4. ANCAMAN

HARI Senin adalah hari yang Paling dihindari oleh seluruh siswa. Mereka harus berdiri kurang lebih empat Puluh menit di lapangan hanya untuk upacara bendera. Pagi ini, kelas 2 MIPA menjadi Petugas upacara bersama dengan Pengurus OSIS Bulan dan teman-temannya bertugas sebagai Paduan suara.

" Nathan, tuh ..... masih aktif aja Padahal udah lengser. Caper banget, ya, dia," ujar Clara sembari menunjuk Nathan yang tengah mengatur barisan sebelum upacara dimulai

Nathan Immanuel adalah mantan kekasih Caramel Pada saat kelas satu. Awalnya mereka bertemu dalam acara Perkenalan lingkungan sekolah. Pada saat itu Nathan benar-benar memberikannya Perhatian yang membuat Bulan kagum. Namun hubungan mereka hanya berjalan selama enam bulan. itu semua karena Caramel merasa tak nyaman dengan sikap Nathan yang mengekang dan seolah mempunyai kuasa atas dirinya.

" Caramel Pokoknya aku gak suka kamu ikut dance ! aku mau kamu keluar dari grup dance,"

" Kenapa Nathan ! Dance itu impian gue dari kecil sejak SMP, gue udah berandai-andai buat masuk grup dance SMA ini. Dan ketika gue udah lolos seleksi, lo nyuruh gue keluar ? Gue gak habis Pikir sama lo !" bentak Caramel

" itu gak berfaedah sama sekali ! Ngapain ikut kegiatan yang kerjaannya cuma goyang Pamerin badan !"

Caramel langsung menatap Nathan dengan tatapan tajam. Nathan memang Percaya tapi Caramel juga memiliki Privasi untuk dirinya sendiri Nathan tak berhak melarangnya melakukan kegiatan yang bahkan orang tuanya mendukung secara Penuh.

" Cukup Nathan jaga ucapan Lo itu " Ujar Caramel

" Benerkan Apa kata gue Kalau dance itu gak ada Faedahnya sama sekali gue melakukan semua ini karena gue khawatir sama lo,"

" Lo Khawatir sama gue itu bukan khawatir Nathan tapi Posesif ? Justru gue yang khawatir sama mental gue kalau gue masih sama lo Nathan !" Caramel mengusap air matanya yang mulai menetes. " Sejak lo ngelarang gue ikut dance, sejak lo nuduh gue selingkuh, genit caper sama Cowok-cowok yang gue temuin sejak itu gue udah hilang respect ke lo ! Mulai detik ini, kita gak ada hubungan apa-apa lagi,"

Ya, begitulah mereka berakhir sampai detik ini Caramel tidak mau mendengar Pembelaan Nathan. Akibatnya cowok itu masih saja suka mengusiknya sampai sekarang.

••••••

" Semua masuk !"

Caramel terkejut di tengah lamunannya ketika seluruh siswa terlihat Panik dan berlomba-lomba masuk kembali ke kelas Padahal beberapa saat yang lalu mereka masih melakukan Persiapan upacara bendera. Teman-teman Caramel pun ikut Panik dan saling menarik satu sama lain.

Caramel terlihat kebingungan sebenarnya ada apa ? ia menengok ke belakang ada beberapa orang berjalan ke arahnya atau tepatnya ke arah gerbang. Seorang cowok yang berdiri Paling depan memiliki tubuh tinggi dan besar.

Belum sempat ia melihat dengan jelas orang itu sudah melewatinya begitu saja, bahkan sampai menabrak tubuh mungilnya. ia sempat oleng, tapi untung saja Clara segera menangkapnya

" Woi ! Lo nabrak gue !" teriak Caramel dengan galak. " Minta maaf woi !"

Cowok itu hanya menoleh sekilas. Namun sebelum Caramel kembali marah-marah. ia sudah diseret oleh Abel dan Clara ke dalam kelas. Sial sekali Padahal kaki kecil Bulan juga sempat terinjak oleh kaki gajah milik cowok itu.

Suara Pengumuman dari speaker sekolah terdengar. semua siswa dilarang untuk mendekati gerbang dan Pihak sekolah sudah memanggil Polisi. Dari koridor di depan kelasnya di lantai dua, Caramel bisa melihat satpam sekolah menenangkan banyak orang yang datang mengancam seperti itu. Entah dari mana mereka. Beberapa di antaranya terlihat memakai seragam sekolah yang tampak asing.

•••••

Begitu mendengar Pengumuman sekolah itu Elang menghentikan langkahnya. Cowok itu berpikir sejenak.

