Chapter 4: Pelarian

Qin Yu Qian pun pergi ke sekitar tempat kediaman Klan Zao untuk memastikan kebenaran kabar bahwa salah satu leluhur mereka yang berada di Ranah Kematian sedang terluka parah.

Malam tiba, dan saat bayang-bayang malam mulai menyelimuti kota Zobu, Qin Yu Qian menyusup mendekati kediaman Klan Zao. Ia menunggu hingga hanya para penjaga di tingkat Soul Formation yang berjaga di sekitar area utama. Dengan langkah ringan dan teknik penyembunyiannya, ia melintasi tembok luar dan menyelinap ke halaman dalam.

Namun, saat hendak memasuki area inti, ia terhenti. Sebuah array pelindung tersembunyi memancarkan aura penghalang yang tak terlihat. Qin Yu Qian menyentuhnya sedikit, dan langsung terasa getaran penolakan. “Array ini... dibuat oleh seseorang di atas Ranah Nirvana. Jika aku memaksakan masuk, aku akan langsung ketahuan,” gumamnya dalam hati.

Namun belum sempat ia mundur, beberapa penjaga Soul Formation menyadari keberadaannya. Tiga dari mereka berada di tingkat 7 dan sisanya di tingkat 5—jumlah yang cukup untuk menyulitkannya dalam kondisi seperti ini.

Qin Yu Qian langsung melompat mundur, menggunakan teknik geraknya untuk melesat keluar dari area kediaman Klan Zao. Suara alarm mulai terdengar, dan aura para penjaga mulai mengejarnya.

“Jika aku bertarung di sini, pasti akan memancing para kultivator Nirvana,” pikirnya.

Ia memutuskan untuk mundur menuju gunung kecil yang berada tak jauh dari kediaman itu. Di sanalah ia bisa bersembunyi dan menghilangkan jejaknya, meminimalisir kemungkinan pertempuran besar terjadi.

Beberapa penjaga mencoba mengejarnya, namun begitu ia menghilang ke balik kabut dan pepohonan gunung, mereka pun kehilangan jejaknya.

Di puncak gunung, Qin Yu Qian mengatur napasnya. Ia menatap ke kejauhan, ke arah kediaman Klan Zao yang kini kembali sunyi, hanya diselimuti cahaya malam.

“Aku gagal mendapatkan konfirmasi… tapi keberadaan array di sekitar kediaman inti mereka mengindikasikan sesuatu. Klan Zao memang sedang melindungi seseorang penting… kemungkinan besar, leluhur mereka memang benar-benar terluka parah.”

Qin Yu Qian tersenyum tipis.

“Ini… bisa menjadi keuntungan besar bagi Klan Qin.”

Qin Yu Qian memutuskan untuk tinggal di gunung di dekat kediaman Klan Zao. Dalam bayang-bayang pepohonan dan kabut tipis yang menggantung, ia berburu satu per satu penjaga dan patroli yang dikirim klan tersebut. Dalam 20 hari, lebih dari 50 kultivator Soul Formation telah ia bunuh tanpa jejak. Tubuh-tubuh mereka ditemukan tanpa tanda-tanda perlawanan, hanya luka bersih dan aura yang terkuras habis.

Julukan pun menyebar diam-diam di antara para penjaga dan warga kota Zobu—Hantu Soul Formation, pemburu yang tak terlihat, namun mematikan.

Klan Zao yang geram dengan teror tersebut akhirnya mengutus dua ahli Nirvana tingkat 2: Zao Qi dan Zao Yi, kakak-beradik yang dikenal karena kekuatan dan kerja sama mereka yang mematikan. Mereka segera berangkat menuju gunung tempat Qin Yu Qian diyakini bersembunyi.

Di puncak gunung, Qin Yu Qian yang tengah berkultivasi tiba-tiba membuka matanya. Dua aura kuat mendekat cepat, menembus kabut dan menerobos langit malam. Ia bergumam lirih, “Ada dua kultivator yang setara denganku... mungkin lebih kuat. Aku harus pergi sekarang.”

Dengan teknik geraknya, ia melesat menuruni gunung, menyembunyikan auranya dan meninggalkan jejak samar di jalur hutan.

Sementara itu, Zao Qi berhenti di puncak dan meraba udara. “Dia baru saja pergi dari sini,” ujarnya dingin. “Masih segar. Lacak jejaknya.” Zao Yi mengangguk, lalu menggunakan teknik pelacakan spiritualnya. Jejak energi yang tipis masih membekas di dedaunan dan bebatuan.

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyusul Qin Yu Qian yang tengah menyeberangi jurang kecil di sisi gunung. Dari kejauhan, Zao Yi meneriakkan ancaman, “Kau dari mana, berani mengganggu kediaman Klan Zao?!”

