Yumin_pg

Di kota yang gelap dan penuh rahasia, tiga orang dengan masa lalu kelam mencoba menegakkan keadilan yang terabaikan oleh hukum.
Praja, pria pemberani dengan tekad baja, memimpin perlawanan melawan sistem yang korup.
Dion, si cerdas yang benci kekerasan, memilih melawan dengan strategi yang licik.
Mira, wanita misterius dengan kekuatan sensual, punya rahasia yang membuatnya jadi kunci di tengah pertarungan kekuasaan.

Mereka bukan pahlawan yang sempurna. Mereka adalah para pemberontak yang terpaksa menjadi “penyembah keadilan”, demi menyelamatkan diri sendiri dan orang-orang yang mereka cintai.
Ketika mafia, pejabat korup, dan pengkhianat berkeliaran di setiap sudut kota, hanya keberanian, cinta, dan pengorbanan yang bisa memecah gelapnya malam.

Di Bawah Langit Kota akan mengajakmu masuk ke dunia penuh aksi, intrik, dan rahasia kelam, di mana garis antara benar dan salah menjadi kabur.

Apakah kamu siap mengungkap kebenaran di balik bayang-bayang kota?

Penyembah Keadilan

Lokasi: Kota yang kini semakin maju, penuh teknologi ramah lingkungan dan sistem komunikasi canggih

Waktu: Lima tahun setelah pertempuran besar terakhir

Pagi itu tampak seperti hari biasa. Anak-anak berangkat ke sekolah dengan pakaian rapi, pasar kota ramai oleh penjual dan pembeli, dan pusat kota penuh dengan inovasi baru—mobil otomatis, peta digital interaktif, dan pusat informasi publik yang efisien.

Tapi di sudut taman kota, di bangku kayu yang menghadap ke danau buatan kecil, Lesmana duduk sendiri, memandangi layar terminal data kecil yang ia simpan di sakunya. Matanya tajam, tapi ekspresinya tenang, nyaris tak terbaca.

Di layar terminal, sebuah pola aneh muncul: gelombang komunikasi digital yang terputus-putus, sinyal asing yang hanya terlihat jika diamati sangat teliti. Sebuah kode samar: “E:XII:47” muncul berkali-kali, namun hilang seolah tidak ada.

Lesmana memandang sekeliling, melihat warga yang lalu-lalang dengan wajah bahagia. Tak ada yang menyadari. Bahkan Praja, Naresha, Dion, Lysandra, dan Arven kini sibuk membangun peradaban baru.

> Lesmana: (dalam hati, bergumam pelan)

"Mereka datang bukan dari luar... tapi dari dalam. Dari bayang-bayang yang kita kira sudah kita kalahkan."

Ia menutup terminal kecilnya, memasukkannya ke dalam kantong, lalu berdiri. Tubuhnya masih gagah meski rambutnya mulai memutih.

Di kejauhan, sebuah drone kecil terbang rendah, mengamati pasar kota dengan kamera tersembunyi. Lesmana menyipitkan mata, melihat kilatan cahaya biru samar di tubuh drone itu—seperti mata kecil yang dulu pernah ia lihat… milik sistem pengawasan TARAK.

> Lesmana: (lirih, kepada dirinya sendiri)

"Lima tahun kita membangun… dan lima tahun mereka bersembunyi."

Angin bertiup pelan, membawa bau bunga-bunga taman yang mekar. Suara tawa anak-anak terdengar nyaring, tapi di telinga Lesmana, itu terdengar seperti gema dari masa lalu yang akan segera kembali.

Ia berjalan perlahan menuju markas komunitas, langkahnya tenang, namun pikirannya penuh tanda tanya: siapa yang kini mengintai? Apakah ini hanya kebetulan... atau awal dari sesuatu yang lebih gelap?

Tanda tanda ancaman kecil