Suara ledakan menggema di seluruh langit malam. Badai energi menyapu puncak gunung, langit berwarna ungu gelap, seperti sobekan raksasa di angkasa.
Yuze melesat di antara klon-klonnya. Setiap Kage Bunshin bertarung mati-matian melawan makhluk-makhluk bayangan yang muncul dari lingkaran sihir.
Dia bisa merasakan denyut kekuatan itu semakin kuat — retakan antar dunia semakin besar.
“Qiong Ye, apa kita bisa menutup gerbang itu?” bisik Yuze.
“Tidak, tidak cukup hanya kekuatanmu. Kau butuh kekuatan segel tingkat tinggi, mungkin setara Rikudo.”
Yuze menyeringai pelan.
“Kalau begitu, kita harus hentikan mereka sebelum gerbangnya terbuka penuh.”
Sosok bertopeng melayang di tengah badai energi, kedua tangannya terangkat, menyerap kekuatan yang mengalir dari gerbang.
“Rasakanlah, Raja Tanpa Mahkota. Rasakan kekuatan dunia lama… chakra kuno yang kau tinggalkan demi Immortalitas palsumu!”
Yuze mengerutkan kening.
Chakra kuno… apa mereka berhasil membawa energi dari Dimensi Shinobi ke sini?
Kalau iya, itu artinya mereka bisa membawa lebih banyak. Bahkan mungkin para makhluk berekor…
“Tidak akan kubiarkan.” Yuze menggenggam pedang cahayanya lebih erat, mengaktifkan mode penuh — auranya membentuk pola bulan sabit putih di belakang punggungnya, sementara bayangan membentuk jubah gelap yang mengepak seperti sayap kelelawar.
Dengan kecepatan luar biasa, dia menerobos badai energi, menebas makhluk-makhluk bayangan satu per satu.
Sosok bertopeng menyadari pergerakannya, tapi terlambat.
“Moonlight Severance!”
Dengan teriakan pelan, Yuze memotong langsung ke arah lingkaran sihir utama. Cahaya putih meledak, disusul semburan bayangan pekat.
Sosok bertopeng terdorong mundur, tertawa keras.
“Kau boleh menang hari ini, Raja Tanpa Mahkota… tapi perang sudah dimulai.”
Dengan suara retakan aneh, tubuhnya hancur menjadi pecahan bayangan, menghilang.
Lingkaran sihir perlahan padam. Udara yang semula berat mulai terasa ringan lagi.
Yuze berdiri di tengah medan, napasnya berat.
“Qiong Ye, apa dia benar-benar pergi?”
“Untuk sekarang… ya. Tapi aku bisa merasakan bekas kekuatannya masih mengintai. Mereka akan kembali.”
Yuze memejamkan mata, menengadah ke langit.
Di dunianya sekarang, dia adalah penguasa cahaya dan bayangan. Tapi jika dunia lama menyerbu…
Dia harus mengingat kembali siapa dia dulu.
Bukan hanya seorang Immortal.
Bukan hanya seorang Raja Tanpa Mahkota.
Tapi seorang monster yang pernah menguasai kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu jinakkan.