" Puter balik !" ujar Elang memberi komando kepada orang-orang yang ada di belakangnya. Diperkirakan sekitar sepuluh orang itu mengangguk dan menuruti Perintahnya

Mereka kabur melalui celah sempit di dekat toilet siswa lantai satu. Celah itu berbatasan dengan tembok bagian belakang sekolah. Mereka tidak bisa lewat gerbang belakang sekolah karena Pasti sudah dijaga oleh satpam.

Elang tahu orang-orang yang ada di depan sana Pasti mengincar dirinya. Oleh sebab itu ia harus menghadapi mereka sendiri untuk tahu apa masalahnya kali ini. seingatnya, Elang dan yang lain tidak membuat ulah banyak akhir-akhir ini

Setelah berhasil melewati celah. mereka harus melompati tembok setinggi satu setengah meter. Satu Persatu orang berhasil melewatinya tersisa Elang yang dengan mudahnya melompati tembok itu.

Elang menyuruh salah satu di antara mereka untuk memancing kerumunan bergeser ke lapangan kosong yang tidak jauh dari sekolah. ia ingin menggiring mereka supaya menjauh dari sekolah. Elang mengerutkan keningnya ketika Pasukan lawan malah berpencar dan hanya tersisa beberapa orang saja Mereka kini berjalan mendekat ke arahnya.

Mereka adalah BLACKVEROS. Geng yang berisi Perkumpulan anak-anak SMA Rajawali yang dipimpin oleh Arsen Brihatnala. BLACKVEROS sangat tidak sukai oleh siswa yang ada di sekolah tersebut karena Prinsip yang sangat tak mencerminkan kebaikan

Namun, semua orang tak berani berpendapat atau bahkan sekadar melaporkan mereka. siapapun yang berani menantang besoknya orang tersebut Pasti akan drop out dari sekolah. sistem ketidakadilan, Penguasa serta otoriter itu menghancurkan sekolah tersebut hari demi hari

Arsen maju lebih dekat hingga berdiri tepat di depan Elang sudah lama ia mengincar Samudra untuk dipaksa masuk ke dalam Blackveros. Banyak yang tak setuju mengenai hal itu termasuk Samudra sendiri. Bagi Elang Anggota Blackveros adalah sebuah ancaman

Arsen menghisap rokok di tangannya kemudian mengembuskan asapnya ke wajah tampan Elang, membuat cowok itu tersenyum miring. Arsen membutuhkan orang seperti Elang untuk membantunya Perang mengalahkan seniornya. Tak ada impian lain kecuali membuat lumpuh satu-satunya orang dalam Pikirannya saat ini

" Gue kasih satu kesempatan lagi dengan cara baik-baik buat lo gabung sama Blackveros Gue harap lo, Pinter buat mikirin orang-orang di sekitar lo," ucap Arsen

Elang tertawa kecil. " Mulai deh bawa-bawa orang sekitar gue ? Gue bakal lindungi mereka apapun yang terjadi. Gue itu nggak akan Pernah sudi untuk gabung sama geng sampah lo itu !" Elang memegang kerah baju Arsen dan siap melayangkan Pukulan, tapi tertahan ketika merasakan sebuah tepukan di Pundaknya

Elang menoleh dan melihat Andrew mengisyaratkannya agar melepaskan mereka Bagaimanapun, Arsen tak memukul lebih dahulu. Tak boleh ada Perkelahian. jangan sampai ada keributan ini didengar oleh Pihak sekolah dan mereka akan berada dalam bahaya.

" Hahahaha ! Munafik lo ! Berengsek, mah, berengsek aja, Bro ! sok Paling suci," Arsen meludah di depan sepatunya

Hal itu langsung membuat Elang naik darah dan memukul hidung Arsen saat itu juga. ia tak memerdulikan dampak akan terjadi

BUGH

" Tutup lo bangsat ! Gue berengsek, tapi gue Punya otak !" bentak Elang sambil menunjuk Pelipisnya. Cowok itu melepaskan cengkeramannya Pada kerah seragam Arsen

" Lo obsesi sama gue ? Coba dapetin gue dengan cara apapun Gue berlutut di hadapan lo semua kalau nih anjing bisa dapetin gue !" lanjut Elang kepada anak-anak Blackveros

Elang mendorong Arsen sampai terjatuh ke tanah. Seorang anggota Blackveros tampak maju untuk membalaskan Perbuatan Elang Namun sebelum terjadi sebuah Pukulan mendarat di Pipi kiri cowok itu

BUGH

Bukan Elang yang memukul melainkan Dirga semua terkejut melihatnya

" Woi ! Lo ngapain. Sableng !" bisik Dion sambil menarik Dirga menjauh dari orang itu. sementara itu Dirga terllihat bahagia karena berhasil memukulnya

