5. KEMARAHAN ELANG

SIANG ini banyak kelas yang kosong karena rapat guru Seorang cowok menaikkan kaki dengan santai ke atas meja kantin. Punggung tegapnya dibiarkan bersandar Pada tembok Elang berteriak sambil tertawa untuk menyemangati teman-temannya yang sedang melakukan challenge makan mie Pedas Hadiah untuk Pemenang kali ini adalah uang seratus ribu rupiah yang diberikan Oleh Andrew.

" Kalo lo, Ga ! Udah gue bilang, mending nyerah aja daripada malu nanti," ujar Dion sambil berusaha menahan Pedas

Dirga memejamkan mata keringat bermunculan di dahi serta Pelipis Cowok itu

" Bacot ! Urusin mi lo yang masih banyak Gue mah, udah mau habis !" seru Dirga. ia mengipasi mulutnya sebelum kembali menyeruput mie itu

Elang berdecak ketika seorang Cewek cantik datang menghampirinya dengan menenteng Paper bag Cokelat ia memejamkan matanya sejenak kemudian mengalihkan Pandangannya kembali kepada Dirga dan Dion yang sedang berusaha menghabiskan mie mereka

" Semangat, Yon ! Dikit lagi itu Lumayan kali buat beli rokok Hahaha !"

" Kak Elang !"

Seorang Cewek menerobos kerumunan Cowok-cowok itu tanpa ada rasa takut. ia menyelip hingga bisa berhadapan langsung langsung dengan tujuannya

Elang jelas mendengar Panggilan itu sebuah suara merdu yang tak lagi ia rindukan. Cowok itu Pura-pura tidak Peduli ia malah tertawa ketika melihat mulut Dirga Penuh dengan mie

" Kak !" Rachel Cewek yang memanggil sedari tadi menepuk bahu kanan Elang

Cowok itu terpaksa menengok ke arah sumber suara. ia menaikkan alisnya singkat untuk menyahuti.

" Aku mau ngomong berdua. Bisa ?" tanya Rachel

" Gue sibuk "

Elang mengalihkan Pandangannya lagi Cewek itu Pernah mengambil hatinya, tapi kemudian menghancurkannya begitu saja. Perasaannya kian Padam, tak lagi membara seperti dahulu Kini, Elang sedingin es jika berhadapan dengan Rachel

Cewek itu menarik Elang dengan Paksa Tarikan itu tak ada apa-apanya jika dilihat dari tenaga yang dikeluarkan Rachel tapi Elang merasa risih jika dipegang seperti itu di hadapan teman-temannya.

" CK ! Cepetan ! Lima menit !" ucap Elang akhirnya

" Aku Cuma mau kasih ini, " Rachel menyerahkan sebuah asbak Bentuknya memang tak sempurna tapi ia sudah membuatnya dengan susah Payah

" itu aku yang buat waktu Pelajaran Prakarya Dulu mau aku kasih jadi anniversary tapi kita Keburu Putus .... Aku mau kasih selama ini tapi gak Pernah ada waktu," ujar Rachel

Elang menerima itu, lalu diam sambil melihatnya. ia Pernah sangat sayang dan juga Pernah sangat kecewa. Cowok itu menatap mata Rachel dengan tajam. ia melempar kerajinan itu ke tempat sampah terdekat kemudian kembali duduk di tempat semula.

" Udah, kan, Cepetan sana balik " ujar Elang

Raut wajah Elang kembali datar, Seakan tak terjadi apa-apa Rachel terpaku di tempatnya. ia melirik tempat sampah itu kemudian mengambil asbaknya kembali. Air matanya menggenang di ujung mata, membuat Pandangannya kabur Dengan cepat ia berbalik badan tanpa melihat jalan. ia hampir saja tersandung. tapi Andrew menangkapnya dengan sigap.

Andrew tak mau berkomentar. ia tak berhak melakukan itu. itu Pilihan Elang untuk bersikap dingin setelah rasa kecewa yang dialaminya dahulu.

•••••••

Tawa empat sekawan tersebut Pecah ketika Caramel menceritakan bagaimana Pengalamannya bertemu dengan orang gila di jalanan tadi. Tidak hanya dikejar Abel juga bercerita kalau orang itu menganggap Abel sebagai istrinya hingga dirinya harus bersembunyi di belakang truk sampah. Mereka memasuki kantin sambil masih tertawa keras tanpa memedulikan seisi kantin yang menoleh ke arah mereka.

Abel langsung menuju Penjual nasi goreng dan memesan empat Porsi nasi goreng. Ketika mereka berbalik badan untuk mencari meja kosong, senyum mereka kian memudar. Pasalnya di meja Pojokan kantin sudah dihuni oleh segerombolan cowok.

Clara dan Audi langsung sigap mencari meja kosong lainnya, sedangkan Caramel malah mengerutkan dahi. Caramel melirik seorang cowok yang duduk dengan menaikkan satu kakinya. Lengan kemeja Putihnya tergulung ke atas dan yang Paling membuat terkejut adalah ada rokok menyala di bibirnya

Caramel meraih tangan Abel yang sedang membayar Pesanan mereka.

