wanita yang kuselamatkan?”

> “Aku memang dia. Tapi tidak seutuh yang kau kira. Aku bukan korban. Aku bukan penyintas. Aku… bagian dari warisan yang tak pernah kau kenali—arsitek kedua di balik Drav.”

Naresha asli pun menghilang, menembakkan granat asap dan kabur, meninggalkan "shell"-nya yang kini sekarat dalam pelukan Praja—gadis polos yang ternyata hanya boneka.

---

> “Apa… semua ini?” bisik gadis di pelukannya.

“Apa aku nyata, Praja?”

> “Kau lebih nyata dari dia… dan itu cukup.”

Di luar reruntuhan, kamera keamanan yang masih aktif merekam semua kejadian… dan mengirim sinyal ke suatu tempat jauh… ke pemimpin baru di luar Karvastra.

Layar menjadi hitam.

To Be Continued.