BAB : 18 ( delapan belas )

Pada sore harinya.

Setelah pulang dari klinik pengobatannya, Karina segera pergi mansion Alvian.

Karena barang-barang bawaannya tidak banyak jadi Karina hanya membawa sebuah tas di tangannya.

Ketika ia tiba di depan pintu masuk mansion Alvian, seorang pria paruh baya segera datang menghampirinya dan berkata.

" Selamat datang nyonya muda, silahkan masuk. Saya akan mengantarkan nyonya muda ke kamar anda." ucap pria paruh baya yang mirip seperti kepala pelayan itu dengan penuh rasa hormat kepada Karina.

" Terimakasih, silahkan pimpin jalannya." ucap Karina dengan sopan.

" Baik nyonya muda." balas kepala pelayan itu dengan sopan.

Sesudah berkata, kepala pelayan itu segera berbalik lalu berjalan lebih dulu.

Beberapa saat kemudian mereka tiba di depan sebuah pintu kamar.

Kemudian kepala pelayan itu segera membukakan pintu kamar itu dan berkata.

" Ini adalah kamar anda dan tuan, nyonya muda. Silahkan masuk untuk beristirahat sebentar. Nanti saat makan malam saya akan menyuruh orang memanggil nyonya." ucap kepala pelayan itu kepada Karina.

" Baiklah tuan...terimakasih." balas Karina dengan sedikit ragu.

" Maaf nyonya muda, saya lupa memperkenalkan diri saya kepada nyonya. Nama saya Zack, saya kepala pelayan di mansion ini." ucap Zack memperkenalkan diri.

" Hem, terimakasih tuan Zack." jawab Karina sopan.

Setelah berkata, Karina segera masuk ke kamar itu sambil melihat sekeliling kamar itu dengan perasaan puas.

Sesudah Zack pergi, Karina segera menutup pintu kamar itu lalu menguncinya dari dalam.

Kemudian Karina segera mengeluarkan barang bawaannya lalu menyusunnya di lemari yang sudah tersedia.

Setelah itu baru Karina pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Usai mengganti pakaiannya, Karina ingat bahwa malam ini Alvian akan membawanya ke rumah neneknya.

Jadi setelah rapi, ia segera keluar dari kamarnya lalu turun ke bawah.

Tidak lama kemudian Alvian masuk ke dalam rumah lalu melihat Karina.

Kemudian Alvian berkata.

" Apakah kamu sudah siap untuk pergi ke rumah nenek ?" tanya Alvian dengan wajah datar sambil duduk di atas kursi rodanya.

" Ya, saya sudah siap. Mari kita pergi sekarang." balas Karina dengan acuh tak acuh.

Bersambung...