" Bel, Kalau gue gak salah itu yang namanya Andrew, kan ? bisik Caramel sambil menunjuk seorang cowok dengan ujung matanya

Abel mengikuti Pandangan Caramel. Bibirnya menggumamkan umpatan ketika melihat Andrew merangkul Rachel seperti itu. seketika alisnya tertaut, lalu mencari keberadaan Audi. sahabatnya itu ternyata sudah duduk bersama Clara dengan kepala masih tertunduk. Clara pun memberi kode kepada Abel dan Caramel

" Kurang ajar ! Sekali buaya ya tetep buaya darat !" gumam Caramel

Sepertinya cowok itu juga menyadari keberadaan Caramel dan teman-temannya. ia cepat-cepat melepaskan rangkulan cewek itu kemudian menghampiri meja calon kekasihnya. Caramel bisa melihat Audi seketika terpaku.

Melihat itu Caramel langsung mengikat rambutnya mengunakan karet berwarna biru yang melingkar di Pergelangan tangannya, kemudian melangkah mendekati meja Audi. ia menghalangi Andrew. Caramel merentangkan tangannya.

" Stop ! Lo nyakitin, temen. GUE !" teriak Caramel di akhir kalimatnya

" Buset, Cil ..... Sini, anjir ! Malu !" bisik Abel sambil menarik tangan Caramel.

" ini apaan sih ? Minggir !" ujar Andrew agak membentak

" Lo buaya ! Bisa-bisanya lo Peluk-Pelukan sama cewek lain, sementara di chat ketikan lo manis banget ! semua cowok sama aja !" teriak Caramel menunjuk Andrew kasar

Sementara di ujung sana, seseorang memperhatikan adegan lucu itu sambil mengepulkan asap rokoknya. Cowok itu tersenyum kecil. ia tak memerdulikan Rachel yang Kini duduk di sebelahnya karena Andrew yang menawarkan

Setelah beberapa saat, Caramel mematikan rokoknya dan mendekati meja itu.

" Ngelawan beginian aja gak beres lo ?" tanya Elang sambil menepuk Pundak Andrew. ia terkekeh melihat Caramel yang menekuk alis ketika mendengar ucapannya

Clara langsung bangun dan memegangi Caramel agar " bayi " mereka tak sampai berkelahi dengan Caramel

" Maksud lo beginian itu apa, hah !" sahut Caramel

Elang menatapnya dengan tatapan yang serius dan tajam. Caramel pun menyipitkan matanya balas menatap Elang. Melihat temannya yang begitu berani melawan Elang. Abel menutup segera menarik Caramel untuk mundur. Namun badan Caramel tetap melawan.

" Punya masalah apa lo, anak kecil ?

" Anak kecil ! Lo tuh, yang kayak anak kecil Bangga, ya, lo ngerokok di sekolah !"

Elang memasukkan tangannya ke dalam saku celana kemudian mendekatkan wajahnya dengan Caramel. " Kalau iya kenapa ? Masalah buat lo ? Oksigen lo berkurang kalau gue ngerokok di sini ?"

Suara berat itu membuat Caramel ciut. Cewek itu menunduk lalu menggeser tubuhnya sedikit. ia juga mengalihkan wajahnya agar tidak terlalu dekat dengan Elang.

" Udah, Bro, ! Buset ..... emang lo buaya cap kadal !" Dion menarik Elang untuk mundur, kemudian menepuk Punggung sahabatnya

Elang menaikkan alisnya, kemudian Pergi dari kantin Cowok itu juga menendang meja di belakang meja Caramel, hingga cewek-cewek di sana menjerit

" Elang sialan ! Mati gak lo !" teriak Caramel saking kesalnya. ia ingin sekali mengejar Elang memukul kepala cowok itu dengan sendok, tapi tangan kanan dan kirinya sudah dipegang oleh Clara dan Abel

Sudut bibir Elang naik. Bukannya takut, Elang malah tertawa dalam hatinya. Apa Caramel menganggap dirinya menyeramkan dengan berteriak seperti itu ? Tidak, ia justru sangat menggemaskan

" Udahlah, Caramel.... jangan Pernah dilawan si Elang biarin aja," ucap Abel menenangkan

Caramel menormalkan detak jantungnya yang berdebar kencang akibat Perkelahian yang tadi. Setelah keluarnya cowok itu dari kantin, seorang cewek yang tadi duduk bersama mereka pun menyusul. Bisa dilihat kalau cewek itu sempat melempar lirikan Panas ke arah Caramel

" itu Rachel anak Paling Cantik di angkatan 11 Dia mantannya Elang," jelas Abel bertanya

Caramel tak memedulikannya. Air matanya sudah menggenang di Pelupuk matanya. ia memang berani melawan Samudra tadi tapi jantungnya masih berdebar kencang karena bentakan dan suara tawa cowok yang meledeknya tadi.

" Bel, gue salah, ya ? Gue, kan, cuma mau belain Audi. Dia yang duluan ngeledek gue, Bel, Kok dia yang marah sih ? ujar Elang kemudian mengusap air matanya

Abel memeluknya sembari memberikan nasihat. Caramel memang terkadang melakukan tindakan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi.

" Udah ..... lo cuma lagi emosi tadi. Tapi besok-besok jangan lawan Elang mau dia ngapain aja biarin. Gue gak mau lo nanti nangis gini lagi, ya ?"

•••••