Qin Yu Qian berhenti di pinggir tebing, menoleh dengan tatapan tenang. “Kau ingin tahu dari mana aku berasal?” katanya sambil menarik pedangnya yang memancarkan aura ungu gelap. “Tanyakan pada para leluhurmu di neraka nanti.”

Qin Yu Qian mengaktifkan teknik Lion Body, tubuhnya diselimuti aura ungu pekat yang membuat ototnya menggembung, kekuatannya melonjak drastis. Ia melesat ke arah Zao Qi dan Zao Yi, menebas dengan kekuatan penuh. Pertarungan pun meletus di tengah hutan yang sunyi. Tebasan, ledakan aura, dan benturan kekuatan tingkat tinggi mengguncang area sekitar.

Namun, tak butuh waktu lama bagi Qin Yu Qian menyadari bahwa kekuatannya masih belum cukup. Melawan dua ahli Nirvana tingkat 2 secara bersamaan terlalu berisiko. Setelah beberapa pertukaran serangan, ia memilih mundur dan bersembunyi, menyembunyikan auranya dalam reruntuhan di sekitar jurang.

Sementara Zao Qi dan Zao Yi terus menyisir area, Qin Yu Qian menahan napas, berkonsentrasi penuh untuk mengaburkan keberadaannya. Namun tiba-tiba, udara di sekitarnya berubah, tekanan berat melanda.

Seekor monster berbentuk burung raksasa, dengan sayap lebar yang dilapisi tanah dan batuan keras, muncul dari balik kabut jurang. Mata merahnya menatap langsung ke tempat Qin Yu Qian bersembunyi.

"Monster Nirvana tingkat 4...?" gumam Qin Yu Qian, wajahnya memucat. Saat monster itu mengeluarkan pekikan memekakkan telinga dan menukik ke arahnya, Qin Yu Qian melesat pergi. "Melawan Nirvana tingkat 2 masih mungkin... tapi tingkat 4? Tidak mungkin. Ini sudah di luar nalar!"

Dia melarikan diri, melintasi pohon-pohon, bebatuan, dan celah sempit, namun monster burung itu terus mengejarnya dengan kecepatan luar biasa.

Zao Qi dan Zao Yi yang mendengar suara hiruk-pikuk dan getaran dari jurang, saling melirik. “Itu bukan dia yang bertarung... itu monster!” ucap Zao Yi.

Mereka bergerak cepat ke arah sumber suara, dan dari kejauhan, mereka melihat Qin Yu Qian sedang dikejar oleh monster burung besar yang mengepakkan sayap keras seperti perisai. Zao Qi menyipitkan mata. “Ini menarik... mari kita lihat sampai sejauh mana dia bisa bertahan,” katanya dingin.

Keduanya memutuskan untuk tidak langsung membantu ataupun menyerang, melainkan mengikuti dari kejauhan, berharap monster itu akan menghabisi Qin Yu Qian untuk mereka.

Qin Yu Qian yang terus berlari akhirnya menemukan sebuah goa tak jauh dari tempat ia dikejar. Tanpa pikir panjang, ia segera masuk ke dalam goa itu. Dalam pikirannya, goa tersebut akan menjadi tempat persembunyian sementara untuk menyembuhkan luka-lukanya. Ia pun duduk bersila, mencoba mengatur napas dan memulihkan kekuatan spiritualnya yang terkuras.

Namun, sebelum sempat menenangkan diri, sekelompok monster menyerangnya. Monster-monster itu berada di tingkat Soul Formation, dan pemimpin mereka adalah seekor makhluk buas di ranah Nirvana tingkat 1. Qin Yu Qian pun segera mengaktifkan teknik Lion Body. Aura ungu kembali menyelimuti tubuhnya, dan ia bertarung sengit melawan kawanan monster tersebut.

Di tengah pertempuran, tubuhnya mendadak terasa nyeri hebat. Qin Yu Qian mengerang, "Ah, sial! Ini pasti karena kekuatan spiritualku terlalu banyak dikuras... Aku harus mundur."

Tanpa pilihan lain, ia bergerak masuk lebih dalam ke dalam goa. Anehnya, para monster itu berhenti mengejarnya di ambang lorong goa.

“Mereka tidak ikut masuk… aku beruntung,” gumam Qin Yu Qian, menarik napas lega.

Ia pun kembali duduk bersila dan mulai berkultivasi untuk memulihkan diri. Namun, rasa sakit makin menjadi. Kepalanya terasa berat, penglihatannya kabur, hingga akhirnya ia pingsan.

Saat tersadar, ia mendapati dirinya terikat oleh sesuatu yang sangat kuat. Qin Yu Qian segera mencoba mengaktifkan Lion Body, namun hasilnya nihil. Ikatan itu tetap tak tergoyahkan.

Kemudian terdengar suara dari kegelapan, dingin dan dalam. "Kau tidak akan bisa lepas dari itu. Kau hanya anak kecil di ranah Nirvana tingkat 1."