BAB : 17 ( tujuh belas )

Pada pagi hari ini setelah bangun dari tidurnya, Karina segera bangun lalu membersihkan dirinya.

Selesai membersihkan dirinya dan berpakaian, Karina lalu pergi ke dapur untuk membuat sarapan sederhana bagi dirinya sendiri.

Sarapan yang di buatnya pagi itu adalah roti panggang dengan isian steak daging sapi, selembar keju cheddar serta dua lembar daun selada. Dengan sedikit olesan mayones dan saos di atas seladanya.

Kemudian Karina segera menyantap sarapannya dengan gembira karena suasana hatinya sedang baik.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Karina lalu mengambil tas kerjanya dan bersiap pergi ke klinik pengobatannya.

Saat Karina sudah duduk di depan kemudi mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering.

Karina pun segera merogoh ponselnya dari dalam tas lalu menekan tombol berwarna hijau setelah melihat identitas si penelpon.

Kemudian Karina segera berkata dengan sikap manis.

" Halo, ada apa suamiku ? Apakah kamu merindukanku ketika kamu tidak bertemu denganku semalam ?" ucap Karina dengan nada genit.

" Ehem, halo nyonya. Ini saya Denis, asisten tuan Alvian yang menelpon atas perintah tuan. Tuan memerintahkan kepada saya tadi untuk menyampaikan pesan tuan, agar nyonya bisa segera pindah ke mansion tuan Alvian secepatnya." ucap Denis dengan perasaan sedikit tidak enak setelah mendengar kata-kata genit istri tuannya.

Setelah mendengar suara pria lain yang menjawab, wajah Karina segera berubah menjadi gelap. Tetapi ia tidak memarahi Denis meskipun ia sedang marah. Karena Alvian yang menyuruh Denis menelponnya, Karina hanya kesal karena Denis telah mendengar ia merayu suaminya. Sekarang ia jadi merasa agak malu kepada Denis.

Untuk menutupi rasa malunya, Karina segera berkata.

" Jadi kamu adalah Denis, bukan suamiku yang menelponku ? Dasar suami edan, kenapa dia menyuruh bawahannya untuk menelpon istrinya dengan ponselnya hingga membuat istrinya hampir salah paham karena mengira suaminya yang menelpon." gerutu Karina sengaja berpura-pura marah kepada Alvian.

" Maafkan saya nyonya, saya akan segera menyampaikan keluhan nyonya muda ini kepada tuan." balas Denis yang merasa agak cemas, karena takut menyinggung istri tuannya.

" Ya sudahlah Denis, sampaikan saja kepada tuanmu bahwa nanti aku akan pergi ke mansion tuanmu setelah aku pulang bekerja." ucap Karina sebelum menutup teleponnya dan segera memacu mobilnya menuju klinik pengobatannya tanpa menunggu balasan dari Denis.

Bersambung...