Langkah Yuze melaju cepat, mantel hitamnya melayang ringan di belakang. Jalur setapak menuju gunung utara penuh bebatuan licin, tapi dia melompat di antaranya seolah melayang, tanpa suara, tanpa beban.
“Kau merasakan itu?” suara Qiong Ye terdengar, kini lebih serius.
Yuze mengangguk pelan. “Energi ini… bukan dari dunia ini.”
“Rasanya seperti… kekuatan dari luar siklus kehidupan. Bukan sihir, bukan qi… lebih mirip kekuatan yang pernah kau pegang di kehidupan lama.”
Yuze mengerutkan kening. Langkahnya tak berhenti, tapi pikirannya berputar cepat.
Dunia tempat dia hidup sekarang bukanlah tempat biasa — ini dunia kultivasi, penuh klan besar, sekte langit, dan para Immortal. Tapi kekuatan ini… terasa lebih kuno, lebih liar.
Seperti chakra? Atau seperti energi mata yang dulu ia kuasai sebagai seorang jinchūriki?
Sesampainya di puncak, pemandangan yang terbuka di depan matanya membuatnya berhenti.
Sebuah lingkaran sihir raksasa terukir di tanah, bercahaya ungu terang. Batu-batu melayang di udara, ditarik oleh gravitasi aneh.
Di tengahnya berdiri sosok berjubah kelam, wajah tertutup topeng putih polos.
Sosok itu perlahan menoleh, meski tak ada lubang mata di topeng itu, Yuze tahu dirinya sedang diperhatikan.
“Sudah lama, Raja Tanpa Mahkota,” suara berat terdengar, seolah menggema langsung ke dalam pikirannya.
“Siapa kau?” tanya Yuze datar.
Sosok itu mengangkat tangannya, lingkaran sihir mulai berputar makin cepat.
“Aku? Aku hanya utusan dari dunia yang kau tinggalkan dulu.”
Yuze menyipitkan mata. “Dunia lama… maksudmu, dunia ninja?”
Topeng itu tertawa pelan.
“Kau pikir bisa lari dari siapa dirimu dulu? Kau boleh jadi Immortal di sini, tapi di sana, kau tetap monster yang kami ciptakan.”
Qiong Ye mendesis marah. “Bunuh saja dia sekarang!”
Yuze mengangkat tangannya pelan, cahaya hitam dan putih berkedip di sekitarnya — bayangan dan cahaya, kekuatan dua dunia yang dia gabungkan menjadi satu.
“Kau salah satu dari mereka yang datang mencariku, ya?” ucap Yuze pelan.
“Aku adalah yang pertama,” jawab topeng itu. “Dan aku bukan yang terakhir.”
Dalam sekejap, tanah di sekitar mereka retak. Sosok bertopeng menghilang dari tempatnya, muncul tepat di depan Yuze dengan serangan telak. Tapi Yuze tak bergerak.
Begitu pukulan itu mendarat, tubuh Yuze menghilang seperti asap.
“Kage Bunshin?” sosok bertopeng mendesis kaget.
Di belakangnya, Yuze muncul, matanya berkilat merah dengan pola tiga tomoe.
“Sekarang giliranmu terkejut.”
Dengan satu gerakan cepat, Yuze melancarkan serangan. Ledakan cahaya dan bayangan menyebar di seluruh puncak gunung, menggetarkan tanah hingga ke desa di bawah.
* Waduh siap tuh yang pakek topeng..
Haha.... Kok kayak muter² ceritanya. Haha... Ini sang MC adalah orang dari dunia ninja/Naruto tapi dengan karakter yang berbeda bukan dari dunia Naruto yang asli. MC ada karakter yang aku buat dan desain sendiri dari hanyalah author. Hehehe..hahaha.....*