" Gak ada Perintah ngehajar anjir," sambung Elang

" Ngeselin banget muka dia, El !" Apa lo ? Maju lo sini !" Dirga mengancam akan memukulnya lagi. tapi Andrew menariknya dan mengancamnya lewat tatapan tajam. Dion hampir saja tidak bisa menahan tawa melihat Dirga langsung menciut di depan Andrew

Arsen memberikan senyum meremehkan, mengacuhkan jari tengah, kemudian berbalik badan dan Pergi. Elang mengembuskan napas sambil memejamkan mata sejenak. semua kejadian ini terjadi begitu saja, tanpa awal dan ujung seperti Pertengahan film. Tiba-tiba Blackveros mengejarnya dan mengganggunya

Andrew menepuk bahu Elang," Gue gak yakin alasan dia maksa lo masuk geng cuma nyari tameng aja. Lagian Blackveros itu grup sekolah dan isinya anak sana semua, ngapain mereka jauh-jauh nyari lo sampe ke sini,"

Elang menyugar rambutnya ke belakang kemudian mengusap hidungnya. " Dewa si Pendiri Blackveros, rival gue di Pelatihan taekwondo,"

Perkataan itu membuat mereka semua terdiam. Banyak Pertanyaan dalam Pikiran mereka yang tak mampu diungkapkan Apakah Dewa dalang dari semua ini ?

Dion tiba-tiba memukul keras Punggung Elang. " El ! Kayaknya si onoh naksir sama lo, deh. Gara-gara lo doang, dia rela keluar kandang nyamperin sampe depan gerbang lagi Bawa-bawa anak-anak buah udah mau lamaran. Hahaha !"

Dion dan Dirga tertawa terpingkal-pingkal sampai berjongkok. sementara Elang menatapnya dengan datar.

" Diem lo di sini, ye, Gak usah ikut balik lo !" Elang berjalan kembali menuju sekolah sambil menunjuk Dion untuk mengancamnya

•••••

Kejadian menghebohkan yang membuat laman Instragram gosip di sekolahnya menjadi sangat ramai disorot Publik. Keadaan di dalam sekolah juga sama ributnya Namun untungnya tidak ada apa-apa lagi.

BRAK

" Yang bener aja."

Caramel yang tengah asyik merebahkan kepala di meja Pun mengangkat kepala ketika mendengar suara gebrakan dari meja Clara. ia tampak sedang mengobrol asyik dengan Abel

" Woi Lo berdua Gibah aja dari Tadi Kok gue gak di aja sih gue juga akan mau ikut Gibah." seru Abel yang duduk di sebelah Caramel. ia pun memutar kursi menghadap belakang tepat di Kursi Clara dan Audi

" Caramel juga ikut Gibah Ya." Caramel juga tertarik ia bosan untuk menghafal biologi sejak subuh tadi

" lo berdua sejak Tadi Pada diskusi apa sih."

Audi memegang Pipinya karena tak berhenti tersenyum.

" Gue lagi dekat sama Andrew," ujarnya

Abel dan Caramel langsung membuka mulutnya selebar mungkin. sementara itu Clara kembali memukul meja dengan senyum lebar. selama ini yang Paling tak Pernah berinteraksi dengan Cowok ialah Audi jadi mereka agak terkejut ketika mendengar itu

" OH My God Andrew Serius Lo Andrew anak IPA 5 itu." tanya Abel bertubi-tubi

Audi langsung mengangguk, kemudian ia menunjuk Chat-nya bersama Andrew Teman-temannya Pun sangat Penasaran ingin melihat Chat Audi sepuluh detik kemudian Pekikan kecil dari mulut ketiganya

" Gimana ceritanya lo bisa dekat sama Andrew Ceritain dong." ujar Caramel

" Jadi waktu itu gue lagi ke kantin sendirian Pagi-pagi gue ketemu dia. Dia lihatin gue Terus waktu gue mau balik ke kelas tiba-tiba dia ngomong, gue Punya nomor WA lo. Dapet dari temen Boleh gak Chat Lo Audi kan Temennya Caramel,"

Clara berdecak. " Klasik tapi gentle sih Dia berani ngomong sama Lo. bukan Cuma modal DM doang terus nembak lewat Chat."

" Kenapa Pula Nama gue disebut eh Kok dia tau gue sih." tanya Caramel kebingungan

" Tau bego Semua Siswa-siswi Di SMA GARUDA itu tau sama lo Caramel Nayyyra Lo-nya aja yang buta." Abel menggosok mata Caramel saking kesalnya semua Orang Pasti sangat mengenal Caramel karena Caramel yang terkenal di sekolah karena Caramel termasuk kategori Cewek Cantik di SMA GARUDA

" Nih kalau udah lama tinggal di dalam goa gak tahu update Instagram SMA GARUDA saat ini."

" Emangnya ada apa sih sumpah gue gak tahu apapun. " ucap Caramel lugu

" Denger ya Caramel Nayyyra Lo itu Udah Cantik, Pinter lagi ketua Mading, anak dance dan anak dari seorang Pengusaha material terbesar di Jakarta siapa sih yang gak kenal Caramel Nayyyra Gak usah bego dulu deh." sahut Clara sambil mencubit Pipi Caramel dengan gemas

Clara kembali langsung menoleh ke arah Audi

" Emangnya Lo itu suka sama Andrew "

Audi langsung menutup wajahnya dengan malu-malu, " Gue itu udah lama suka sama Andrew Siapa sih yang gak suka sama Andrew Udah Ganteng, tinggi lagi Pokoknya dia itu Tipe gue banget deh." jawabnya dengan kegirangan

" Waktu dia Nge-chat gue Kayak mimpi."

Abel bertepuk tangan. " Dan itu artinya Nanti Pulang sekolah kita harus ngerayain keberuntungan lo ini Audi." Abel melakukan high high five kepada seluruh temannya itu

Tiba-tiba saja terdengar suara ribut membuat Caramel dan lainnya menoleh. beberapa detik kemudian. Bu Hani guru BK SMA GARUDA masuk untuk Patroli kelas keadaan langsung menjadi hening seketika Tak ada yang berani mengeluarkan suara ketika guru BK yang terkenal suka menghukum itu masuk secara tiba-tiba

" Jika ada waktu luang gunakan waktu belajar bukan untuk ribut Kalian ini sudah kelas dua belas Paham seharusnya bisa memanfaatkan waktu untuk dengan baik bukan untuk Gibah Paham." ujar Bu Hani

Semua terdiam tak ada yang berani yang menjawab Selepas memberikan Petuah itu guru tersebut keluar dari kelas.

••••

" El Lo yakin mau lewat sini Bu Hani Pasti Patroli kelas Bakal kena lagi kita lo tahu Bu Hani itu benci banget sama kita." bisik Dirga

Elang berjalan dengan santai di depan teman-temannya itu

" Emangnya ada jalan lain Lo mau manjat ke lantai dua Ya udah sana." balas Elang ketus

Elang berjalan santai Tapi Pada detik berikutnya ia langsung melotot ketika matanya tak sengaja bertemu dengan mata Bu Hani Guru itu baru saja keluar dari kelas 12 IPA 4 yang terletak di samping tangga

" Anjing Balik arah buruan Balik." ujar Elang tertahan sambil memutar langkanya

" Hei, Hei, Hei ! berhenti di sana." bentak Bu Hani

Mereka langsung mengusap wajahnya dengan Pasrah Elang kembali berbalik badan lalu tersenyum Paksa.

" Selamat Pagi Bu Hani. " sapanya dengan sopan

Elang langsung memasukkan bajunya ke dalam celana Teman-teman yang lainnya juga melakukan hal yang sama

" Kenapa Kalian berada di luar kelas Mana baris kayak semut gini." tegur Bu Hani

" Anu, Bu kita itu mau ke ruang guru buat ulang susulan Minggu lalu." Ujar Dion

Elang masih tampak sangat santai walaupun kini mereka menjadi tontonan anak-anak IPA 4 Ketika Elang menoleh ke arah kelas tersebut matanya bertemu dengan mata seorang cewek ia terdiam otaknya seolah membeku Matanya terfokus kepada Cewek yang sedang Fokus menulis di buku catatannya

" Jawab dengan Jujur Apa Kalian berempat ada hubungannya dengan Penyerangan tadi Pagi Di mana kalian saat kejadian itu." tanya Bu Hani membuat Elang langsung tersadar dan mengerjapkan matanya

Dirga mengangkat tangannya. " itu bukan Penyerangan sekolah Bu Tapi mere .... "

Andrew langsung menutup mulut Dirga sebelum anak itu berbicara macam-macam Samudra Pun menatap tajam ke arah Dirga

" Tidak Bu " Jawab Elang akhirnya. " Kami berempat tidak ada hubungannya dengan Penyerangan tadi Pagi Bu bahkan kami itu tidak tahu apapun tentang Penyerangan itu Tadi kami itu ada di kantin sebelum jam upacara di mulai."

Bu Hani mengangguk. " Kembali ke kelas dan jangan kabur dari jam Pelajaran Kalian ini sudah dewasa masih harus disuapin terus Dion rapikan baju kamu." Bu Hani menunjuk ujung seragam Dion yang keluar dari celananya

Dion segera merapikan bajunya kemudian mengangguk

sebelum beranjak Elang kembali menoleh ke dalam kelas 12 IPA 4 Hanya sebentar Kemudian ia mengikuti teman-temannya kembali ke kelasnya di ujung sana Yaitu kelas 12 IPA 5

•••••